“Jadi, kabar tentangmu dan model terkenal itu tidak benar?” selidik Amber sembari menarik cangkir berisi cokelat hangat ke hadapannya.
“Ya, itu hanya kesalahpahaman,” angguk Julian sembari meninggikan alis sekilas.
“Percaya atau tidak, sejak awal aku sudah curiga dengan kebenaran berita itu. Mengingat betapa setianya kau kepadaku dulu membuatku ragu kalau kau tega mengkhianati Mia seperti itu,” celetuk sang wanita, sama sekali tidak mempertimbangkan konsekuensi dari ucapannya.
Meski Amber sudah mengikhlaskan masa lalu, sang sekretaris masih belum memandangnya begitu. Sembari menahan kekhawatiran, gadis itu memaksakan bibir untuk melengkung.
“Aku memang bodoh sempat meragukan kesetiaan Julian padaku,” gumam Mia, menyamarkan kecemburuan yang baru bertumbuh.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com