Begitu membuka mata, Mia terbelalak menatap wajah Julian berada begitu dekat dengannya. Setelah beberapa kali mengedipkan mata, gadis itu mulai celingak-celinguk memeriksa keadaan.
“Ini kamarku. Kenapa Tuan CEO bisa ada di sini? Apakah ini mimpi?” batin Mia sebelum mengerutkan alis lebih dalam.
“Selamat pagi, Istriku. Apakah tidurmu nyenyak?” sapa Julian, sukses membuat sang gadis tersentak dari perenungan.
“Istri?”
Hanya dalam sekejap, wajah sang pria berubah tegang. “Apakah kau lupa? Kita sudah menikah dua tahun yang lalu? Kau tidak mengalami amnesia karena kecelakaan semalam, bukan?”
Mendengar pernyataan yang sungguh tidak masuk akal, Mia mendesah samar. “Amnesia? Kecelakaan?”
Setelah membiarkan sang sekretaris terjebak dalam labirin tanpa jalan keluar, sebuah tawa pun pecah dari mulut Julian. “Apakah kemampuan aktingku sangat natural? Kau seakan percaya dengan apa yang kukatakan.”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com