webnovel

~Chapter 7~

CANDICE POV

"aku sangat lelah sekali dengan apa yang kujalani saat ini, ingin beristirahat sejenak" Akupun duduk di ayunan yang berada diranting pohon

Oh iya aku sekarang tengah berada di padang bunga yang dipenuhi ilalang dan bunga bunga cantik

Entah mengapa rasanya sangat sejuk dan nyaman disini

Rasa lelah ku perlahan menghilang

Aku menutup mataku menikmati semilir angin yang menerbangkan anak rambutku

'oh astaga sudah lama aku tak merasakan kedamaian seperti ini' aku membatin

Merasa cukup aku turun dari ayunan dan berjalan melihat sekitarku dan yang terlihat hanyalah bunga bunga indah berwarna warni

Tapi hey lihat diujung sana aku melihat pantai

Aku mengedarkan pandanganku dan ternyata ada banyak kupu-kupu cantik juga disini

Aku terus mengelilingi padang bunga ini aku merasa belum mendapatkan bunga kesukaanku

Tiba tiba

"Aww ini sakit"aku menginjak sesuatu yang tajam sepertinya kaki ku berdarah, segera aku mengangkat kakiku dan ternyata aku menginjak bunga mawar merah

Bunga kesukaanku dan bunda

Kuambil bunga itu syukurlah bunga tersebut tak rusak yang kuinjak adalah batangnya

Aku masih terheran dimana tempat bunga mawar ini ditanam, kenapa hanya ada satu disini

Lama berpikir aku kembali ke pohon tempat ayunan yang kududuki tadi

Aku membaringkan tubuhku sambil menatap langit biru, mawar yang tadi ku pegang

Kembali menutup mata untuk menikmati kedamaian ini dan semua kedamaian ini menghilang setelah aku mendengar anak kecil berteriak

"Ini salahmu"

Aku membuka mataku dan duduk terkaget mendengar teriakan tersebut

"semua ini salahmu"

Berdiri dan mengedarkan pandanganku mencari asal suara ini

"Hei aku disini tepat didepan matamu, apa kau tak bisa melihat diriku"

Aku menatap kedepan dan benar gadis kecil itu ada didepan ku, memblakangiku, dia berdiri menghadap kearah pantai

Perasaan tak enak mulai merasuki diriku

Dia memutar kepala nya 180 derajat menghadapku

Ini sangat mengerikan hanya kepalanya yang berputar menghadap kearahku badannya tetap diam

Aku bahkan bisa mendengar kertakan tulang lehernya

Aku memejamkan mataku, tubuhku menggigil ketakutan aku menggenggam erat mawar ditangan ku

"Ini semua salah dirimu, kau tak becus menjaga semua yang ada pada dirimu!"

Mataku seolah dipaksa untuk terbuka perintah dari otakku tak bisa kukendalikan seolah aku harus melihat dan mendengar tanpa bisa berbicara membantah perkataannya

"Benar kata mereka kau itu LEMAH candice, kau TAK BERDAYA, makanya semua yang ada pada dirimu direnggut dengan begitu mudahnya"

Benar, dia sangat benar aku ini lemah dan tak berdaya kepergian ayah bunda dan julianna itu semua salah diriku

Air mata mulai membanjiri pipiku

Aku menangis dan tak sadar tanganku BERDARAH karna terlalu erat memegang bunga mawar ditanganku

"Lihat bahkan kau hanya bisa menangis sekarang, ini lah yang orang lemah bisa lakukan hanya menangis dan menyalahkan diri sendiri"

Aku melihat kepalanya kembali seperti semula, dan dia memutar tubuhnya menghadap kearahku betapa terkejutnya aku melihat itu adalah Julianna adik kecilku

"Lihatlah kakak, aku sakit, aku tersiksa dengan semua ini, apakah kakak tidak menyayangiku?" julianna berkata sembari berjalan kearahku

Aku menggeleng, hanya itu yang bisa ku lakukan, aku tak bisa bersuara mulutku tak mau terbuka

'Tidak sayang, tidak, kakak sangat menyayangi dirimu karna hanya dirimu yang kakak punya sekarang'aku hanya bisa membatin

"Kakak sayang nana kan kak?"

Dia tepat berada didepanku sekarang

Tanganku menangkup pipinya, aku berjongkok agar bisa mensejajarkan tinggi ku dengan julianna

"tentu sayang, kakak sangat menyayangi dirimu, maafkan kakak yaa sayang tak bisa melindungi dirimu, tapi tolong berikan kakak kesempatan kedua untuk menebus kesalahan kakak"

Dia tersenyum kearahku, senyum yang begitu cantik sekali, dia memegang tangan ku

"Ya kak, nana akan berikan kakak kesempatan kedua"

"benarkah sayang, kakak berjanji akan mengabulkan semua kemauanmu sayang" aku segera memeluk nana dan kembali menangis kuusap kepalanya dengan penuh kasih sayang

"baiklah kak, hanya satu kemauan Nana yaitu Balaskan semua yang telah mereka lakukan pada keluarga kita kak, bunuh saja mereka semua tanpa ampun dan singkirkan semua yang menghalangi jalan kakak"

Aku tertegun mendengar kemauan nana yang begitu kejam

Tidak ini bukan nanaku, ini bukan adikku

Aku melepas pelukanku dan menatap lekat mata anak kecil yang menyerupai nanaku

"kau bukan adikku"

Aku menjauhkan diri dari Nana palsu

"Kau Siapa?"

Dan dia tersenyum jahat dan berteriak dengan suara yang sangat nyaring yang memekakan telinga

"AKU ADALAH DIRIMU"

*AUTHOR POV*

"Tidak Mungkin!"

Candice terbangun dari mimpinya dan melihat keadaan sekitar untuk memastikan apakah dia ada di tempat yang sama sebelumnya

"syukurlah itu ternyata cuma mimpi"

Berdiri dan kembali menggendong mayat adikknya dan terus berjalan kearah depan

Tanpa menyadari luka ditangannya mengeluarkan darah...