webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Kegundahan

Putra meminta Zepri melaporkan semua aktifitas di sana. Semalaman dia tidak tidur, matanya cekung, dandannya tidak seperti biasanya. Sekretaris Putra melihat mood yang benar-benar buruk dari atasannya. Walaupun Putra tidak pernah mengucapkan selamat pagi tapi biasanya Putra tetap tersenyum ke arahnya jika melewatinya, tapi hari ini muka Putra benar-benar masam.

Tuan Dave, maaf!!

Ya ada apa?

Apakah Tuan Putra sedang ada masalah?

Dave menaikkan sebelah alisnya, kenapa?

Tidak, hanya saja tuan terlihat tidak seperti biasanya…

Mungkin dia lelah, karena akhir-akhir ini kamu tau dia sangat kelelahan menjamu para investor.

Apakah saya perlu membatalkan jadwal Tuan hari ini?

Tidak perlu, jalankan seperti biasa saja...

Baik, Tuan Dave...

Dave, masuk keruangan Putra dan melihat Putra dalam posisi memejamkan matanya.

Apa perlu aku kosongkan jadwalmu hari ini?

Putra membuka matanya, tidak perlu jawabnya sambil berjalan menuju tempat Dave duduk.

Kamu pasti tidak tidur semalaman!! Sangat terlihat di wajahmu.

Ya!! Kepala ku dipenuhi dengan Imelda dan perusahaan ditambah lagi dengan Daniel.

Kenapa Daniel? Karena dia menyusul Imel ke Jerman.

Putra menarik nafas panjang. Sepertinya apa yang dikatakan Daniel benar. Selama ini aku tidak pernah menanyakan padanya apa yang ingin dilakukannya. Aku selalu mengarahkannya, sehingga Imelda terkesan seperti boneka ku saja.

Kenapa kamu bisa berpikir begitu? Dan kamu bukan orang yang mempercayai pesaingmu kan!

Awalnya aku tidak terlalu memikirkannya, tapi yang dilakukan Imelda sekarang adalah caranya untuk bertahan tanpa ku. Selama ini aku selalu menjaganya seperti kaca yang rentan pecah tapi dia sebenarnya adalah Baja yang kuat menerima tempahan.

Seperti yang dikatakan Daniel bahwa Imelda wanita yang lebih suka menyelesaikan masalahnya sendiri dan dengan caranya sendiri. Sedangkan aku setelah dia menikah denganku, aku membatasi semuanya.

Tapi yang kamu lakukan selama ini demi melindunginya dan setiap keputusan yang kamu ambil kamu selalu mengatakan padanya. Kamu terlalu jauh Put, sudah sangat jauh memikirkan semuanya yang padahal belum tentu itu maksudnya.

Kamu lelaki yang pintar dan berperasaan, itu yang membuat aku dan Chan selalu berada di sampingmu.

Kalau kamu memang lelaki yang egois dan tidak punya hati. Sudah lama kami meninggalkanmu. Come On!! Wake Up!! Bukan waktunya kamu untuk meragukan dirimu, sekarang waktunya kamu mencari cara bagaimana agar kamu bisa bertemu dengan Imelda dan mensupportnya. Karena aku sangat yakin, Imelda akan mencari berbagai macam cara agar kamu tidak tau soal kehamilannya.

Apakah kamu tetap akan ke Jerman?

Ya, tentu saja...

Menurutku, terkait keberangkatan mu ke Jerman jangan sampai ada yang tau. Kita tidak pernah tau sekarang siapa saja orang yang akan menjadi mata-mata Imelda. Lebih baik dia tidak tau mengenai kedatanganmu, jadi dia tidak sempat mencari alasan untuk menolak/menghindarimu.

Putra menarik nafasnya dalam-dalam. Kapan aku bisa berangkat?

Kita akan berangkat 2 hari lagi, aku sudah membuat perencanaannya. Kamu harus segera bicara dengan Tuan Danny agar beliau mengurus semuanya dan mintalah bantuan Tuan Anggo untuk memonitornya.

Kenapa? Kan ada kamu.

Aku dan Chan akan berangkat denganmu kali ini, tidak tau kondisi apa yang akan terjadi di sana. Tapi kami sudah sepakat mendampingimu.

Ini berkas yang harus kamu pelajari terkait proyek kali ini. Rapat akan di adakan pukul 2 siang. Sampai waktu itu, biar aku yang mengurus semuanya. Kamu istirahat saja.

Dave panggil Putra...

Ya!! Terima Kasih

Kamu jangan membuatku merinding jawab Dave sambil mengedipkan mata ke Putra.

Putra mencoba membuat panggilan ke Imelda, dari kemarin dia sengaja tidak membuat panggilan video karena dia tau akan membuat Imelda tidak nyaman.

Iku, apa kabarmu? Aku sangat merindukanmu

Aku baik-baik saja Puku!! Apakah ada sesuatu yang terjadi?

Tidak!!

Kenapa suaramu terdengar sangat berat?

Ya, aku sedikit lelah karena seperti yang kamu tau akhir-akhir ini banyak sekali pertemuan dengan investor bahkan sampai tengah malam.

Bagaimana adaptasinya?

Aku masih belajar bahasa nya dulu Puku, tapi karena ini komplek jadi agak sulit bertemu orang.

Mainlah ke taman sore/pagi hari. Akan banyak orang-orang yang berolahraga di sana. Udaranya juga bagus.

Baiklah!! Kamu jangan lupa makan dan minum vitamin ya.

Dave mempresentasikan terkait Cabang di Jerman dan program penghargaan tingkat Asia yang akan diadakan di sana.

Semua sepakat acara di gelar 6 bulan lagi, dan rapat pemegang saham akan dilakukan di Jerman 1 bulan dari sekarang.

Putra menyampaikan, dia akan berkantor di Jerman sampai rapat pemegang saham dilakukan bulan depan. Tuan Danny akan menjadi PLT selama Putra di Jerman.

Setelah melihat kondisi berjalan lancar, Dave meminta Chan memesan penerbangan ke Jerman untuk besok.

Put, semua sudah beres. Kita akan berangkat besok malam ke Jerman. Hari dan besok kamu tinggal menyelesaikan semuanya. Aku sudah menghubungi Michael, dia berkata bahwa kita bisa menemui Profesor Stephen setibanya di Jerman.

Baiklah!! Pastikan bahwa tidak ada yang tau terkait keberangkatan kita ke Jerman. Sampai Undangan Terkait Rapat Pemegang Saham di bagikan, jangan ada yang tau mengenai keberangkatan kita dan rencana event kita di sana.

Rania termasuk salah satu pemegang saham, dia pasti akan menceritakan hal ini kepada Daniel.

Tapi bukankah lebih baik dia tau Put?

Toh, tunangannya malah sibuk ngejar istri orang sampai ke Jerman.

Rania juga pasti tau bahwa Daniel masih mengejar Imelda. Hubungan mereka berdua itu saling menguntungkan.

Oh benar juga!! Si Daniel mengejar Imelda, jika Imelda dapat maka kamu akan ditinggalkan, dia pasti sangat terobsesi padamu sekarang Put.

Walau Imelda meninggalkanku nantinya, aku tidak pernah akan kembali padanya. Entah sudah berapa lelaki yang sudah bersamanya...

Dave tertawa!! Ya... Ya... Kamu memang masih lelaki Kuno Put, wajarlah kamu mendapatkan wanita yang sepertimu. Cari yang buka segel sekarang susah. Asalkan rasanya seperti bersegel menurutku nga masalah.

Putra tersenyum sinis ke Dave, Aku lelaki Kuno tapi Modern. Ketimbang kamu lelaki Modern tapi suka sama yang second.

Dave melempar Pulpen ke arah Putra, udah ah bikin bad mood ngomong beginian.

Eh, kamu kan lumayan longgar di Jerman nanti, carilah pasangan. Udah baca pesan Chan belum!!

Kenapa?

Tu dia minta satu kamar sendiri, karena katanya Tari akan nyusul setelah acara fashion shownya.

Udah tenang, entar aku suruh pacarku nyusul ke sana pas weekend.

Serius?? Serrah?

Ya!! Kasian dia tiap ke Indonesia cuma main di apartemen doang. Sekali-kali lah jadi parasit di hidup temen sendiri.

Putra tertawa!! Bawa aja semua, siapa tau Imelda bisa terhibur karena banyak temennya. Tapi ingat setelah urusan Imelda berjalan lancar kalian baru bisa bawa pasangan kalian.

Siap bos!!

Zepri mengirim sebuah pesan ke Putra!!

Selamat siang Tuan, di sini ada Tuan Zai dan Zain datang. Mereka terlihat terburu-buru dan langsung masuk ke kamar Nyonya.

Baiklah!!

Dave, sepertinya terjadi sesuatu pada Imelda.

Putra mengambil hp nya dan menghubungi ke nomor Imelda.

Tidak di angkat ujar Dave.

Tidak!! Aku akan menghubungi Ibu.

Tidak di angkat juga!! Telepon ke nomor Zepri dan minta diberikan ke Imelda.

Zep, berikan hp nya pada Imelda.

Tapi Tuan pintunya terkunci!!

Ketok saja, katakan aku menelepon dan ingin berbicara pada Imelda...

Permisi Nyonya, Zepri mengetok Pintu Kamar Imelda. Tuan Putra menelepon dan ingin berbicara dengan Nyonya.

Ibu Imelda membukakan pintu sangat kecil, Zepri hanya melihat dari kaca di depan Imelda. Bahwa Imelda sedang di pasang oksigen dan infus. Zai duduk di samping tempat tidur Imelda. Dan Imelda terlihat tidak sadarkan diri...

Putra... Ini Ibu...

Bu, Putra berusaha menahan Perasaannya...

Putra menelepon Imelda dan Ibu tapi tidak diangkat.

Maaf nak, hp ibu dikamar dan ibu di kamar Imel. Hp Imel sepertinya silent, karena ibu tidak mendengar ada suara Hp. Tapi Imelda sekarang sedang tidur nak. Kamu bisa menelponnya nanti sore ya.

Apakah Imelda masih merasa lelah karena penerbangan yang panjang bu? Karena tadi pagi suaranya agak sedikit berat terdengar.

Ya, Imelda memang sedikit flu setibanya di sini. Tapi kamu jangan khawatir, dia hanya butuh istirahat saja.

Baiklah bu!! Putra titip Imelda ya bu, ibu juga banyak-banyak istirahat ya.

Iya Nak, kamu jangan lupa makan dan jangan terlalu sibuk bekerja.

Iya bu!! Putra tutup dulu teleponnya ya bu...

Baiklah... Sehat-sehat ya Nak.

Terima Kasih bu

Bagaimana?

Ibu yang mengangkat teleponnya.

Sedangkan di sana Zepri bingung apakah memberi tau Putra apa yang dilihatnya. Karena bisa saja Putra akan sangat cemas jika mengetahui Imelda sakit.

Tuan Dave, saya ingin memberitahu yang saya lihat ketika ibu membuka pintu tadi. Tapi saya bingung apakah baik memberi tau Tuan Putra atau tidak.

Apa yang kamu lihat? Putra apakah bertanya?

Tidak Tuan Putra tidak bertanya apa-apa setelah bicara pada Nyonya Zen. Aku melihat Nyonya kondisi seperti tidak sadarkan diri dengan dipasang oksigen dan infus. .

Dave tersentak kaget!!

Kenapa tanya Putra yang sambil menandatangani dokumen di depannya.

Tidak ada, biasa anak-anak ngirim video yang membuat aku kaget.

Sepertinya bukan hal baik, lebih baik aku tahan dulu. Karena Putra akan menjadi gila sampai menunggu penerbangan besok malam kalau tau hal ini, sedangkan dia harus menandatangani banyak dokumen hari ini dan besok.

Dave tidak bisa mengganggu konsentrasinya sekarang.