webnovel

50. Kemesraan di Kereta

Selang beberapa saat, Max akhirnya memberi kesempatan kepada sang istri untuk menghirup udara. Sambil mengatur napas lewat senyum lega, ia mengelus wajah yang masih terselimuti kebingungan.

“Kenapa pipimu merah sekali? Padahal, kita sudah sering melakukannya.”

Gabriella tidak menjawab. Wanita itu masih mencari jawaban yang tak kunjung ditemukan. “Kenapa Max menciumku? Apakah untuk mengalihkan rasa takut?”

Karena tidak mendapat respon, sang pria kembali menyapa kelembutan Gabriella. Gerakannya masih sama, pelan dan penuh minat. Tak secuil pun kenikmatan ia lewatkan. Hal itu membuat sang wanita mengerutkan alis semakin dalam.

“Tidak. Laki-laki ini tidak sedang ketakutan. Lalu, kenapa dia menciumku? Apakah karena nafsu?”

Dalam kebingungan, Gabriella mengamati tangan sang suami. Terkadang Max memegang pipinya, terkadang telapak besar itu berpindah ke tengkuknya.

“Tidak. Ini bukan karena nafsu. Lalu, apa?”

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com