webnovel

Catastrophic Fall

Apa yang terjadi bila bumi dihadapi dengan asteroid besar bahkan lebih besar dari yang pernah memicu kepunahan dinosaurus? Ini adalah kisah pilu dari seorang ilmuwan bernama Wadito Stalhom.

Okiku_0 · Sci-fi
Not enough ratings
16 Chs

FINISH THE - chapter 7

- 1 bulan 26 hari sebelum asteroid jatuh -

"Perutku keroncongan" katanya Wadito sambil memegang perut.

Saat bangun dari tidurnya selama hampir sehari dia memulai aktivitasnya lagi untuk mencari jejak pelaku yang membunuh sahabatnya. Namun itu semua tak jadi dilakukannya setelah bermimpi bertemu Helga. Mungkin Helga ingin menyampaikan sesuatu bahwa tak usah memikirkan untuk memburu pelaku. Dia mengatakan kalau Dito dan semua ilmuwan harus menyelamatkan dunia.

Dito mulai berjalan menuju ke arah dapur untuk mengisi perutnya.

Melihat kondisi rumahnya yang berantakan, dia berpikir untuk membersihkannya setelah makan.

Tangan kanannya yang memegang perut beralih memegang pintu kulkas didepannya.

"Hanya ada roti sisa minggu lalu ya?" gumamnya, "dan segelas susu"

Memejamkan mata sesaat.

"Biarkan saja, ini juga untuk mengganjal perut. Nanti aku makan diluar saja"

Dia memakan makanan sisa yang ada dihadapannya.

Seketika selesai menunda rasa lapar, dia secepat mungkin untuk membersihkan rumahnya. Dan dalam waktu tak lama dia menyelesaikannya.

Saat itu matanya sedikit terlihat berbeda dari sebelumnya. Entah kenapa yang kemarin penuh dengan dendam sekarang terlihat biasa saja.

Fiuhhh!!

Terdengar hela nafasnya

Setelah bersiap-siap Dito melangkahkan kakinya keluar rumah menuju Lab SAJ. Memakai jas putih dan membawa koper. Dito mematangkan pikirannya untuk melaksanakan kewajibannya.

                             ~ | | | ~

Menurutnya tempat kembalinya untuk pulang bukanlah dirumahnya, tetapi tempat dimana dia bisa bergabung dengan rekan-rekan kerjanya. Tentu saja dia sangat nyaman berada di Lab SAJ karena Dito sudah menganggap rekannya sebagai keluarga. Dia kehilangan orangtuanya sejak lahir sehingga sejak dulu dia selalu hidup sendiri. Hanya ditempatkan di panti asuhan dan dia sudah berjuang keras menggapai cita-citanya untuk menjadi seorang ahli astronomi.

Sejak saat itu setelah beranjak dewasa dia mulai diterima bekerja di Lab SAJ. Entah kenapa dia merasa nyaman berada disana. Semua orang disama Dito anggap keluarga. Dan sekarang ini anggota keluarganya berkurang.

Eeeeeeek!!

Pintu ruang utama berdencit akibat karet bawah pintu bergesekan dengan lantai.

Dito memasuki ruangan itu dan terlihat didalamnya terasa ada yang kurang.

Semuanya terlihat sedang menghadapi pekerjaannya. Prof Albert yang sibuk dengan komputer didepannya tiba-tiba berdiri dan memanggil Dito.

"Kau sudah datang ya"

Saat mendengar ucapan Prof Albert semua yang ada didalam menatap ke arah Dito.

"Maaf semuanya hari ini aku sedikit terlambat" dengan keras Wadito mengucapkan.

"Selamat datang kembali pak" Daki menepuk-nepuk pundak Wadito.

Wadito hanya menanggapi biasa saja.

Dari situ Dito hendak berjalan mendekati Prof Albert.

"Bagaimana perkembangan selanjutnya dari asteroid itu pak?"

Matanya yang menatap Dito kembali menuju layar komputernya, seraya tangan kanannya memegang mouse. " Dalam waktu kurang dari dua bulan lagi benda langit itu akan jatuh." Prof Albert menoleh ke Dito.

"Untuk mengantisipasinya sudah diambil beberapa skenario. Tapi untuk saat ini kita membutuhkan kerjasama dengan dunia" ucapnya lagi.

Dito sekilas teringat percakapannya dengan Helga, "Kita akan mengadakan pertemuan internasional kan?"

"Benar, dan aku sudah menunjuk perwakilan dari negara ini untuk datang ke pertemuan itu yaitu dirimu dan Dakino Thorsten."

Bencana ini berpengaruh dengan kehidupan manusia sehingga berita yang tersebar jadi menggemparkan dunia. Dari semua itu para ilmuwan bergerak untuk mengatasinya dan mengadakan kerjasama antar negara.

Dito menghela nafasnya sejenak. Dan matanya terlihat serius menggapai tujuan.

"Baiklah, sekarang aku siap menyelesaikannya"