“Apakah kau kedinginan?” bisik Julian sembari merapatkan selimut yang membungkus tubuh mereka.
Sedetik kemudian, gadis dalam dekapannya menggeleng dan mengeratkan pelukan. “Tidak. Aku tidak pernah kedinginan saat berada di dekatmu.”
“Tapi kita menghabiskan waktu terlalu lama di bathtub,” gumam sang pria, menyelipkan rasa bersalah.
“Tidak masalah. Itu menyenangkan,” timpal Mia, sebelum mengulum senyum. Ia tidak pernah menyangka jika dirinya bisa berbicara sesantai itu dengan sang CEO.
“Begitukah?” desah sang pria seraya mengusap lengan kekasihnya agar tidak lagi dingin. “Baguslah.”
Sembari menarik napas dalam-dalam, Mia mengulas kenangan yang sejak tadi berseliweran dalam benaknya.
“Apakah kau masih ingat dengan semua ulahku dan Tuan Max?” tanya gadis itu setelah gagal menghitung kejahilannya.
“Tentu saja. Aku heran kenapa kau mau menuruti perintah Max,” desah Julian setengah menggerutu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com