webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Hari Ketiga

Putra masih tertidur disamping Imelda. Semua sudah mereka lakukan, Imelda menatap muka Putra yang sungguh sempurna. Seperti pahatan maha karya, hidung mancung, mata bulat coklat, alis tebal dan bibir tipis serta dagu yang runcing dengan belahan ditengahnya. Entah kapan Imelda mulai menyukai Putra yang pasti dia merasakan tidak bisa jika harus jauh dari Putra. Umurnya masih 17 tahun tapi setidaknya dia melakukan hubungan halal dengan pernikahan.

Imelda mencoba turun perlahan dari tempat tidur, ada rasa nyeri di bagian bawah. Dia mencoba melangkah perlahan, dilihatnya bercak darah pada sprei dibawah tempat tidurnya. Bagaimana ini pikirnya? Kalau dia menarik sprei tersebut maka otomatis dia akan membangunkan Putra. Badan halusnya yang hanya di tutupi Selimut Imelda mencoba melangkah perlahan agar tidak menimbulkan suara sama sekali.

Iku panggil Putra dari belakang badannya.

Imelda langsung diam mematung tanpa menoleh ke arah Putra. Putra mendekati ke Imelda dan memeluknya dari belakang. Kamu mau kemana?

Eh, aku mau ke toilet sebentar Puku...

Kenapa kamu tidak mau melihat ke arahku, Putra yang memeluk Imelda sambil menciumi bagian leher Imelda membuat Imelda kegelian ...

Puku, apa yang kamu lakukan?

Tidak ada sayang, aku hanya ingin mencium aroma badanmu. Rasanya seperti candu nikotin untukku.

Apakah sudah jawab Imelda?

Kenapa? Kenapa kamu buru-buru sekali?

Mau aku gendong ke kamar mandi? Sepertinya kamu kesulitan!!

Tidak perlu, aku bisa sendiri jawab Imelda ke Putra.

Baiklah, aku akan menunggu di tempat tidur... Kamu segera kembali ya. Aku tidak ingin kemana-mana hari ini ucap Putera sambil bicara manja pada Imelda.

Kenapa jadi seperti ini gumam Imelda, Putera bertingkah seperti anak-anak yang merengek sama ibunya.

Puku, teriak Imelda dari dalam kamar mandi.

Putra segera berlarian menuju ke Imelda. Ada apa sayang?

Bisa kamu ambilkan sprei, aku akan mencucinya!!

Biarkan saja, nanti kita bisa minta diganti yang baru.

Tidak, bawa ke sini saja. Ada bekas darah ku di sana.

Darah? apakah kamu sakit? Kenapa bisa berdarah?

Imelda melempar sandal yang dipakainya ke arah Putera. Jangan pura-pura bodoh, semua juga karena perbuatanmu.

Perbuatanku?? Apakah aku melukaimu semalam!!

Ya Tuhan!! Ini suamiku memang polos atau pura-pura polos ucap Imelda.

Bawa ke sini Sprei dan handphonemu.

Kenapa?

Jangan tanya lagi, bawa saja ke sini Imelda menaikkan nada bicaranya karena kesal mendengar pertanyaan-pertanyaan Imelda.

Putra segera berlari keluar kamar mandi dan kembali lagi dengan sprei dan handphone ditangannya.

Siniin spreinya dan ini google untuk kamu browsing kenapa Pertama kali ML bisa mengeluarkan bercak darah.

Putra benar2 membuka handphonenya dan mulai mengerutkan kedua alisnya.

Iku, maafkan aku. Kenapa kamu tidak katakan padaku kalau kamu kesakitan semalam?

Itu memang sudah prosesnya Puku, dan setiap wanita pasti mengalaminya. Aku tidak mengatakan bukan berarti tidak sakit tapi aku mencoba menikmati prosesnya jawab Imelda sambil tersenyum ke arah Putra.

Putra langsung memeluk Imelda, maafkan dan terima kasih atas semuanya. Apakah kita bisa melanjutkannya lagi hari ini Iku?

Apa sih kamu Puku!!

Jika kamu masih sakit dan tidak mau. Aku tidak akan memaksamu, aku janji ujar Putra!!

Imelda tertawa sampai hampir mau menangis, makin ke sini aku makin merasa kalau kamu aneh. Bukannya kamu 4 tahun di luar negeri? Apa saja yang kamu lakukan di sana?

Belajar, dan kerja!!

Kamu tidak punya pacar di sana?

Tidak ada yang menarik jawab Putra sambil bersandar di bahu Imelda yang hanya ditutupi handuk dan sedang mencuci bagian spreinya.

Apakah aku yang pertama bagimu?

Apakah kamu pikir aku sudah pernah melakukan itu?

Entahlah, di zamannya seperti ini bukankah sudah biasa american style.

Terus kamu sendiri? Siapa first kiss mu?

Kamu jawab Imelda santai.

Apakah kamu tidak pernah pacaran?

Tidak jawab Imelda

Dan aku adalah yang pertama bagimu!!

He eh jawab Imelda sambil memanggutkan kepalanya...

Kamu tidak pernah menyukai seseorang?

Pernah, tapi aku hanya sebatas suka saja. Dan aku tidak pernah berkomunikasi dengannya...

Putra langsung menggendong Imelda dan membawanya ke dalam bathtub!!

Apa yang kamu lakukan Puku?

Aku ingin melakukan semuanya hanya denganmu, dan aku ingin semua pengalamanmu semuanya bersama ku ucap Putra yang sudah sibuk mengalihkan perhatian Imelda.

Chan dan Tari sedari tadi sudah menunggu Putra dan Imelda untuk sarapan bersama.

Apa yang dilakukan mereka sampai jam segini masih belum turun sarapan?

Aku renang dulu ya ujar Tari yang membuka kimononyo dan sudah berpakaian renang.

Chan lalu naik ke Villa kamar Putra dan mencoba mengetok pintu dan terdengar suasana di dalam sangat sepi.

Apa mereka sedang keluar pikir Chan, karena handphone Putra tidak aktif, Chan memilih ke Villa depan menemui pengawal mereka siapa tau ada yang melihat keberadaan Putra dan Imelda.

Tapi nihil, mereka terus berjaga tapi Putra belum keluar dari semalam. Chan ke resepsionis menanyakan kunci ganda untuk kamar Putra dan mereka mencoba menghubungi kamar Putra melalui telepon.

Kenapa aku tidak kepikiran sama sekali gumam Chan.

Putra yang mendengar suara telepon di kamar langsung keluar dari kamar mandi.

Woy!! Kalian dikamar?! Aku hampir saja mencari bantuan karena kalian nga' ada suara sama sekali. Udah aku gedor2 dari tadi...

Tadi kami lagi di kamar mandi, ada apa?

kami?

Udah jangan dibahas... Ada apa?

Kamu nga' perlu makan lagi? Setidaknya keluarlah untuk menyapa kalau memang kalian tidak mau jalan2 hari ini.

Baiklah!! apakah kita akan terus mengobrol di telepon ini tanya Putra?

Ah iya juga!! Udah aku tunggu di bawah ujar Chan...

Putra dan Imelda sudah di meja makan ketika Chan datang...

Kalian benar-benar membuat kegaduhan pagi ini!!

Kami bukannya kamu ucap Putra!!

Karena HP mu mati dan kalian tidak menjawab ketika aku gedor jadi aja aku panik ujar Chan...

Terima kasih karena sudah mengkhawatirkan kami Kak Chan ucap Imelda sambil menyuapkan sandwich ke mulut Putra.

Kamu dalam waktu semalam sudah seperti Balita, makan saja sampai harus di suap ucap Chan kesal.

Kenapa harus membahas ku tanya Putra? Kamu mau?

Boleh Imel menyuapi ku?

Jangan mimpi ucap Putra sambil memegang tangan Imelda!!

Ah, sudahlah... Aku jadi malas melihat mukamu ucap Chan...

Imelda hanya tertawa senang karena melihat muka Cham seperti cemburu padanya.

Jadi kita hari ini ke Uluwatu tanya Chan?

Aku ingin istirahat hari ini ujar Putra, bagaimana kalau besok saja?

Ah, terserah kalian sajalah ucap Chan ngambek...

Puku tapi aku ingin melihat Tari Kecak hari ini...

Baiklah kalau begitu Chan kamu pesan tiket ya, kita berangkat jam 5 saja. Dan untuk launch aku ingin hanya berdua Iku saja. Kamu dan Tari bebas mau kemana saja sampai jam 5 nanti sore...

Kamu mengusirku? Muka Chan benar2 sangat kesal!!

Bukankah Kak Chan juga berencana menikmati Villa kan ya!! Kita akan bertemu lagi nanti sore dan makan siang di kamar masing2 ya ujar Imelda... Aku dan Putra hanya mendukung keinginan kak Chan semalam, jadi Kak Chan harus memanfaatkan waktu semaksimal mungkin Imelda sambil mengedipkan mata menggoda Chan...

Itu kenapa aku selalu menyayangimu Imel, kamu lebih bisa mengemas kata2nya menjadi lebih baik untuk di ucapkan ketimbang lelaki itu.

Putra langsung menarik tangan Imelda yang berencana bergeser duduk ke arah Chan.

Apa sih kamu Put?

Lama2 Imelda risih sama kamu!!

Gerak sedikit saja kayak anak ditinggal emaknya...

Apa maksudmu Chan?

Imelda merangkul leher Putra dan mengelus2 rambut Putra sambil memberi kode ke Chan.

Ah sudahlah... Kamu sudah seperti anak kucing yang takut kehilangan induknya...

Tari... Sayang... Chan langsung berlari melompat ke kolam renang.

Apakah kamu tidak renang dulu Put? Siapa tau otakmu bisa kembali normal setelah berendam di kolam ledek Chan...

Puku, aku mau renang dulu ya!!

Kamu bawa baju renang sayang?

Tidak!! Kalau baju yang kemarin gimana?

Tidak boleh, aku tidak bisa Chan melihat milikku...

Suruh pakai Baju Princess aja Put, biar sekalian nga bisa bergerak sama sekali karena keberatan baju. Dimana-mana renang itu pakai bikini Put mana ada pakai baju lengkap!! Lama2 kamu ngeselin ya Put, kamu anggap aku cowok mesum apa!! Lagian apa juga yang jadi milikmu? Eh, jangan2 Chan langsung memasang muka kaget ke Putra.

Oh My God!! Akhirnya ya Pecah Juga tu...

Putra melotot ke arah Chan!!

Okey... Okey... Selamat ya Put teriak Chan sambil tertawa ngakak...

Imel, kamu hebat bisa membuat lelaki dingin itu seperti Balita yang takut kehilangan Ibunya!! Good Job Sweety...

Chan benar2 tidak tahan melihat perubahan sikap sahabatnya itu...

Kamu benar2 hebat!! Kita harus merayakan ini semua nanti malam, bagaimana kalau kita Party malam ini Put?

Sudah aku bilang, aku tidak ingin kemana-mana dan tidak suka semua orang memperhatikan Imelda...

Ya kamu simpan aja di lemari atau di dalam laci biar nga ada yang tau ucap Chan...

Udahlah aku mau naik duluan, males berdebat sama kamu ucap Putra...

Puku aku mau di sini dulu ya, udara di sini sungguh bersih dan aku ingin melihat mereka bermain dulu.

Baiklah, aku duluan ya ucap Putra sambil mengecup kepala Imelda...