Begitu menuruni tangga, Gabriella langsung tersenyum semringah. Pelayan termuda mereka tampak sangat rajin membersihkan rak dengan lapnya.
“Selamat pagi, Lena,” sapa wanita itu ringan sambil terus berjalan menuju dapur.
Akan tetapi, selang beberapa langkah, tidak ada jawaban yang terdengar. Gabriella pun terpaksa membekukan kaki untuk mempertajam pendengaran.
“Selamat pagi, Lena,” ulangnya dengan volume suara yang lebih besar.
Alih-alih menyahut, gadis berseragam yang sedang membelakanginya itu malah menyentuh telinga. Dalam sekejap, mulut sang nyonya membulat.
“Oh, dia pasti sedang mendengar musik lewat earphone,” gumam Gabriella sembari mengangguk kecil. Sedetik kemudian, ia melanjutkan langkah menuju dapur.
Tepat sebelum wanita itu tiba di ambang pintu, suara Minnie mengudara. “Apakah kalian melihat Mia?”
Lagi-lagi, kaki sang nyonya berhenti bergerak. Dengan mata bulat dan kedipan kaku, ia menyimak obrolan para pelayan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com