“Bagaimana detak jantung janin?” tanya sang dokter dengan alis berkerut.
“Masih aman, Dok.”
Selang satu kedipan, wanita berpakaian hijau itu mempertemukan pandangan dengan wanita yang sudah sangat pucat. “Apakah Anda masih kuat, Nyonya?”
Di sela desah yang tak beraturan, Mia mengangguk lemah. “Ya.”
“Kalau begitu, mari kita coba sekali lagi. Kali ini, kerahkan seluruh tenaga Anda,” ujar sang dokter diiringi anggukan meyakinkan. “Anda pasti bisa.”
Selagi si petugas medis kembali duduk di kursi, Julian membelai rambut sang istri yang telah basah oleh keringat. Mata pria yang juga berpakaian hijau itu telah terlapisi air mata. “Ayo, Mia. Aku tahu kau kuat. Putri Kecil sudah tidak sabar ingin bertemu kita.”
Sedetik kemudian, Mia menjawab lewat gerak kepala. Ia harus menghemat energi untuk bisa mengeluarkan bayi yang terus menekan panggulnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com