“Silakan masuk, Mia. Inilah rumah kami yang sederhana. Meskipun kecil, tapi penuh dengan kedamaian,” ujar Greta sembari mengambil koper dari tangan tamu istimewanya.
Mendapat sambutan sehangat itu, lengkung bibir sang sekretaris bertambah lebar. “Terima kasih, Greta,” sahutnya canggung. Ia masih menunggu momen yang tepat untuk memberi pengakuan. Mungkin, setelah bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
“Di rumah ini, aku tinggal bersama suamiku, Jack. Tapi dia sedang mengurus kotoran kuda. Jadi, kukatakan kepadanya untuk bertemu kalian nanti saja. Anak-anak kami saat ini sedang kuliah di kota lain. Mereka hanya pulang saat liburan. Jadi, kalian bisa menggunakan kamar mereka,” jelas si tuan rumah tanpa tersendat. Tampak jelas bahwa bibir tipisnya memang gemar bicara.
“Lalu, di mana Kakek?” tanya Julian seraya menaikkan alis.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com