webnovel

Dasar Cangkir

Panas terik menyengat kulit yang berlumur keringat, antrean penerimaan kerja di sebuah pabrik pembuatan roti, selembar amplop coklat menjadi peneduh di antara terik panas yang kian menjadi, tak ada obrolan atau asupan makanan , hanya menunggu dengan harap yang cukup besar untuk bisa bekerja demi sebuah uang untuk bertahan hidup di situasi yang kian kritis.

" Joomsky " teriak petugas penjaga

" kamu selanjutnya "

joomsky begitulah orang tuanya memberi nama yang terbilang unik dan langka di muka bumi, lelaki dengan postur badan tak cukup besar pun berjalan meninggalkan kerumunan manusia yang masih sabar menunggu gilirannya masing-masing

" Joomsky , perkenalkan diri kamu "

dengan keringat yang belum kering ia langsung berbicara mengenai dirinya, nada berbicara yang datar dan sikap yang terbilang cukup cuek untuk seorang yang menginginkan pekerjaan, namun rasa percaya dirinya melebihi siapa pun didunia.

baiklah cukup, nanti kami akan mempertimbangkan lamaran Anda , mohon selalu mengaktifkan telepon Anda

" baik "

satu kata yang keluar membuat sang HRD terus menatapnya sampai ia meninggalkan ruangan

lalu lalu lukaku, terlalu duka untuk di lalui

Edi_Sutardicreators' thoughts