webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Everything Gonna Be Oke

Dave yang takut dengan kondisi Putra ikut berangkat ke Indonesia, semalaman Putra sudah tidak tidur karena terus memantau kondisi Imelda. Terus bekerja di depan laptop sampai pagi tanpa makan dan minum apa pun. Putra sudah menolaknya berkali-kali, tapi Dave sudah memesan tiket semalam.

Istrirahatlah dulu Put selama perjalanan ini, walaupun hanya 10 menit. Kamu tetap harus memberi hak tubuhmu untuk istirahat. Sudah semalaman kamu mengomeli Zai masalah Imelda, tubuhmu butuh di charger.

Kamu cerewet sekali Dave, bagaimana aku bisa istirahat kalau kamu ngomel terus.

Baiklah, aku akan menutup mulutku dan kamu bisa tidur.

Untung saja tadi pagi Nyonya Zen mengatakan ke Putra untuk mematikan video callnya agar Putra bisa bersiap ke bandara. Kalau tidak sampai sekarang pasti Putra masih membuat panggilan video ke Imelda yang membuat orang-orang di sana merasa di pantau olehnya.

dr. Feby terbangun dan melihat Zai duduk di samping tempat tidurnya. Dilihatnya muka Zai yang menghadap ke arahnya. Ini artis internasional tertidur nyenyak di sampingnya, kalau Biasnya melihat bisa-bisa hidupnya tidak akan bisa tenang dibuatnya. dr. Feby mencoba menggeser tangan Zai perlahan agar tidak membangunkannya. dr. Feby terdiam sesaat melihat sebuah bekas luka di lengan bagian atas Zai, bentuknya sangat mirip dengan yang dimiliki Meldyan.

Morning ucap Zai ke dr. Feby...

dr. Feby kaget mendengarnya, dan berteriak...

Hey, apakah kamu melamun ujar Zai?

Kamu mengagetkan ku ujar dr. Feby ke Zai.

Sorry... Sorry... tapi mukamu sangat lucu ujar Zai tertawa... Apa yang kamu lamunkan? Jangan jawab kalau kamu terpukau dengan ketampananku, itu sangat biasa.

Kamu memang artis, dirimu benar-benar PD habis. Aku hanya kaget karena tiba-tiba kamu bangun. Aku harusnya berganti dengan Zain dan dr. Chris jam 3 tadi.

Aku yang sudah menggantikan jadwalmu menjaga Imel, aku baru tertidur beberapa menit yang lalu tapi kamu sudah membangunkanku.

Oh maaf, aku jadi merepotkanmu ucap dr. Feby.

Kalau kamu memang merasa menyesal, temani aku sarapan pagi saja.

Bukannya harusnya kamu melanjutkan tidur dulu.

Aku sudah tidak mengantuk lagi, tapi aku sangat lapar sekarang. Yok, Zai menarik tangan dr. Feby ke ruangan depan.

dr. Feby mencoba melepaskan tangannya dari Zai yang terus menariknya ke ruangan makan.

Morning ujar Zai membuat orang2 yang sedang sarapan langsung menoleh ke arah mereka.

Morning bang jawab Zai sambil menghampiri Zain dan mencium pipi abangnya dan mendudukan dr. Feby di kursi samping abangnya.

Zain melihat ke arah dr. Feby yang terlihat kesal dan menahan malu.

Morning dok ucap Zain ke dokter Feby.

Morning dokter Zain.

Kamu tunggu di sini, aku akan mengambilkanmu jus.

Tuan Zai ucap dr. Feby.

Zain tertawa dan memberikan kode ke dr. Feby untuk mengikuti kata2 Zai.

Maafkan aku, bahkan aku tidak sempat mencuci mukaku karena Zai menarikku ke sini. Maaf kalau aku jadi membuat semuanya tidak nyaman.

Aku bahkan tidak menyangka, wanita yang bisa membuat Zai seperti anak anjing adalah seorang dokter. Padahal dulu, di rumah sakit ku. Banyak sekali dokter muda yang suka padanya, tapi dia tidak mau karena menurutnya pekerjaan dokter sangat melelahkan. Malah sekarang dia, sudah seperti anak anjing yang takut kehilangan induknya.

Adikmu lagi demam atau kemarin terlalu banyak di ambil darahnya. Semalam dia memaksa ku untuk tidur di ranjang pasien, sampai pagi ini dia memaksa aku ikut sarapan bersama keluarga pasien.

Jangan terlalu sungkan, kamu adalah dokter Imelda. Jadi kamu mendapatkan hak untuk duduk di sini bersama kami, bukankah begitu dr. Chris.

Sure, this is privillage.

Bang, aku tidak nyaman dengan dr. Chris. Bukankah dia belum menikah?

Ya, ucap Zain santai. Dia memang belum menikah.

Kenapa abang membawanya kemari padahal abang dan Feby sudah cukup.

Dia dokter Imelda, panggil dia dengan gelarnya di depan umum setidaknya dan kamu itu wali Imelda sekarang. Hormatilah statusnya.

Aku nyaman dengan memanggil namanya ucap Zai sambil meletakkan Cakwe ke bubur dr. Feby. Ini di tempat santai, aku akan memanggilnya dokter jika sedang berhadapan di depan umum.

dr. Chris yang membantu kelahiran Prince mu, harusnya kamu bisa bersikap lebih baik padanya bukan malah menggibahinya karena dia tidak paham bahasa indonesia.

Terima kasih dr. Chris karena sudah membantu Imelda dulu dan sekarang. Saya selaku abang Imelda tidak bisa membalas apa2 hanya bisa memberikan foto atau tanda tangan.

dr. Feby langsung tersedak menahan tawa.

Are you okay?

Oke jawab dr. Feby sambil mengambil segelas minum di depannya.

Kamu akan terbiasa dengan kebiasaan bintang nya ujar Zain ke dr. Feby sambil tertawa melihat ke arah Zai.

Ada yang salah dengan kata-kataku ucap Zai.

Tidak ada yang salah, jangankan fotomu. Tanda tangan pun bisa di bingkai dan diletakkan di tempat praktek untuk menarik penggemarmu ucap Zain.

Kamu pun bisa memajang foto kita berdua atau tanda tanganku di ruang praktik mu ucap Zai ke dr. Feby.

Tidak terima kasih, sekarang saja aku sudah sulit sekali untuk beristirahat. Aku sudah cukup dengan keadaan sekarang, aku tidak ingin bias mu ke tempatku hanya untuk mencari tau tentang kehidupan pribadiku.

Tenang saja, Bias ku baik2 semua. Kalau mereka tau kalau kamu adalah orang penting buat ku, mereka pasti akan selalu memberimu perhatian dan menjagamu.

Bukan Menjaga, tapi memata-matai diriku. No, thank you ucap dr. Feby.

Atau kita langsung menikah saja ucap Zai membuat semua orang di ruangan itu langsung terdiam seperti patung.

dr. Feby langsung menjatuhkan sendok bubur dari tangannya.

Pantas saja kamu tidak fokus menjaga Imelda, ternyata begini kerjaanmu ucap Putra di depan pintu ruangan itu.

Bang Putra, ucap Zai langsung berlari ke arah Putra yang berjalan menuju ruang perawatan Imelda.

Lulu dan Tari yang sedang membantu Imelda untuk sarapan langsung kaget karena tiba-tiba banyak orang di depan ruangan itu.

Kamu sudah tiba ucap Lulu sambil menyuapi bubur ke mulut Imelda.

Kalian sambil menunjuk Chan, Tari, Lulu malah berkomplot sama dia sambil menunjuk ke arah Zai.

Aku bos nya jawab Imelda ke Putra, bukankah sudah ku katakan Puku. Mereka memang teman2mu, tapi mereka adalah orang2 ku. Sambil tertawa melihat muka Putra yang terlihat menahan kesalnya terhadap Chan, Lulu dan Tari.

Tari membantu Imelda yang hendak turun dari tempat tidurnya.

Berbaring saja ujar Putra, kamu nga' usah ikut berdiri.

I'm Okay, 3 hari ini teman2mu dan Abang ku menjagaku dengan baik. Bahkan Lulu dan bang Zain mereka mendatangkan dr. Chris untuk mendampingi dr. Feby. Seharusnya kamu mengucapkan terima kasih pada mereka semua. Princess kita sehat dan kami akan bertahan sampai HPL baru melakukan caesar. Semua baik-baik saja, seharusnya kamu mempercayai teman-temanmu bukanlahan meragukan usaha mereka di sini.

Tapi mereka merahasiakan hal ini dariku, dan kamu juga seharusnya tidak melakukan hal seperti ini. Kamu sudah berjanji padaku pada waktu hamil Prince.

Kalau itu, cukup kita bahas berdua saja. Kalian semua bisa istirahat dan sarapanlah kembali. Ini masalah rumah tangga, biarkan kita berdua saja yang menyelesaikannya.

Hati2 ya Mel ujar Chan sambil menepuk pundak Putra dan mengajak semua keluar.

Imelda mengedipkan matanya ke Zai yang tiba-tiba menarik lengan dr. Feby mengajak keluar.

Lepaskan bisik dr. Feby ke Zai.

Sudah santai saja, semua orang di lantai ini adalah orang2 terpercaya. Ya, tapi perawat di sini belum tentu bisa di tutup mulutnya. Mereka akan berprasangka kalau kita ada apa2nya.

Aku tidak sabar menunggu berita itu menyebar.

Zai, aku tidak bisa main-main denganmu. Aku hanya ingin hidup tenang, kalau sampai Bias mu menggangguku. Jangankan untuk bekerja, mungkin bernafas pun aku susah.

Percayalah, mereka orang2 baik dan pasti akan mendengarkan apa pun yang aku katakan.

What ever, tapi kita tidak pernah tau. Yang pasti, aku hanya ingin hidup tenang dan satu hal lagi. Aku sudah memiliki orang yang aku sukai, jadi so sorry ucap dr. Feby sambil berlalu meninggalkan Zai yang terdiam karena merasa kecewa mendengar ucapan dr. Feby.