webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Hari Pertunangan

Pagi2 sekali Putra dan Imelda sudah di RS untuk fisioterapy terakhir. Hari ini mereka akan bertunangan dan Putra sudah menentukan pilihan hidupnya. Imelda masih sangat muda walaupun nanti setelah dia siap memimpin perusahaan dan berpisah dari Putra umurnya masih 21 Tahun sedangkan Putra akan 30 tahun. Tapi Putra tidak memusingkan hal itu sama sekali, toh buatnya asalkan orang yang dicintainya bahagia. Dia pun akan bahagia.

Lulu masih mencoba meyakinkan Putra, apa yang dilakukannya tetaplah salah. Karena dia tidak melihat cinta di mata Imelda sama sekali. Walaupun mereka melihatkan kemesraan tapi tetap, bagi Lulu hanya ada Cinta Putra di sana.

Lu, ini pilihanku dan kami sangat saling mencintai. Hanya saja, kamu salah menilai Imelda. Percayalah padaku, aku dan dia sangat saling mencintai.

Kak Putra yang penting aku sudah berusaha semampuku. Setidaknya aku akan berada di titik yang sama sesuai dengan perkataanku padamu dulu.

Lupakan aku Lu, aku akan bertunangan dan kami akan segera menikah. Kamu harus mencari lelaki yang pantas dan baik untukmu. Tidak ada gunanya mengharapkan sesuatu yang sudah kamu tau tidak akan pernah menjadi milikmu jawab Putra. Aku dan Imelda sangat mengharapkan kedatanganmu malam ini, sampai jumpa di pesta kami malam nanti ujar Putra sambil berlalu meninggalkan Lulu.

Malam itu Imelda menggunakan Gaun berwarna Biru Langit yang ditaburi batu swarovski dan mahkota kecil di atas kepalanya, sedangkan Putra menggunakan setelan Jas Hitam dengan Baju Kemeja berwarna biru muda senada dengan Gaun Imelda. Semua Kolega, keluarga, bahkan pesaing dari Aaw Group Company di undang untuk menghadiri pertunangan mereka. Gedung yang mereka sewa memiliki kapasitas 1000 tamu undangan, tetapi pesta malam ini hanya mengundang 500 orang sehingga penataan bak di negeri dongeng yang di ciptakan oleh Putra membuat semua tamu terkesima akan penataannya.

Putra menyiapkan sebuah kue ulang tahun yang sangat besar di sudut kanan gedung tersebut yang di kelilingi oleh riasan bunga dimana-mana. Putra menyiapkan surprise party karena kesibukan mereka, mereka bahkan tidak merayakan apa pun untuk ulang tahun Imelda.

Putra naik ke atas Podium sedangkan Imelda sedang berjalan kearahnya dengan di dampingi oleh Ibu dan Tuan Anggo. Lagu From This Moment yang dilantunkan oleh penyanyi membuat suasana menjadi tenang seketika. Mereka semua terpana dengan tema yang di usung oleh pasangan ini untuk pertunangannya, dengan membuat sebuah tulisan besar di awal pintu masuk "Welcome To Our Dream", lalu masuk keruangan yang memiliki 4 Tema di setiap sudutnya membuat tamu yang datang merasa disuguhkan hiburan yang berbeda. Dan Kejutan yang mereka anggap terakhir, melihat kecantikan Putri Tunggal dari AGC yang walaupun masih belia tapi sangat terlihat cantik memakai gaun berwarna biru muda dengan mahkota kecil di atas kepalanya. Beberapa waktu setelah Imelda memasuki ruangan, tiba2 lampu di matikan hanya ada lampu sorot yang menerangi langkah Imelda, Tuan Anggo dan Ibunya. Beberapa layar putih di setiap sudut menampilkan beberapa foto perjalanan Imelda dan Putra yang di edit sedemikian rupa dari awal Imelda memasuki perusahaan, perjalanan mereka, foto ketika Putra sedang tertidur di samping Imelda ketika mereka melakukan perjalanan dinas, pencarian Putra pada Imelda di pantai, keberangkatan Imelda ke negeri Jiran, Video Call Putra dan Imelda ketika mereka berpisah, waktu2 Putra bersama Imelda, sampai proses pemberian Gelang ke Imelda, perpisahan karena tugas, kehilangan kesadaran kembali dan akhirnya mereka sepakat untuk menikah.

Jangankan semua orang yang datang di sana, bahkan Imelda pun sampai menangis melihat video yang sudah di buat oleh Putra. Banyak hal yang dia tidak sadari terjadi pada saat dia tidak sadarkan diri. Ketulusan, Pengorbanan, Perhatian dan Jelas Cinta yang diberikan Putra selama ini padanya yang membuat dia selalu merasa ada yang kurang jika jauh dari Putra.

Imelda sampai ke podium tepat setelah video berakhir. Putra yang berdiri di atas podium langsung mengulurkan tangannya untuk membantu Imelda naik ke atas, dan langsung duduk di depan Imelda.

Imelda Zen, aku tau aku bukanlah lelaki yang sempurna. Tapi aku harap ketidak sempurnakan ku bisa terlengkapi dengan adanya dirimu di sampingku. Banyak hal yang telah kita lewati dan kita jalani. Aku tidak akan pernah mengatakan sebesar apa aku mencintaimu karena aku pun tidak tau cara mengukurnya tapi yang pasti aku akan selalu mencintaimu sampai nafasku berhenti. Maukah kamu menerima lelaki yang tidak sempurna ini untuk mengisi hari2 mu, Menemanimu dalam suka dan duka, serta menjadi Imam Untukmu?

Imelda tidak bisa berkata apa2, karena Putra tidak pernah membicarakan tentang ini padanya. Dia sungguh kaget tapi jadi bingung dan salah tingkah dengan yang terjadi padanya. Dia cuma tersenyum dan mengangguk...

Putra memasangkan Cincin kejari Imelda dan langsung memeluknya disambut tepuk tangan dari semua tamu.

Apa ini Puku?

Bukankah aku sudah mengatakan kamu tetap akan mendapatkan lamaran yang pantas untukmu Iku.

Lalu Chan mengantarkan satu buah cincin untuk di sematkan Imelda ke jari Putra.

Semua tamu yang datang betul2 merasakan kebahagiaan dari Putra dan Imelda.

Aku sangat berterima kasih Puku, kamu memang yang terbaik dari yang baik.

Baiklah Bapak/Ibu tamu undangan semua, saya dan Imelda mengucapkan sangat terima kasih atas kehadiran bapak/ibu tamu undangan semua. Sekilas telah kami putarkan video momen kebersamaan kami mulai dari awal pertemuan hingga sampai ketitik kami menyadari bahwa kami tidak bisa berpisah satu sama lain. Imelda sempat mengalami kejadian yang menyebabkan dia amnesia disosiatif, sehingga dia melupakan kejadian mulai dari ayahnya meninggal hingga hari kejadian. Saya, Ibu, dan keluarga berusaha memberikan pengobatan yang terbaik untuk Imelda selama ini dan mohon dukungan dari semuanya untuk Imelda bisa sembuh total dari amnesianya.

Untuk ke depan saya akan menjadi Wali untuk Keluarga Zen, mohon maaf jika ada beberapa pihak yang tidak berkenan pada keputusan kami ini. Ibarat sebuah pepatah biarkan saja prosesnya, yang penting hasilnya. Jadi kami pun tidak akan berkecil hati atas pandangan yang kurang berkenan terhadap keputusan kami berdua ini, karena yang penting adalah kami saling mencintai dan ingin semua orang yang menyayangi kami bahagia. Terima Kasih...

Putra menggiring Imelda ke sudut tempat kue dan mengajak Imelda melakukan prosesi potong kue yang diiringi dengan lagu selamat ulang tahun.

Suka cita sangat terlihat di raut wajah kedua sejoli ini. Imelda tidak pernah menyangka akan mendapatkan kejutan yang luar biasa ini. Mukanya sangat bersinar dan bahagia... Putra memang selalu memberikan yang terbaik untuk Imelda. Imelda bahagia, bahkan acara ini di luar dari bayangannya.

Putra dan Imelda berkeliling menyapa kolega2 bisnis AGC, yang mana sebenarnya ini ajang mempromosikan Imelda ke para pemegang saham. Satu persatu mereka memberikan selamat kepada Putra dan Imelda. Direktur ThreeD Company Tuan Bian dan Putra pertamanya pun ikut menghampiri Imelda dan Putra.

Selamat malam Melda, tidak menyangka kamu sudah sangat besar sekarang. Terakhir aku melihatmu saat itu kamu berusia 2 tahun. Sungguh luar biasa mereka bisa menyembunyikanmu dari dunia ini dengan sangat baik. Apakah kamu ingat dengan Dan? Dulu kamu selalu mengikutinya kemana pun dia pergi? Sambil menunjuk Putra pertamanya.

Little Bee, kamu pasti tidak mengingatku. Tapi apakah kamu tau kalau akulah cinta pertamamu.

Maafkan Tuan, waktu itu saya masih sangat kecil. Dan saya pun pernah terkena amnesia ketika masih kecil jadi banyak sekali ingatan yang hilang begitu saja.

Putra mulai merasa tidak nyaman dengan mereka berdua.

Maaf Tuan Bian dan Tuan Dan, kami masih harus menyapa tamu lainnya. Ujar Putra... Sambil tersenyum selebar mungkin walau dia sudah kesal.

Melda panggil Dan...

Putra dan Imelda menghentikan langkahnya.

Aku masih menyimpan foto dan video ketika kita masih kecil dulu.

Apakah kamu mau melihatnya?

Tuan bisa kirimkan saja ke Puku, nanti dia akan menyampaikan ke saya. Maafkan saya Tuan, karena tidak baik untuk saya jika terlalu dekat dengan laki2 lain sedangkan saya sudah bertunangan. Imelda mencoba menghilangkan raut muka tidak Nyaman Putra. Dia tau, raut muka Putra sudah tidak bersahabat.

Baiklah Little Bee, sampai jumpa lagi...