webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Keberangkatan

Putra benar-benar tidak mengerti dengan Imelda, dia memaksa tetap berangkat dalam bulan ini. Sedangkan Putra benar-benar tidak bisa meninggalkan perusahaan sekarang. Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, bahkan Putra lebih sering kembali ke apartemen karena dekat dengan kantor dan Imelda lebih memilih di rumah ibunya. Imelda dulu tidak pernah membiarkan Putra di apartemen sendirian, walaupun Putra pulang tengah malam Imelda pasti akan menunggunya. Tapi setelah Putra menolak Imelda untuk berangkat ke Jerman bulan ini, Imelda lebih sering diam dan tidak mau menjawab jika Putra bertanya.

Kesibukan Putra membuat dirinya tidak memiliki banyak waktu di rumah. Sesekali Putra akan menghubungi Imelda di waktu senggangnya. Bahkan perjanjian mereka untuk makan malam bersama pun sudah jarang dilakukan. Ketika Putra kembali Imelda sudah tertidur nyenyak. Putra juga bingung ada apa dengan Imelda.

Malam itu Ibu Imelda mengatakan bahwa dia yang akan mengantar Imelda ke Jerman. Putra tidak perlu mengkhawatirkan Imelda. Jika urusan proyek ini sudah selesai, maka Putra bisa menyusul mereka.

Putra sedikit lebih tenang sebenarnya, tapi kenapa Imelda terlihat sangat kurus akhir-akhir ini pikirnya. Dan mukanya juga tidak secerah biasanya. Apakah karena Putra sudah jarang bertemu Imelda atau karena Imelda sedang sakit?

Pagi itu, Putra sengaja menunggu Imelda bangun. Mereka sudah beberapa hari tidak bertemu langsung, biasanya hanya via pesan singkat atau telepon.

Puku, kamu belum berangkat ke kantor?

Aku menunggumu!! Kamu sangat terlihat kurusan apakah kamu sakit?

Tidak Puku! Aku sehat-sehat saja, memang akhir-akhir ini aku sangat jarang makan mungkin karena nervous.

Sebenarnya kamu masih punya waktu 2 bulan lagi sebelum jadwal kuliah mu masuk. Kenapa kamu buru-buru mau berangkat?

Berulang kali sudah ku katakan, aku ingin beradaptasi dulu dengan lingkungannya. Jika aku datang mepet waktu, aku takut aku tidak bisa menyesuaikan diri. .

Kamu bukan orang yang sulit untuk menyesuaikan diri jadi menurutku berangkat nanti pun tidak masalah. .

Aku tidak akan mengundur keberangkatan ku Puku, aku hanya ingin kamu merestui ku. Ibu, dan Zepri akan menemaniku.

Baiklah!! Baiklah!! Sepertinya tekadmu sudah bulat. Aku tidak bisa mengantarmu, karena ada proyek baru yang tidak bisa aku tinggalkan. Setelah itu aku akan segera menyusulmu.

Kamu fokus saja di sini, kita masih bisa Videocall. Ini lagi mulai proyek baru, kamu tidak bisa meninggalkan pekerjaan posisi sekarang. Ibu akan menemani ku selama di sana, kamu jangan khawatir.

Kenapa ibu tiba-tiba ingin ikut ke sana? Bukankah ibu harus mengurus yayasan dan panti asuhan ayah.

Karena aku dan ibu tidak pernah berjauhan terlalu lama. Jadi ibu sedikit cemas, mungkin untuk sementara waktu ibu akan menemani ku di sana. Urusan yayasan dan panti asuhan akan di urus sama Paman Anggo. Dan kamu bisa fokus pada perusahaan.

Iku kenapa aku merasa kamu sangat ingin jauh dari ku?

Puku melanjutkan Master adalah keinginanmu dan aku hanya menuruti keinginanmu. Melanjutkan di Jerman juga pilihanmu. Sudah ku katakan, keinginanku hanya menjadi Ibu Rumah Tangga yang mengurus suami dan anak.

Iku, berat sebenarnya bagiku mengirimmu ke sana tapi bagaimana pun setidaknya untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman lebih di sana salah satu tempat terbaik. Setidaknya kamu akan benar-benar siap masuk ke perusahaan nanti.

Kenapa sepertinya kamu sudah mempersiapkanku untuk menggantikanmu? Seolah-olah kamu bersiap meninggalkanku jika aku sudah siap. Apakah kamu mulai merasa lelah Puku dengan pernikahan ini?

Iku, bukan itu maksudku. Tidak sedetik pun aku berniat meninggalkanmu. Aku sangat mencintaimu, kamu tau itu. Tapi kita tidak pernah tau, apa yang akan terjadi nanti. Setidaknya kamu punya basic untuk itu.

Aku lelah Puku, aku kembali ke kamar dulu ya!! Maaf tidak mengantarmu sampai ke depan, Imelda berdiri dan naik ke kamar. Kehamilan Imelda tidak semudah yang dia bayangkan, dia harus ke Jerman secepatnya untuk melakukan pengecekan di sana. Tubuhnya sangat lemah dan akhir-akhir ini dia sangat sering mual muntah. Imelda memilih tinggal di tempat ibunya agar Putra tidak tau soal itu.

Putra bukan tidak ingin menyusul Imelda, tapi pagi ini dia ada rapat penting. Dan dia melihat Imelda terlihat kurang sehat.

Siang itu Imelda dan Ibunya memeriksakan kondisi kandungan Imelda dan meminta saran tentang penerbangan yang akan mereka lakukan. Dokter memberikan beberapa obat dan surat rekomendasi untuk pemeriksaan setibanya di sana.

Pak Bambang, tolong ke apotik untuk mengambil obat Imelda ya. Kami akan ke mobil duluan.

Siap Nyonya!!

Setibanya di apotik Pak Bambang bertemu dengan Daniel.

Pak Bambang, kenapa di sini?

Eh Tuan Dan!! Sudah lama tidak ketemu. Saya menunggu obat Nona Imelda.

Imelsakit pak?

Saya kurang tau Tuan, yang pasti akhir-akhir ini Nona kurang sehat memang.

Saya pamit duluan ya Tuan Dan.

Sehat-sehat ya Pak!!

Nama Tuan Bian di panggil dan Daniel segera berdiri. Setelah apoteker menjelaskan tentang obat ayahnya. Maaf Nona, teman saya tadi kebetulan mengirim pesan. Supirnya lupa obatnya obat apa saja, boleh dijelaskan ulang ke saya. Biar saya catat dan kirim ke mereka.

Atas nama siapa?

Imelda Zen

Obatnya terdiri dari 3 Jenis, Untuk Vitamin diminum 2 x sehari, Untuk Obat Mualnya diminum ketika mual saja dan Untuk ada satu obat penguat kandungannya diminum 1 hari sebelum sampai 1 hari sesudah keberangkatan.

Penguat kandungan?

Iya Tuan, sehubungan Nyonya Imelda akan melakukan perjalanan jauh maka untuk menjaga kandungannya dokter memberikan obat penguat.

Kenapa tuan terlihat kaget sekali.

Teman saya tidak mengatakan bahwa dia akan perjalanan jauh kondisi hamil seperti itu.

Terima kasih Nona untuk informasinya, akan saya sampaikan ke teman saya.

Sama-sama Tuan...

Lay, aku butuh informasi jadwal keberangkatan Imelda. Kapan dan Tujuannya?

Baik Tuan!! Segera saya infokan.

Ada apa lagi Lay?

Tiba-tiba Dan meminta jadwal keberangkatan Imelda.

Mau apa lagi dia gerutu Dodzan... Masih juga mengejar wanita yang sudah jelas-jelas istri orang.

Putra mengantar Imelda ke bandara!! Imelda sengaja menutup tubuhnya dengan baju hangat yang tebal dan memakai kacamata hitam untuk menutupi cekung di matanya.

Iku, aku akan segera menyusul ke sana. Kamu jangan terlalu lelah belajar dan ingat untuk makan serta tidur yang cukup.

Aku ngerti Puku, aku bukan anak kecil lagi. Dan di sana juga ada Ibu yang menjagaku, kamu jangan terlalu kepikiran hal itu.

Maafkan aku tidak bisa mengantarmu ke sana. Michael yang akan menjemput setibanya kalian di sana.

Kamu jangan lupa makan dan istirahat juga ya Puku. Ingat jaga kesehatanmu dan Dave jaga Putra dengan baik ya.

Siap Imel, kamu jangan cemas aku tidak akan membiarkan dia terkena masalah selama kamu di sana. Dan aku akan mengawasi makannya dengan baik.

Aku akan merindukanmu Iku, Putra memeluk Imelda.

Imelda memeluk Putra dengan erat, maafkan aku Puku harus meninggalkanmu tiba-tiba tapi ini demi kebaikan bersama. Aku berjanji akan menjaga diriku dengan baik.

Dave, siapkan mobil duluan aku akan mengantar Imelda boarding.

Siap bos!!

Putra mengantar Imelda sampai ke Gate dan kembali menemui Dave.

Bagaimana kalau kita menunggu sampai pesawatnya take off dulu ujar Putra.

Baiklah Bos!! Dave menepikan mobilnya.

Put, itu kan Sekretaris Dave!!

Mana? Itu yang bawa koper itu.

Layan kenapa dia terlihat buru-buru membawa koper.

Aku coba menghubunginya...

Kamu punya nomornya?

Ya!! Aku kenal dengan Layan...

Kenapa? Tidak diangkat tanya Dave??

Tidak!!

Hay Lay!! Apa kabarmu?

Aku baik!! Apa kabarmu Put?

Ya, aku baik. Aku langsung saja. Aku melihatmu membawa koper masuk ke Terminal Keberangkatan Internasional.

Apa yang kamu pikirkan benar!

Maksudmu...

Daniel berangkat ke Jerman hari ini, 2 hari yang lalu dia tiba-tiba minta aku mengecek jadwal penerbangan Imelda dan meminta di pesankan tiket segera. Maafkan karena aku tidak mengabari mu terkait ini Put.

Tidak apa-apa, ini bukan salahmu. Tapi masalah keberangkatan Imelda ke Jerman tidak ada yang tau bagaimana Daniel tau?

Aku tidak tau bagaimana Daniel bisa tau, tapi seingatku Daniel tiba-tiba mengatakan itu sepulang dari menemani Tuan Bian Check Up kesehatan di rumah sakit.

Baiklah!! Berapa lama rencana Daniel di Jerman?

Dia hanya memesan tiket sekali jalan, yang berarti dia akan lama di sana.

Terima kasih Lay, maaf mengganggu waktumu.

Tidak apa-apa, aku senang bisa membantumu.

Ada apa Put?

Daniel mengikuti Imelda ke Jerman.

What???

Sudahlah!! Mungkin ini sudah waktunya jawab Putra.

Tapi Put....

Tidak apa-apa Dave.

Aku minta kamu mencari tau kegiatan Imelda 1 minggu terakhir sebelum keberangkatan. Laporkan sedetail mungkin.

Baiklah!!