Senyum Julian melebar ketika melihat Mia kembali duduk di sampingnya. Sembari menyelipkan rambut sang gadis yang baru dikeringkan ke belakang telinga, pria itu menghela napas samar. “Apakah perasaanmu sudah lebih baik?” bisiknya sambil memiringkan kepala.
“Ya,” angguk sang sekretaris dengan senyum tipis.
Sedetik kemudian, Julian memajukan wajah untuk mendaratkan kecupan lembut. “Kau tidak perlu berkecil hati, Mia. Dirimu jauh lebih baik dari yang kaubayangkan,” hibur pria itu seraya menaikkan alis.
Khawatir jika dirinya salah memberi tanggapan, sang gadis kembali mengangguk. “Ya,” desahnya sebelum menarik sudut bibir lebih tinggi. “Jadi, apakah Anda setuju untuk bekerja sama dengan Katniss Johnson?”
Mengetahui perbincangan mengenai sang model masih berlanjut, lengkung bibir Julian sontak menciut. “Kenapa kau membahasnya lagi? Tidak bisakah malam ini kita bersantai melepas penat dan semua beban?” tanya sang pria menyelipkan harapan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com