Tanpa membuang waktu, Max mengumpulkan semua keperluan putranya ke dalam ransel. Sebotol susu dari kulkas, sebotol air putih, bubur yang terbengkalai, celemek bayi, pakaian ganti, popok, tisu, selimut, dan bahkan sunscreen. Sang pria telah mengingat dengan baik apa saja yang biasa disiapkan oleh sang istri.
Terakhir, sebelum mulai beraksi, ia menyelipkan boneka beruang cokelat mungil ke dalam genggaman sang bayi. Max tahu, Cayden pasti akan merasa jauh lebih baik jika temannya ikut bersama mereka.
“Apakah kau sudah siap, Pangeran Kecil?”
Masih dengan mata terselimuti ketakutan, sang bayi berkedip. Tanpa memberikan jawaban, Cayden menyandarkan kepala sambil mendekap teman beruang yang tadi sempat ia tinggalkan.
“Tidak apa-apa, Pangeran Kecil. Papa akan selalu bersamamu,” desah Max sebelum mengembuskan napas penuh tekad.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com