Dengan napas yang bergemuruh, Julian melihat ke sana kemari. Pria itu berharap dapat melihat calon istrinya di sekitar situ. Malangnya, berapa kali pun ia memeriksa setiap wajah, tidak ada satu pun yang mampu meredakan kekhawatiran.
“Tidak,” desahnya sembari menggeleng samar. Sang pria masih berusaha menyangkal kenyataan bahwa Mia telah lolos dari pengawasannya.
Mengetahui kepanikan si mantan kekasih, Amber sontak memiringkan kepala. “Ada apa, Julian? Kenapa kau ketakutan seperti ini?”
Dengan bola mata bergetar hebat, sang pria membalas tatapan yang penuh tanya itu.
“Mia,” sahutnya samar. Setelah menelan ludah, ia akhirnya melangkah maju dan mencengkeram lengan sang wanita. “Kita harus segera menemukannya. Dia sedang berada dalam bahaya!”
“Apa maksudmu?” tanya Amber tanpa berkedip. Matanya jelas memancarkan keheranan. “Jangan panik dulu, Julian! Mungkin saja, dia sedang—”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com