webnovel

CAROLINE

Hidup Caroline berubah 180 derajat setelah ulang tahun ke-18 nya. Mengetahui seluruh anggota keluarga angkatnya ternyata adalah werewolf masih belum cukup, Ia harus menerima kenyataan bahwa kakaknya, Alex, adalah pasangan matenya. Belum lagi kenyataan bahwa selama ini sebenarnya Ia bukan manusia biasa. Caroline adalah Leykan terakhir yang hidup, bangsa superior yang sangat ditakuti dan dibenci oleh para werewolf. Apakah Ia harus melarikan diri atau menghadapi takdir barunya?

ceciliaccm · Fantasy
Not enough ratings
252 Chs

Chapter 35

Hubunganku dan Alex menjadi lebih renggang setelah malam itu.

Alex tidur di ruang kerjanya, sementara aku mengurung diri di kamar kami seharian. Mum sempat mengunjungiku dan membawakan makanan, tapi aku pura-pura tidur saat Ia masuk ke kamar. Jake menjadi satu-satunya sumber informasiku saat ini, sore tadi Ia berkunjung untuk menemaniku di sela jadwal sibuknya. Tapi yang kami obrolkan kebanyakan tentang progress perang antara pack kami dan pack Silver Moon.

"Aku tahu ini sedikit terlambat," kataku sambil menarik tirai kamarku hingga terbuka membiarkan matahari sore membanjiri kamar, "Tapi apa nama pack kalian?"

Jake yang dari tadi sibuk mengunyah cheeseburger melotot lalu batuk beberapa kali karena tersedak, "Apa kau bercanda? Selama ini kau tidak tahu?!"

Kuangkat bahuku lalu memberikannya segelas soda. "Kalian tidak pernah menyebutkannya."

Jake menggelengkan kepalanya sambil meminum sodanya dari sedotan. "Kau ini benar-benar..." Ia meremas kertas pembungkus cheeseburger lalu melemparnya ke tempat sampah. "Nama pack ini Night Walker. Dan ini packmu juga, Cara, kau adalah mate Alex. Secara tidak langsung kau adalah Luna disini."

"Kau bilang pack ini lebih besar dari Silver Moon?"

"Yeah, secara teritori memang kita lebih luas, tapi untuk masalah jumlah anggota tidak berbeda terlalu jauh. Hanya saja... Werewolf dari pack Silver Moon terkenal karena skill berburu mereka."

Ah, aku juga pernah mendengarnya. "Bagaimana kabar Edward Adler?"

"Setelah Alex menghajarnya tidak ada yang pernah melihatnya lagi selain anggota packnya sendiri. Tapi Ia masih hidup jika itu yang kau tanyakan."

"Maksudmu Ia tidak pernah muncul ke publik lagi? Huh, sayang sekali Alex tidak membunuhnya saat itu." gumamku tanpa sadar.

Jake terlihat terkejut saat mendengarku, "Sebenarnya aku juga setuju. Jika Alex membunuhnya saat itu juga maka kita tidak akan berada dalam posisi sesulit ini sekarang."

"Apa maksudmu?"

"Perang antara pack tidak terjadi begitu saja, Cara. Harus ada beberapa Alpha yang bersedia menjadi 'regulator', jika tidak akan ada banyak orang tidak bersalah yang menjadi korban. Sayangnya perkelahian Alex dan Edward Adler kemarin menyalahi aturan, karena Alex yang menyerang Adler lebih dulu para regulator pasti akan menjatuhkan penalti atau hukuman pada pack kita."

Kukerutkan keningku dengan marah saat mendengar penjelasan Jake. "Tapi si brengsek itu duluan yang menyerangku! Alex datang untuk menyelamatkanku."

Jake mengangguk padaku tapi wajahnya mengeras karena rasa marah, "Sayangnya dalam peraturan kami, hanya Alpha yang menyerang duluan yang dianggap bersalah."

"Tapi itu sangat... tidak adil!" protesku.

"Sebenarnya kita bisa membalik posisi ini jika kau..." seakan baru mengingat sesuatu, Jake menutup mulutnya erat-erat.

"Jika aku apa?" desakku dengan tidak sabar.

"Jika kau sudah resmi menjadi mate Alex dan Luna pack ini, karena setelah itu kedudukanmu akan seimbang dengan seorang Alpha." gumam Jake pelan. Saat melihat ekspresi di wajahku Ia buru-buru menambahkan, "Tapi Alex tidak ingin membuatmu terbebani saat ini. Jadi Ia memutuskan untuk menerima penalti dari regulator setelah diputuskan nanti."

Aku terhenyak di tempatku sementara otakku memikirkan apa yang baru saja Jake katakan. "Apa penaltinya?" tanyaku dengan suara rendah.

"Cara, kau tidak perlu memikirkannya."

"Apa penaltinya?" ulangku dengan nada yang lebih mendesak.

"Keputusannya masih belum final. Tapi ada rumor Alpha Adler menginginkan sebagian teritori pack kita." jawabnya.

"Jake..."

Ia mendongak menatapku dengan pandangan bertanya, "Apa?"

"Menurutmu... apa yang akan terjadi setelah semua orang mengetahui identitasku sebagai Leykan? Aku sudah tahu apa hukumannya, tapi aku tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya. Apa mereka akan langsung mengeksekusiku?"

Jake tidak langsung menjawabku, Ia mengambil gelas sodanya lalu meminumnya perlahan. "Kau dan Alex akan disidang lebih dahulu oleh seluruh Alpha."

"Alex? Untuk apa Ia ikut disidang?"

"Karena Ia menutupi identitas aslimu—"

"Tapi Alex melakukannya karena Ia adalah mateku!" selaku dengan marah.

"—dan karena Ia adalah matemu." lanjut Jake dengan ekspresi penuh simpati dan amarah yang kontras di wajahnya. "Untuk Alex, kemungkinan Ia akan dicopot dari jabatannya sebagai Alpha lalu pack ini akan dibubarkan dan dibagi-bagi ke pack lain."

"Tapi ini bukan salah Alex... Bukankah seharusnya werewolf tidak bisa memilih siapa pasangan matenya?"

Jake mengangguk singkat, "Tapi tenang saja, Alex tidak akan membiarkan itu semua terjadi. Kami juga tidak akan membiarkan pack ini menghilang begitu saja, Cara."

Aku tidak bisa menghentikan perasaan bersalah yang kurasakan, bagaimanapun juga semua ini terjadi karenaku. "Lalu apa yang terjadi jika aku menghilang?"

"Cara!" tegur Jake dengan keras hingga membuatku terkejut. "Kau tidak boleh mengatakan hal seperti itu, jangan sampai Alex mendengarnya. Kau tidak tahu neraka apa yang harus dilalui Alex saat kau menghilang kemarin."

Tentu saja aku tahu, karena aku juga melalui neraka yang sama dengan Alex. "Tapi semua masalah akan selesai jika aku tidak berada disini."

"Kita masih belum tahu apa yang sebenarnya diinginkan Alpha Adler. Jika Ia ingin kau mati seharusnya Ia sudah melaporkanmu sebagai Leykan sejak lama. Tapi hingga kini sepertinya belum ada Alpha lain yang mengetahu tentang identitasmu."

"Berapa orang yang akan menjadi regulator antara pack ini dan Silver Moon?" tanyaku.

"Biasanya yang menjadi regulator adalah Alpha yang wilayah teritorinya berada paling dekat, kemungkinan akan ada 2 Alpha... dari pack Misty Willow dan Yellowstone." jawab Jake. "Jangan khawatir semuanya berteman baik dengan Alex. Lagipula—"

Suara keributan di luar memotong ucapan Jake. Kami berjalan menuju jendela untuk melihat sumbernya. Di luar empat orang dari pack sedang menghadang seorang pria yang sedang marah dan mengumpat, Alex berdiri tidak jauh dari keributan itu.

"Vincent..." gumamku sebelum berlari keluar kamar dan turun dari tangga, Jake mengikutiku dari belakang. Beberapa orang anggota pack lain yang tinggal di rumah ini juga ikut keluar untuk melihat.

Aku melangkah hingga mencapai Alex lalu berhenti di sebelahnya. Vincent yang menyadari kedatanganku menatapku dengan tajam, "Apa kau mengetahuinya juga?!" serunya padaku dengan marah.

"Ini tidak ada hubungannya dengan Caroline." balas Alex dengan tenang tapi ada nada ancaman yang terdengar dalam suaranya.

"Ada apa?" tanyaku dengan khawatir.

"Dimana Evelyn?! Aku bersumpah jika sesuatu terjadi padanya aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang Brennan!" serunya dengan marah kepada kami berdua. Lalu Ia kembali berusaha menerjang empat orang anggota pack yang menahannya.

Evelyn Lance? Aku menatap Alex dengan pandangan bertanya, tapi Ia masih memfokuskan pandangannya pada Vincent.

Sebuah perasaan tidak enak tiba-tiba muncul di dalam diriku. "Vincent... apa hubunganmu dengan Evelyn?"

Pandangan tajamnya yang sejak tadi tertuju pada Alex kini beralih padaku, "Ia mateku!"

"Oh, tidak." gumamku dengan ngeri.

Vincent sepertinya mendengar gumamanku karena wajahnya memucat saat memandangku, saat Ia berbicara lagi suaranya terdengar serak dan penuh kepanikan, "Caroline, dimana Evelyn?"