webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Gejala Kedua

Imelda yang berbaring di samping Putra tiba-tiba duduk dengan tiba-tiba. Put, dia menggerakkan badan Putra.

Ada apa Iku, Putra yang kaget karena Imelda membangunkannya.

Kepalaku sakit sekali... Imelda memegang kepalanya.

Putra segera mengambil hp nya dan menelepon Zain.

Zain! Imelda mengalami sakit kepala.

Berapa skalanya dari 1-10?

Iku berapa skala rasa sakitmu?

8 jawab Imelda sambil menahan rasa sakitnya.

Aku butuh Lulu untuk menuntunnya memberikan tindakan. Aku sedang bersama Dokter Stephen, beliau akan menuntun Lulu melakukan tindakan. Kami akan tiba dalam waktu 30 menit. Sebelum itu kita harus meredakan rasa sakitnya, jangan sampai Imelda mengalami kram perut.

Baiklah, aku akan memanggil Lulu.

Dia meraih telepon di depannya, dan menghubungi Zepri di Pos depan.

Iya Tuan!!

Imelda sakit, cepat bawa Lulu ke sini dan jangan lupa panggil Dave dan Chan setelah itu.

Baik Tuan.

Zepri berlarian masuk ke rumah dan menaiki kelantai 2!!

Nona, tolong buka pintunya... Nona... Putra menggedor kamar Lulu.

Ada apa?

Nyonya sakit dan Putra meminta Nona ke kamarnya sekarang.

Saya mengambil perlengkapan saya dulu, Lulu berlarian mengambil perlengkapannya dan menuju kamar Putra.

Zepri turun ke bawah memanggil Dave dan Chan.

Kenapa kamu menggedor kamar kami? ujar Dave

Nyonya sakit tuan, Tuan Putra meminta kalian naik ke atas.

Dave dan Serrah langsung naik ke lantai 2, sedangkan Chan membangunkan Tari terlebih dahulu. Aku akan menyusul, kamu minta Waren stand by kan mobil. Siapa tau kita akan membawanya!

Baik Tuan Chan.

Dokter Lulu, saya akan membimbing anda untuk membantu Imelda. Saya tau, anda seorang dokter yang hebat tapi Imelda adalah pasien saya. Jika menunggu kami sampai, kemungkinan Imelda akan mengalami kram perut karena tidak kuat menahan rasa sakit kepalanya.

Baiklah Prof, apa yang harus saya lakukan?

Berikan suntikan pengencer darah terlebih dahulu, setelah itu pasangkan infus. Kita tidak bisa memberikan obat karena Imelda sedang kondisi hamil. Jadi bantu Imelda merelakskan dirinya. Kami akan tiba kurang dari 30 menit Selama itu bantu aku memantau kondisinya.

Baiklah Prof, Lulu mengloudspeakerkan HP Putra.

Lulu meminta Putra agar membantu Imelda tidur agar mudah menyuntikkan obat pengencer darahnya.

Imel, kamu harus dengarkan aku. Bisakah kamu me relaks kan dirimu? Pikirkan hal-hal yang membuat kamu bahagia, karena tidak boleh sampai kamu kram perut.

Imelda menganggukkan kepalanya sambil masih dalam posisi memejamkan matanya. Jika dia membuka matanya maka kepalanya akan sangat sakit sekali.

Iku, tarik nafasmu perlahan-lahan. Tenangkan pikiranmu, percaya bahwa kita bisa melewati ini.

Imelda menarik nafasnya panjang dan menghembuskannya pelan-pelan. Dia berusaha membayangkan masa-masa indahnya dengan Putra.

Iku, Putra sambil memegang tangan Imelda di atas tempat tidur.

Lulu menyuntikkan obat pengencer darah ke Imelda, dan bersiap memasang Infus di tangan Imel.

Nafas Imelda mulai teratur dan keringatnya tidak sederas tadi keluar.

Iku, apakah kamu tertidur?

Imelda menggelengkan kepalanya.

Apakah masih sesakit tadi?

Sudah lumayan jawabnya.

Apakah ada kontraksi di perutmu?

Perutku sedikit keras Lu.

Lulu menyentuh perut Imelda.

Dia membawa HP Putra keluar.

Prof, perut Imelda sedikit tegang. Apa yang harus kulakukan?

Kami akan tiba 10 menit lagi, pastikan bahwa Imelda merelakskan pikirannya. Dokter Lurey sudah dekat, mungkin dia akan tiba duluan.

Zepri masuk membawa Dokter Lurey.

Oh syukurlah ucap Lulu.

Dok, perut Imelda sedikit tegang. Tapi dia tidak merasakan nyeri selain di kepala.

Baiklah!! Aku meminta selain suami Ny. Imelda dan Lulu untuk menunggu diluar, kami akan melakukan pemeriksaan.

Dokter Lurey memegang denyut nadi Imelda dan mengeluarkan alat untuk mendengar denyut jantung bayinya.

Bayinya sepertinya ikut merasakan stres karena Ibunya sedang kesakitan. Detak jantungnya juga masih bagus, tapi Nadi Imelda sedikit lemah.

Apakah dia mengalami stress lagi?

Lulu tertunduk, maafkan aku!

Kamu tidak salah Lu ucap Imelda. Memang kondisiku yang tidak kuat. Jangan menyalahkan dirimu.

Putra hanya bisa menatap sedih ke istrinya itu. Apakah dia akan terus kesakitan seperti ini dok?

Kehamilan dengan pengentalan darah memang kadang mengalami beberapa gejala, selama itu bukan nyeri di daerah perut bayinya akan sehat. Ibunya orang yang hebat sehingga bisa melindungi anaknya dengan baik.

Dokter Lurey menepuk pundak tangan Imelda. Sebentar lagi Prof Stephen akan datang, kamu akan baik-baik saja.

Tenangkan pikiranmu, jangan memikirkan apa pun selain tentang kesehatanmu dan bayinya. Aku akan memberimu tambahan vitamin dan obat penguat untuk janinnya.

Terima kasih dok ucap Imelda.

Lulu mengajak Dokter Lurey duduk di ruang tamu dekat kamar Imelda.

Kamu pacarnya Dokter Zain tanya Dokter Lurey?

Ya!!

Senang bisa bertemu denganmu, Dokter Zain sering membicarakan tentangmu pada kami di RS. Kamu memang gadis yang cantik, wajar saja dia selalu menceritakan tentangmu.

Apakah kondisi Imel baik-baik saja? Kita berdua sama-sama dokter, kamu sebenarnya pasti tau jika Imelda kondisinya tidak baik. Dia memang butuh bedrest lebih lama jika gejalanya terus muncul dalam waktu dekat. Dia harus selalu dalam pengawasan yang intens.

Harus ada perawat dan dokter yang menemaninya. Aku tau dokter Zain dan adiknya bertanggungjawab atas Imelda tapi bukankah wanita hamil lebih baik dengan wanita yang menemaninya.

Ya!! Aku pun akan lebih nyaman sesama wanita jika jadi Imelda.

Sebenarnya apa hubungan Dokter Zain dengan Imelda?

Imelda dulunya pasien Zain dan Zai sangat menyayangi Imelda seperti adiknya sendiri. Karena Zai menganggap Imelda adik maka Zain pun sudah menganggap Imelda seperti adik bungsunya.

Apakah Zain masih belum mendapat restu dari Saudaramu?

Lulu mengernyitkan alisnya!!

Aku dan Zain sudah lama kenal, kami dari Universitas yang sama tapi aku mengambil spesialis kandungan.

Apakah Zain merasa jika Saudaraku tidak merestui kami?

Sepertinya begitu, Zain lelaki yang tampan dan mapan. Diusianya sekarang harusnya dia sudah memiliki anak.

Bagaimana denganmu?

Aku sudah memiliki seorang Putra, Dokter Lurey menjawab sambil tersenyum.

Zain dulu pernah menyukai Dokter Lurey dan Lulu Tau itu. Tapi Dokter Lurey sudah memiliki calon suami pilihan keluarganya. Sebenarnya Lulu sempat mencari tau tentang Dokter yang di ceritakan Zain yang akan merawat Imelda selama di Jerman. Dan hasilnya dia mendapat cerita masa lalu Zain.

Kamu tenang saja, Zain lelaki yang baik. Jika dia mencintai seorang wanita maka dia akan mencintai dengan seluruh jiwa dan raganya. Wanita manapun akan berutung jika Zain mencintainya.

Lulu mencoba tersenyum walaupun hatinya merasa disinggung.

Putra tiba-tiba berlari memanggil Dokter Lurey. Imelda merasakan nyeri di perutnya.

Dokter Lurey segera berlarian ke kamar.

Seberapa sakitnya? Imelda

Dok, ucap Putra sambil melihat ke arah kasur.

Lu, siapkan suntikan untuk menghentikan pendarahannya.

Putra memegang erat tangan Imelda dengan berusaha menguatkan dirinya sendiri. Jika dalam 15 menit Imelda masih blooding kita harus segera membawanya ke rumah sakit.

Dokter Stephen dan Dokter Zain langsung bergegas ke lantai atas begitu sampai di sana.

Tuan Putra kita harus bicara ujar Dokter Lurey.

Putra mengikutinya sementara Prof Stephen memeriksa kondisi Imelda.

Tuan, kondisi Nyonya Imelda benar-benar tidak baik. Nona tidak boleh melakukan aktivitas sama sekali dan mengalami situasi yg membuat dirinya tertekan. Untuk sementara waktu saya sarankan Nyonya Imelda tidak boleh turun dari tempat tidur kecuali untuk ke kamar kecil. Makan dan minumnya pun tetap di tempat tidur. Jika pun nanti jenuh ingin keluar, saya sarankan menggunakan kursi roda.

Bagaimana dengan kondisi janinnya?

Besok pagi kami akan membawa alat USG untuk memastikan kondisinya, sejauh ini detak jantungnya masih bagus. Saya harap Tuan dapat menemaninya untuk beberapa hari ini. Kelihatannya Nyonya akan lebih tenang jika Tuan berada di sampingnya.

Baiklah Dok!! Saya mohon bantuan terbaiknya,

silahkan menggunakan semua fasilitas terbaik. Berapa pun biayanya, asalkan Imelda dan bayinya bisa sehat.

Kami akan melakukan yang terbaik untuk Imelda. Tuan tenang saja! Saya, Zain dan Profesor Stephen akan berusaha maksimal demi menjaga Imelda dan janinnya.