webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Hari Pertama Kuliah

Iku, apakah kamu harus bangun sepagi ini?

Puku ini hari pertama aku masuk kuliah, aku tidak boleh telat.

Aku akan dinas hari ini dan besok sore baru pulang, haruskah kamu meninggalkanku sepagi ini.

Honey, semua keperluanmu selama dinas sudah aku siapkan. Sambil menunjuk koper dan tas di sudut kamar. Kamu akan berangkat jam 10 kan?

Aku akan mengantarmu kalau begitu.

Tidak usah Puku, aku akan berangkat di antar Pak Asep dan didampingi Zepri.

Baiklah!! Aku akan mampir ke kampusmu sebelum ke bandara ucap Putra.

Aku sudah menyiapkan sarapanmu di atas meja, dan pakaian yang harus kamu pakai serta dompet mu. Jangan sampai ada yang tinggal ya. Aku berangkat duluan ujar Imelda sambil mengecup pipi Putra yang masih berbaring di tempat tidur.

Hati-hati Ya Iku, Ingat kamu itu sudah istri orang. Jangan Tebar pesona ya!! Kalau tidak, akan aku buat satu kampus tau kalau kamu itu adalah istriku.

Baiklah... baiklah... Akan ku pastikan tidak ada yang berani menggangguku.

Putra tertawa puas mendengar jawaban Imelda.

Selamat pagi Nyonya!! Zepri sudah siap membukakan pintu mobilnya.

Zepri di kampus kamu adalah teman dekatku, jangan bersikap berlebihan. Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian, dan bersikaplah biasa. Jangan panggil Nyonya ya, ingat itu. Panggil aku Imelda...

Baik Nyonya!!

Imelda turun bersama Zepri dan Pak Asep menunggu di Parkiran. Ini hari pertama mereka kuliah setelah masa Orientasi 2 Minggu kemarin. Zepri beberapa kali bertegur sapa dengan mahasiswa lainnya, sepertinya Zepri sudah memiliki beberapa teman. Mereka langsung datang menuju kelas pertama mereka hari ini. Suasana kelas sudah lumayan ramai. Zepri mengambil tempat duduk tepat di samping Imelda. Dia bisa kuliah karena kebaikan hati Putra dan tugasnya juga untuk menjaga Imelda selama di kuliah.

Zepri sudah membaca semua SOP yang sudah di berikan padanya. Mulai dari menjaga Imelda agar tetap aman walaupun di kampus, identitas Imelda sebagai Nyonya Putra memang bukan untuk di tutupi tapi bukan juga untuk menjadi pembicaraan orang-orang di sana. Zepri sudah menghafal semua orang-orang yang dilarang untuk mendekati Imelda secara langsung. Dalam artian sebisa mungkin Zepri harus berusaha agar Imelda tidak bicara dengan mereka. Tapi jika pun terdesak, Zepri tidak boleh meninggalkan Imelda berdua saja termasuk Rania ada didaftar tersebut.

Dari keluar mobil tadi Zepri melihat salah satu orang di daftar itu tapi bagi Zepri selama orang tersebut tidak mendekati Imelda, Zepri tidak perlu melakukan apa-apa. Imelda memang sungguh gadis yang ceria, Zepri hanya lebih tua 3 tahun darinya. Dia memang bukan dari keluarga mampu untuk kuliah, untuk sekolah adiknya saja orang tua Zepri susah. Semenjak Zepri bekerja sebagai pengawal Imelda, Putra banyak membantu keluarganya. Termasuk dirinya sekarang yang bisa duduk di bangku kuliah. Mimpi saja dulu dia tidak berani karena tau tanggungjawab sebagai anak tertua dikeluarganya. Imelda bisa membuat suasana mereka sama sekali tidak canggung, Imelda bisa membuat Zepri merasa sebagai teman mulai dari turun mobil sampai sekarang mereka seolah-olah sudah berteman lama sekali. Membangun kedekatan memang keahlian Imelda, karena semua orang yang berada di sekitarnya pasti akan segera merasakan kehangatan Istri Direktur Utama Aaw Group Company itu.

Pelajaran Pertama sudah berakhir dengan aman untuk Zepri karena Zepri memang sudah mengenal beberapa mahasiswi selama masa Orientasi, dan Zepri mengenalkan Imelda sebagai temannya. Imelda mudah sekali berbaur dengan mereka dan mereka sudah mulai akrab.

Putra sudah perjalanan menuju bandara, sebelum itu dia akan mampir sebentar untuk melihat istrinya. Iku, aku sudah di dekat kampusmu. Aku tunggu di parkiran ya.

Baiklah Puku, aku ke sana sekarang.

Imelda yang sedang mengobrol bersama teman-teman yang baru dikenalnya memberikan kode pada Zepri. Kami pamit duluan ya ucap Imelda. Sampai ketemu dikelas selanjutnya.

Kebetulan jadwal Imelda dan Zepri kosong Jam kedua, mereka akan ada kelas di jam ketiga. Imelda sudah berniat ikut mengantar Putra ke bandara.

Zepri, kita akan ikut mengantar Putra. Kamu dan Pak Asep ikuti kami dari belakang ya.

Baik nyonya! Imelda menoleh sambil melotot ke arah Zepri. Dan membuat kaget Zepri.

Ulangi!!

Baik Imelda.

Imelda memasuki mobil Putra yang sudah menunggunya, dan Zepri segera ke mobil tempat Pak Asep Parkir.

Ayo Pak jalan ucap Imelda.

Kenapa? Bukankah kamu masih ada kuliah!!

Kelasku diundur jam ke-3, aku masih punya waktu 1 jam lagi dan aku ingin mengantar kamu Puku.

Baiklah! Bagaimana kuliah hari pertamamu?

Aku senang, Zepri termasuk populer ternyata. Hampir sepanjang jalan banyak wanita yang menegurnya, dan dia sudah mempunyai banyak kenalan. Teman dikelas ku tadi juga banyak yang sudah mengenalnya.

Padahal sudah ku katakan jangan menonjol! jawab Putra

Sepertinya tidak bisa Puku, wajah dan tampang Zepri yang seperti boysband korea gitu mana bisa tidak menonjol.

Kenapa tidak dipersingkat bahwa dia Tampan.

Ayolah!! Jangan cemburu begitu, salahmu sendiri memberi pengawal dengan tampang boysband korea jadi dia mudah jadi pusat perhatian.

Baiklah! besok aku akan menggantinya!!

Puku teriak Imelda sambil memasang muka Jutek.... Bukankah bagus Zepri seperti itu jadi cowok-cowok lain minder mau deketin aku. Kalau kamu kasih yang mukanya pas-pasan bakalan banyak cowok yang PD deketin aku.

Oh!!! Maksud kamu, kamu cantik...

Imelda tertawa senang karena membuat suaminya marah.

Ah!! Sudahlah, kamu kan mau dinas. Jangan pergi dengan muka seperti ini. Buatku tidak ada yang lebih sempurna dari kamu. Dibandingkan Zepri, muka lelakiku ini jauh dari kata Sempurna sampai aku sendiri malu berada di sampingmu.

Ah!! kamu selalu tau menyenangkan hatiku ujar Putra sambil mengecup kepala istrinya itu.

Kamu harus hati-hati ya Iku. Zai atau Zain pasti akan segera menemuimu di sana. Dan tidak menutup kemungkinan Rania dan Daniel juga. Yang paling penting kamu jangan sampai terpisah dari Zepri. Selama aku dinas, Chan yang akan stand by menjagamu di sini. Kalau ada situasi mendesak, segera hubungi Chan ya.

Puku apakah kamu akan tetap tidak mencari sekretaris untuk mendampingimu? Agar ada yang membantumu.

Apakah kamu mau aku dinas membawa sekretaris ku?

Kalau kamu mau tidur diluar setelah dinas aku tidak masalah.

Putra tertawa senang karena istrinya marah jika ada wanita lain di sampingnya.

Putra sedang menunggu temannya, dia tidak akan memilih sembarang orang untuk mendampinginya.

Imelda mengantarkan Putra sampai ke bandara dan kembali dengan Pak Asep serta Zepri.

Putra memberikan beberapa pesan kepada Zepri. Karena bagaimana pun, mereka tidak boleh jadi pusat perhatian. Imelda hanya harus menyelesaikan gelar sarjananya, setelah itu terserah Imelda akan melanjutkan Pasca Sarjananya dimana. Harapan Putra status Imelda yang sudah menikah lebih baik tidak di up di kampusnya. Karena bagaimana pun, jika ada yang tau pasti akan membuat Imelda tidak nyaman.

Keberangkatan Putra kali ini, selain untuk mengurus kontrak mereka dengan salah satu pengusaha di Singapore. Putera juga bermaksud menemui salah satu temannya di sana. Sudah waktunya ada orang yang harus dia percaya untuk mengurus hal-hal kecil sesuai permintaan Imelda.