webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Hari-hari Tanpamu

Sejak kejadian malam itu, Putra tidak berpamitan pada Imelda bahkan tidak menghubungi Imelda sampai saat ini... Untung Zai selalu mengunjungi Imelda, sehingga Imelda tidak terlalu merasakan kesepian. Chan beberapa kali menelepon Imelda dalam sehari untuk menanyakan aktifitas dan memantau keadaannya. Walaupun Imelda di dampingi oleh Tuan Anggo dan Nyonya Zen. Tetap saja, mereka selalu sibuk tentang urusan perusahaan.

Sore itu, Imelda duduk di taman belakang Rumah Sakit. Sudah hampir 2 minggu dia dan Putra tidak pernah berhubungan sama sekali... Kadang Imelda merasa ingin menghubungi Putra tapi dia masih kesal sama Putra karena tidak mau membantunya.

Hai Sweety, Zai memegang pundak Imelda dan mengusap kepala Imelda beberapa kali. Apa yang kamu lamunkan?

Hmmm... Aku masih kepikiran tentang Putra jawab Imelda.

Kamu masih belum menghubunginya? tanya Zai...

Imelda menggelengkan kepalanya, Zai menyandarkan kepala Imelda di bahunya. Apakah kamu masih tidak merasa bersalah?

tanya Zai sambil merangkul pundak Imelda agar Imelda merasa nyaman.

Apakah menurutmu aku salah meminta bantuan pada teman sendiri? Toh aku tidak akan membatasi ruang geraknya, dia hanya bertahan sebentar sampai aku siap. Karena dengan kondisiku sekarang, tidaklah mudah buatku mendapat kepercayaan semua pemegang saham untuk menggantikan Ayah. Dan Putra kebetulan orang yang dititipkan kepercayaan oleh ayahku. Dia bisa membuat syarat apa saja, asalkan dia menyetujui syarat dari ku.

Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang pernikahan, dan mungkin Bang Putra memiliki pandangan yang sangat sakral terkait pernikahan. Kamu tau kan kalau Bang Putra itu orang yang sangat amanah. Dan menurutku, jika dia akan menikahi seseorang pasti dia akan bertanggung jawab dengan sepenuh hati dan menjalankan pernikahannya dengan sangat baik...

Kita tidak bisa memaksakan pandangan kita dengan orang lain. Mungkin bagimu sekarang bagaimana pun caranya amanah ayahmulah segalanya. Tapi belum tentu bagi bang Putra.

Kamu sudah tau tentang hubungan percintaan bang Putra? Jangan2 dia sudah punya pacar lagi, makanya dia menolak dan merasa marah padamu waktu itu!

Ya ampun aku bahkan tidak menanyakan hal itu padanya... bagaimana ini? jangan2 dia memang sudah memiliki pacar dan aku malah memintanya menikahiku... Imelda tiba2 merasa sangat bersalah pada Putra...

Hust... jangan menangis! Zai memeluk Imelda agar bisa tenang...

Zai...

Imelda dan Zai menoleh ke arah suara wanita itu...

Hirah! Imelda langsung melepaskan pelukan Zai darinya...

Ternyata feeling ku memang benar, kamu tiap hari ke sini bukan sekedar menghibur anak2 yang sakit di sini tapi karena ada hal lainnya...

Zai langsung mencegat Hirah yang mencoba mendekati Imelda...

Aku sudah jelaskan semuanya padamu kan... Tolong pahami aku dan jangan buat keributan di sini...

Setelah yang aku lihat barusan kamu masih mau mengelak? Kamu pikir aku buta apa!!

Sweety kamu kembali ke kamar duluan ya...

Sweety???

Shit!! Zai tanpa sadar memanggil Imelda dengan Sweety...

Maafkan aku, aku dan Zai tidak ada hubungan apa2!! ujar Imelda

Dasar wanita murahan ya kamu, tidak punya hubungan saja sudah peluk2an... Sebegitu tidak tabuhnya kontak fisik buat kamu... Apa karena lelaki yang selalu bersamamu sedang tidak di sisimu jadi dengan mudahnya kamu bermain dengan pacar orang lain...Kemana harga dirimu sebagai seorang wanita?

Hirah stop teriak Zai... Imelda ini sedang sakit, dan kata2mu itu tidak pantas sama sekali kamu ucapkan untuk Imelda...

Oh, apa perlu aku menjadi sakit untuk mendapatkan apa yang wanita murahan ini dapatkan?

Imelda mulai merasa badannya goyah, dan matanya mulai kabur.

Maafkan aku, aku kembali ke kamar duluan... Maafkan atas ketidak nyamanan yang telah aku perbuat untukku. Mulai saat ini, kamu tidak usah menemuiku lagi Zai.

Apa2an kamu Hirah? kamu sungguh kelewatan kali ini tegur Zai kepada Hirah... Sehingga perdebatan tidak terelakkan antara mereka berdua.

Imelda mencoba kembali ke kamarnya sebelum badannya benar2 tumbang... Kepalanya tiba2 sangat sakit dan matanya mulai kabur. Dia tidak mau, kalau sampai Zai punya masalah karena dirinya. Dia harus segera kembali ke kamar sebelum benar2 jatuh...

Imelda teriak Zai....

Tanpa sadar ternyata Imelda tidak mengarah ke arah kamar tapi ke arah Ujung Danau dan terjatuh ke dalam Danau...

Zai tidak bisa berenang sama sekali, tapi hanya ada mereka di sana.

Imelda teriak Zai dari tepi danau, jangan diam saja teriaknya pada Hirah...cari pertolongan, aku akan masuk ke Danau...

Jangan gegabah, kamu tidak bisa berenang... Jangan bodoh teriak Hirah, tunggu sebentar aku akan memanggil pertolongan...

Baru beberapa langkah Hirah berlari sudah terdengar suara seseorang meloncat ke danau...

Tidak teriak Hirah berbalik ke arah Danau...

Kamu tidak boleh begini padaku Zai, teriak Hirah...

Cepat cari pertolongan atau aku pun bisa ikut mati...

Hirah berlari ke arah depan dan berteriak sehingga semua orang berdatangan...

Ada apa Hirah tanya Dokter Zain?

Zai terjun ke Ujung Danau karena Imelda jatuh ke danau...

Apa? Zai tidak bisa berenang. Dokter Zain langsung berlari ke arah belakang dan melepas Jas dan sepatunya dan langsung terjun ke Ujung Danau.

Beberapa orang ikut terjun ke danau untuk mencari Zai dan Imelda...

Aku mendapatkan mereka teriak Dokter Zain, sambil menarik Zai yang sedang memeluk Imelda di dekapannya. Tolong bantu aku, beberapa dokter dan perawat yang ikut terjun ke danau langsung membantu menarik Zai dan Imelda ke tepi danau.

Beberapa dokter menangani Imelda dan dokter Zain terus memompa dan memberikan nafas buatan untuk Zai. Come On Zai... Wake Up... Open Your Eyes... Please... I can't life without you...

Dokter zai terus memompa dada Zai untuk mengeluarkan air dan akhirnya Zai mengeluarkan air dari mulut dan hidungnya...

Imelda ujarnya...

Syukurlah kamu selamat bocah bodoh ujar Dokter Zain... Dia langsung membalikkan badannya tanpa menjawab pertanyaan Zai...

Dok, pasien sepertinya memang masuk ke dalam danau dalam keadaan tidak sadar. Karena responnya tidak ada sama sekali dan denyut nadinya mulai melemah...

Segera bawa dia ke ruangan tindakan sekarang teriak Dokter Zain.

Dan kamu sambil menunjuk Zai, kamu harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Imelda.

Aku akan menerima semua hukuman dari abang, yang penting Imelda bisa selamat jawabnya....

Zai, Hirah mencoba membantu Zai berdiri...

Aku tidak ada waktu untuk berdebat denganmu. Sudah aku katakan, aku mencintaimu bahkan dengan segenap jiwa dan ragaku tapi aku tidak bisa meninggalkan Imelda. ada hal didalam dirinya yang membuat aku tidak bisa menjauhinya... Sekarang aku tidak mau membahas apa pun padamu. Aku harus meminta maaf pada keluarga Imelda dan berada disampingnya sekarang. lebih baik kamu pulang... Jika semuanya sudah tenang, aku akan menghubungimu...

Zai sangat merasa bersalah atas hal yang terjadi pada Imelda, dia berjalan sambil di bimbing oleh dua orang perawat yang membawanya ke IGD. aku harus ketempat Imelda sekarang ujarnya!

Sesuai perintah Dokter Zain, Tuan harus mendapatkan perawatan terlebih dahulu, jika Tuan menolak maka kami diizinkan untuk memberikan Tuan obat penenang agar Tuan bisa istirahat sebentar...

Zai tau Abangnya itu kejam kalau sudah marah dia bisa saja mengurung Zai nanti, terpaksa dia masuk ke IGD untuk mendapatkan perawatan...

Bagaimana keadaan Imelda sekarang tanya Zai ke perawat yang mengobatinya??

Sampai sekarang Nona Imelda belum sadarkan diri. Sepertinya Nona Imelda jatuh ke danau dalam keadaan tidak sadarkan diri. Jadi akan sangat sulit, mendeteksi keadaannya yang sebenarnya..

Zai menepuk kepalanya berapa kali!!

Apakah hal buruk akan terjadi padanya?

Para dokter sedang mengadakan rapat untuk mengambil tindakan atas keadaan Nona Imelda.

Zai langsung mencabut infus ditangannya... Tuan apa yang anda lakukan? teriak perawat itu...

Aku berjanji akan kembali ke sini lagi, biarkan aku melihat Imelda sebentar teriaknya sambil berlari menuju ruangan Imelda...