webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Hari Baru

Semua sudah disiapkan Nyonya, sesampainya kita di Indonesia kita akan menemui detektif itu. Saya sudah membuat jadwal kunjungan ke kantor polisi untuk diberikan waktu khusus, kita akan menginterogasi orang tersebut.

Baiklah... Kamu atur semuanya, saya akan melakukan rapat dengan semua jajaran manajemen. Dan hubungi Dhani untuk menyiapkan hal tersebut.

Baik Nyonya...

Mulai hari ini, kamu akan bersama denganku Melda... kamu tau Chan akan melakukan Grand opening gerai pertamanya di sini. Dia akan datang besok, aku sudah membuat janji dengannya. Akan aku bawa dia ke sini sesuai janjiku waktu itu. Kamu pasti ingin bertemu dengannya kan??

Imelda mengedipkan matanya, aku tau itu kamu pasti sangat kangen pada Playboy itu...

Selamat pagi Putra, sepertinya kamu dan Imelda lagi mengobrol seru ya...

Pagi Dokter Zain, saya hanya menceritakan tentang teman kami yang akan datang berkunjung besok... sepertinya Imelda menyukainya, saya lihat dia mengedipkan matanya...

Hari ini sungguh cerah, kamu bisa mengajak Imelda jalan-jalan ke taman untuk menghirup udara segar...

Apakah boleh dokter??

Tentu, Treatment yang dilakukan kepada Imelda menunjukkan bahwa tidak ada kondisi yang bermasalah, sehingga Imelda sudah mulai bisa dibantu duduk mulai hari ini...

Kamu dengar Melda, kamu sudah mulai bisa jalan2 hari ini... kita akan berjalan-jalan ditaman sebentar lagi...

Suster, tolong bawakan kursi roda ke sini??

Dan bantu Nona Imelda pindah ke kursi roda!!

Tidak usah dokter, biar saya yang memindahkan Imelda...

Putra, menggendong Imelda dan memindahkannya ke kursi roda...

Baiklah, sambil membawa Imelda jalan2. Saya akan keliling melihat pasien lainnya...

Putra mendorong Imelda ke kursi ditengah taman, dan dia duduk di samping Imelda...

Kamu tau Melda, matahari pagi adalah hal yang sangat indah dan baik. Dulu aku sering sekali sengaja duduk di tengah lapangan untuk berjemur dan terkadang sengaja tidur telentang agar bisa melihat matahari secara langsung. Anehkan?? sambil tertawa...

Tiba2 seorang laki2 mendekati Imelda...

Pasien baru??

Iya jawab Putra!

Sudah berapa hari di sini? Aku baru melihat hari ini..

Sudah 1 minggu lebih..

oh ya, baru hari ini sudah bisa jalan2 ya...

Pacarmu?? Dia manis...

Zai, apa yang kamu lakukan di sini?

hy bang, aku lihat pasien baru... Hanya ingin menyapa, comel sekali bang...

Zai...

Sorry...

Perkenalkan ini adik saya, namanya Zai... Zai suka ke sini untuk menghibur anak2 yang terkena trauma dengan cara berdongeng dan bernyanyi...

Oh ya, perkenalkan nama saya Putra dan ini Imelda...

Saya Zai usia 22 tahun pekerjaan mahasiswa dan relawan di rumah sakit ini...

Kenapa pagi2 sudah di sini? Kamu tidak kuliah?

Zai sebenarnya tadi mau ke kampus, tapi karena Abang tidak pulang beberapa hari ini... Ama minta Zai antar ini makanan kat Abang...

Sudah waktunya kamu pergi sekarang Zai...

Baiklah! Bang Putra duluan ya, dan Imelda kamu pasti bisa sembuh... Kita akan sering bertemu nantinya, ingat2 muka saya ya.... Zai berjalan sambil melambaikan tangan dan berjalan mundur...

Tiba2 Imelda mengangkat tangan dan membalas melambai ke Zai....

Dokter Zain dan Putra benar2 senang melihatnya,,, Imelda mulai merespons tindakan orang yang dilihatnya...

Suatu kemajuan, Nona bisa mulai membalas tindakan orang di sekitarnya... Apa lagi bisa tepat membalas respon ujar dokter Zain... Nona Imelda mulai keluar dari dunia dalam imajinasinya... Putra duduk di depan Imelda sambil memegang ke dua tangannya... Kamu pasti akan segera sembuh Melda, ini aku belikan sebuah gelang untukmu... Kamu harus selalu memakainya, semoga lonceng digelang ini bisa menstimulus pikiranmu... Bahwa aku di sini menunggu kamu dan akan selalu ada untuk mu... Putra memasangkan gelang ke tangan kanan Imelda dan mengajaknya kembali ke kamar...

Sementara itu Chan sudah tiba di gerainya yang akan melakukan grand opening besok...

Putra, aku sudah sampai di KL... Kapan kita akan ketemuan??

Apakah urusanmu sudah selesai?

Jika sudah, temui aku di RS Is kamar 5006..

Chan yg membaca balasan pesan dari Putra bingung... Apa2an anak ini, kenapa ketemuannya di RS, atau dia sebenarnya sedang sakit parah! Chan tidak konsentrasi dengan pikirannya... Rara kamu urus semua persiapan dengan Encik Kurniawan saya harus ke suatu tempat... Baik Pak Chan jawab sekretarisnya...

Chan menaiki taksi online dan langsung ke RS... Dibukanya pintu kamar dengan hati2, dilihatnya Imelda terbaring dan Putra duduk di kursi dekat Imelda...

Putra panggil Chan pelan... dia takut membangun kan Imelda...

Masuklah Chan sambil berjalan mendekati Imelda...

Kenapa Imelda??

Dia mengalami shock yang hebat bahkan sampai Koma beberapa hari kemarin...

Sekarang dia sudah sadar??

Bisa dikatakan Ya, bisa dikatakan Tidak...

Kadang dia merespon ucapan kita, kadang tidak... Setiap bangun pun pandangannya selalu kosong... Cepat sekali kamu sudah di sini, urusan mu sudah selesai?

Belum, tapi aku malah nga konsen di sana karena kepikiran kalian berdua...

Kamu memang so sweet ujar Putra...

Hemmm... Jawab chan...

Putra tertawa kecil...

Jadi kamu sudah berapa lama di sini? Baru 3 hari setelah urusan sama Rania selesai aku ke sini untuk menggantikan Nona Zen dan Tuan Anggo... Masalah Imelda tidak semudah yang ku bayangkan, dan apa yang terjadi padanya pun karena aku...

Karena kamu maksudnya? kamu membuat dia seperti ini?

Ya, aku mengajak Imelda jalan2 ke pantai dimana 12 tahun yang lalu ternyata Imelda dan saudara laki2nya pernah di culik oleh seseorang dan sampai sekarang saudara laki2nya itu belum ditemukan...

Kamu juga tidak tau masalah itu, kalau kamu tau tidak mungkin kamu mengajaknya ke sana... Kita semua menyayangi Imelda, kita tidak mungkin menyakitinya... Chan merangkul Putra, dia tau sebesar apa perasaan Putra pada Imelda... Selama ini dia selalu berusaha menjaga dan memberikan yang terbaik untuk Imelda. Ini pasti pukulan terbesar bagi Putra sekarang...

Tiba2 Lonceng di gelang Imelda berbunyi, Putra dan Chan langsung melihat ke arah Imelda...

Kamu sudah bangun Melda, Putra langsung mendekati tempat tidur Imelda dan memegang tangannya... Kamu mau minum?

Putra segera mengambilkan minum dan membantu Imelda minum...

Imelda menoleh ke arah Chan yang berdiri di samping Putra, dipegangnya pundak Chan dan di tepuk bahu Chan...

Kamu mengenaliku Melda?? Aku Chan... Katamu aku kakak mu... Imelda tersenyum dan menoleh ke arah Putra, di elusnya muka Putra dan dia tersenyum...

Kamu sudah bangun Melda?!

Kalian siapa?? Seperti Personil Boysband Korea...

Putra dan Chan saling menoleh...

Putra tersenyum dan perlahan meraih tombol untuk memanggil dokter...

Mereka takut, salah menjawab nantinya...

Sepertinya kali ini Imelda kehilangan ingatannya tentang mereka...

Dokter Zain berlarian menuju kamar Imelda...

Apa yang terjadi ucapnya sambil tersengal2 di samping tempat tidur Imelda. Putra dan Chan melihat ke arah Imelda...

Saya periksa dulu ya, maaf Nona bisa berbaring sebentar!?

Dokter Zain memeriksa tanda2 vital pada Imelda. Semua tanda vital baik2 saja...

Nona Imelda bagaimana perasaan Anda sekarang?

Maaf, kenapa saya di sini? Dan kalian, kenapa diam saja!! Kalian kan tadi bilang kalau menyayangiku, kalian siapa? Mana ibu dan ayah??

Putra dan Chan hanya bisa saling memandang dan diam... Dokter Zain memberikan isyarat untuk menjawab pertanyaan Imelda...

Saya Putra dan ini Chan, kami adalah teman kamu...

Teman?? Kenapa bisa aku berteman dengan kalian yang jelas jauh umurnya dari ku... Kemana ayah dan ibuku kenapa mereka tidak ada di sini?

Nona Zen sedang kembali ke Indonesia karena ada yang harus dilakukan. Sebaiknya Nona istirahat dulu saja, nanti setelah nona sedikit tenang Tuan Putra akan menghubungi orang tua Nona. Saya izin keluar dulu, mohon tuan putra dan tuan Chan ikut dengan saya sebentar....

Putra dan Tuan Chan sepertinya Nona Imelda kehilangan sebagian ingatannya kembali... Mungkin kejadian di Pantai kemarin membuat sebagian ingatannya hilang... Terutama tentang ayahnya!!

Kita harus mengembalikan kembali ingatan Imelda yang hilang dulu, agar ingatannya yang hilang sekarang bisa kembali lagi...

Jangan membahas apa pun tentang Tuan Zen, itu akan membuatnya lebih terpuruk lagi...

Hubungi Nyonya Zen, sampaikan untuk merahasiakan tentang Kematian Tuan Zen sementara waktu. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu mengembalikan ingatan Nona Imelda kembali...

Putra segera menghubungi Tuan Anggo dan Nyonya Zen menjelaskan semua terkait Imelda...

Chan maafkan aku, sepertinya kamu harus di sini lebih lama lagi... Aku akan menjelaskan tentang diriku dan kamu... Kamu cukup mengiyakan saja!! Baiklah... Ayo kita mulai akting sekarang jawab Chan sambil tertawa kecil...

Kamu sudah istirahatnya Melda?

Imelda menoleh sambil menatap tajam ke arah Putra dan Chan...

Aku mau telepon ayah dan ibu ku... Tapi aku nga tau dimana hp ku...

Hp mu hilang sebelum kamu di bawa ke sini...

Apa yang terjadi padaku??

Kamu pingsan, dan di bawa berobat ke sini...

Baiklah!! Aku akan menghubungi ibumu...

Hay, sweet heart... Nyonya Zen berusaha menahan tangisnya melihat Imelda menghubunginya...

Ibu dan ayah kenapa meninggalkan aku di sini sendirian?

Kamu nga' sendirian, di sana ada Putra... Dia adalah orang kepercayaan ayahmu yang akan menjagamu dan juga Chan juga di sana kan menemani Putra...

Ibu apakah mereka memang teman Melda??

Mereka kelihatan jauh lebih dewasa dari Melda...

Nyonya Zen tertawa kecil, mungkin kamu tidak ingat sama mereka sekarang. Tapi mereka adalah orang yang selalu ada untuk kamu diwaktu kamu kesulitan...

Sejak kapan bu? Kenapa aku tidak ingat mereka sama sekali?

Nanti kamu pasti mengingat mereka, karena mereka selalu ada untuk kamu...

Ibu ada hal penting yang harus diselesaikan, nanti ibu akan meneleponmu ya...

Ibu... Ayah mana? Ibu tidak bersama ayah?

Melda sayang, nanti kita ngobrol lagi ya... Love You sweet heart...