“Kau pikir bisa kabur dariku, perempuan licik?” ucap Max dengan nada kemenangan. Kepala Gabriella spontan menggeleng menolak panggilan itu.
“Aku tidak tahu apa-apa tentang pesan itu. Percayalah!”
“Ssst! Tidak usah panik. Tenang saja! Kontrak yang telah ditandatangani tetap berlaku. Hanya saja, kau tidak akan bisa jauh dariku selama belum mengungkapkan siapa bosmu.”
Sang gadis menghela napas lelah.
“Aku serius, Tuan. Aku tidak tahu siapa orang ini. Dia sedang menjebakku.”
Max mengangguk-angguk sambil mengerutkan sebelah sudut bibir.
“Baiklah. Tidak apa-apa kalau kau masih belum mau mengaku. Masih ada beberapa hari sebelum kompetisi. Kau pasti akan memberikan nama orang itu kepadaku sebelum itu.”
Gabriella terus menggeleng walau tak mengucap kata. Lidahnya terlalu kaku untuk digerakkan.
“Silakan nikmati makan malammu. Aku mau tidur.”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com