webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Kesempatan Kedua

Imelda sedang tertidur nyenyak ketika Putra sampai dikamar dan menunjuk kode merah ke dr. Feby. Dia berlarian menuju kamar Zai.

Biar aku yang melanjutkan ucap dr. Feby.

Zain turun dari tempat tidur dan memeriksa denyut Zai.

Zai, teriak dr. Feby... Tolonglah... Ucap dr. Feby berkali-kali...

Dia naik ke atas tempat tidur dan menekan dada Zai.

Aku mohon kembalilah, ucap dr. Feby sambil menangis

Hirah menatap bingung ke arah semua orang, dia terdiam karna hanya dia di sini yang tidak bisa membantu apa2.

Zain memberi kode agar dr. Feby turun dan dia akan menggantikannya.

Tidak Zain ucap dr. Feby

Biarkah aku menggantikanmu ucap Zain.

dr. Feby terpaksa turun karna Zain memaksanya.

Zai, please...

Aku tidak akan meninggalkanmu, aku janji ucap dr. Feby...

Kumohon kembalilah, aku tidak akan meninggalkanmu lagi. Kamu menakutiku ucap dr. Feby. Tolong Zai, aku membutuhkanmu ucap dr. Feby...

Tiba-tiba denyut Zai kembali, dan mulai stabil.

Zain turun dari tempat tidur.

Aku sudah memberimu kesempatan tadi untuk menjaga Zai, tapi seperti yang kamu lihat yang dibutuhkan Zai di sini bukan kamu tapi dr. Feby.

Aku tak paham apa yang abang katakan ucap dr. Feby.

Aku tidak akan menyembunyikannya lagi dari mu.

dr. Feby adalah wanita yang disukai Zai selama ini, bukankah kamu sudah mencoba memata-matai Zai selama ini dan mencoba mencari tau tentang Zai.

Sekali lagi, ini dr. Feby wanita yang dicintai Zai sekarang jadi lebih baik kamu kembali karna Zai sudah tidak bisa mentolerir mu sama sekali.

Apa salahku?

Aku tidak ingin semua orang di sini tau wanita seperti apa dirimu Hirah.

Dulu kamu adalah idola ku, idola semua keluarga Noor Hasan. Tapi itu dulu, sekarang kamu bukanlah apa-apa bagi kami. Jadi, selagi aku masih memandang persahabatan keluarga kita lebih baik kamu pulang dan jangan pernah ke sini lagi.

Bang, aku sudah cukup sabar dengan ucapanmu.

Aku tau aku salah, tapi aku sudah meminta maaf atas semuanya.

Tidak ada hal yang lebih menyakitkan buat Zai dari pada pengkhianatan yang kamu lakukan terhadapnya. Kamu tidur dengan banyak pria tapi berpura-pura polos di depan semua orang dan ketika kamu tau dirimu hamil dengan lelaki lain, kamu mencoba menjebak Zai dan mengatakan itu anaknya sedangkan dia tidak pernah sekalipun menyentuhmu. Kalau saja waktu itu, Zai tidak memiliki alat perekam di jasnya mungkin sekarang karir dan mimpinya hancur karena mu.

Cukup bang, kenapa kalian terus mencoba mengingatkanku tentang waktu itu. Aku sudah cukup hancur karena harus kehilangan Zai. Bahkan aku sampai rela melepaskan anak itu untuk Zai.

Tidak ada yang menyuruhmu melakukan hal itu, bahkan Zai sudah melepaskanmu ketika tau kalau itu bukan anaknya. Tapi kamu sebagai wanita malah tega melepaskan anak itu ucap Zain sambil berteriak.

Kalau kalian berani mengusirku, aku tidak akan tinggal diam. Akan ku buat semua dunia tau kondisi Jazid Malik yang sebenarnya teriak Hirah.

Silahkan ucap Zain, aku lebih rela karirnya hancur karena penyakitnya dari pada Zai harus menanggung ketidaknyamana ada wanita yang di bencinya di sisinya sekarang. Tapi kamu harus tau, sampai detik ini Zai tidak pernah membuka ke media kenapa sampai kalian berpisah kalau kami mau menghancurkanmu kami bisa saja melakukan hal yang sama terhadapmu. Karena dia menghargai waktu kalian bersama dulu makanya dia tetap diam dengan semua pemberitaan miring tentangnya karena berpisah dengamu.

Aku tidak akan pergi dari sini teriak Hirah, tidak akan sampai Zai yang meminta sendiri aku pergi.

Memang kamu sudah tidak waras, kondisi Zai sedang tidak sadar kamu malah memperkeruh kondisi kami di sini ucap Zain.

Aku akan mengambil alih di sini, kalian semua bisa keluar. Kondisi Zai baru mulai stabil, apakah kalian pikir dia tidak akan terganggu dengan keributan kalian semua teriak dr. Feby.

Semuanya keluar ucap dr. Feby.

Aku tidak akan keluar ucap Hirah...

dr. Zain tolong bawa tamu yang tidak di undang ini bersamamu. Aku sudah tidak bisa mentolerir keberadaannya sama sekali. Zai hanya membutuhkan ku di sini, kondisinya sangat stabil 1 minggu ini dan sekarang kita hampir kehilangan dia lagi. Aku tidak perduli sekarang, mau kamu mantannya atau kamu kakaknya. Kalian bisa keluar sekarang ucap dr. Feby.

Apa kuasamu mengusirku ucap Hirah?

Karena aku calon istri Zai ucap dr. Feby, aku pemegang kendali di sini.

Calon istri jangan mimpi kamu ucap Hirah

Kamu yang harusnya segera bangun, karena ini bukan dalam mimpimu yang bisa seenaknya kamu berbuat sesuatu. Aku dan Zai akan menikah setelah dia bangun nanti.

Kalau dia bangun, kalau tidak ucap Hirah. Mungkin Zai memilih meninggalkan dunia ini dari pada dengan wanita seperti mu.

Aku tidak perlu dengan ucapanmu, jadi lebih baik kamu keluar dari sini.

John bawa Nona besar ini keluar dari sini, dan yang lainnya kalian bisa kembali ke ruangan kalian masing-masing. Aku tidak mengizinkan orang tanpa izinku untuk masuk ke ruangan ini ucap dr. Feby.

Lulu menarik Zain yang masih bingung dengan ucapan dr. Feby dan semua meninggalkan dr. Feby dan Zai di ruangan itu.

dr. Feby menangis sejadi-jadinya, dia tidak mengira bahwa kondisi Zai akan memburuk lagi. Dia hanya meninggalkannya tidak sampai 1 hari, tapi dia hampir saja kehilangan Zai.

Maafkan aku Zai, aku berjanji tidak akan meninggalkanmu lagi. Siapa pun itu, aku tidak akan mengalah. Aku mengira bahwa mungkin kamu akan senang karena ada orang dari masa lalumu yang memperhatikanmu tanpa mencari tahu siapa dia. Aku tidak akan membiarkan orang lain menjagamu. Kamu harus bangun, beri aku kesempatan untuk bisa mengenalmu lebih dalam lagi. Bantu aku keluar dari masa lalu yang indah itu. Aku akan belajar untuk melupakan semua tentangnya, aku janji. Asalkan kamu bangun kembali, aku akan mencoba membuka kesempatan untukmu.