webnovel

BAB 1 . COD

"Mita"

Ibu menyapa.Kami berbincang lewat hp.

Sudah dua tahun aku hidup mandiri tanpa bergantung kepada kedua orang tua.Aku sudah memiliki sebuah rumah sendiri yang terletak tidak terlalu jauh dari rumah orang tua ku.

"Ada apa,bu?"

Aku menanyakan itu sambil menyiapkan sarapan pagiku.Handphone ku tergeletak di atas meja dengan mode speaker.Sedangkan aku sedang sibuk menggoreng telur dadar.Jarak diriku dengan handphone hanya setengah meter saja.

"Mita harus ke rumah hari ini"kata ibuku.

Telurku sudah selesai digoreng.Aku meletakkannya di atas piring.Aku kemudian membawa piring itu ke meja makan tempat dimana handphone ku tergeletak manja.Aku membuka rice cooker yang ada di atas meja makan.Masih ada nasi tadi malam yang sudah dihangatkan.Aku menyendok nasi itu dan meletakkannya di atas telur dadarku.

"Ada acara apa?"tanyaku kepada ibuku.

"Aidan mau mengenalkan calon isterinya kepada kita semua."jawab ibuku.

"Alhamdulillah....akhirnya dia mau menikah juga."

Aidan adalah kakak sulungku.Usianya sudah 40 tahun.Kami menjulukinya jomblo sejak lahir karena dia memang tidak pernah terlihat memiliki kekasih.Bahkan bisa dibilang dia tidak punya satu pun teman perempuan.Dia hanya senang berada di lingkungan pria saja.

Dulu saat aku masih tinggal bersama orang tuaku aku pernah mengadakan belajar kelompok di rumah dan semua temanku adalah perempuan.Aidan kemudian tiba di rumah dan melihat kami semua sedang belajar bersama di ruang tengah rumah.Kami semua berjumlah 7 orang.

Apa reaksi Aidan?

Apa aku berbohong jika bilang dia pingsan?

Ya.Dia pingsan tepat ketika salah satu temanku menghampirinya dan ingin berkenalan dengannya.Jarak mereka mungkin sekitar 50 cm.

Itulah Aidan,kami menjulukinya lagi dengan julukan baru yakni Alergi 50 cm.

Pingsan adalah hal terparah yang pernah dia alami jika berada di dekat wanita dengan jarak 50 cm atau kurang.Selain pingsan dia bisa berkeringat dingin,menggigil,batuk disertai bersin,dan aneka gejala aneh yang menandakan bahwa dia sangat tidak nyaman berada di dekat makhluk bernama perempuan.

"Jam 4 sore kalian semua sudah harus ada di rumah."kata ibuku kemudian.

"Siap,bu."jawabku.

Rasa penasaran mulai hadir dalam pikiran dan hatiku.Seperti apa kiranya rupa wanita yang berhasil merebut hati Aidan itu?.Seanggun apa dia sehingga Aidan bisa jatuh hati?

Tanpa terasa aku sudah selesai sarapan.Aku kemudian beranjak dari meja makan dan melangkah menuju ke ruang kerjaku.Aku adalah bos (CEO) sebuah online shop yang lumayan terkenal di kotaku.Rumahku adalah kantorku.Penghasilanku bisa mencapai milyaran perbulan.Aku bersyukur sudah menjadi milyarder di usia semuda ini.Pegawaiku lumayan banyak dan sebentar lagi mereka akan masuk kerja.Aku menjual berbagai macam produk yang hampir semuanya laris di pasaran.Aku bersyukur dengan semua itu.

Ada pemberitahuan di akun Facebook ku.Ya.Selain berjualan di Shopee,Lazada,JD ID dan aneka lapak online lainnya aku juga berjualan di Facebook dan Instagram.

Ada pembeli yang menanyakan harga salah satu jilbab yang aku jual.Aku mengarahkan pembeli itu ke percakapan inbox.

Aku. : Harganya Rp.150.000,sis....

Si Pembeli (nama akun nya Bunga Melati): Wah murah meriah,ya....ongkirnya,sis?

Aku. : Gratis ongkir,sis untuk area dalam kota.Tinggal dimana?

Bunga Melati :Saya tinggal di Jalan Melati No 5,masih dalam kota,kok...

Aku. : Okelah.....Mau beli berapa,sis?

Bunga Melati : 1 saja yang warna merah marun,ya....Diantar sekarang,ya....COD,ya...

Aku. : Siap,sis.....

Dengan hati bahagia aku membungkus barang pesanan Bunga Melati dengan rapi.Para pegawai ku sudah datang.Mereka menuju ke pos kerja masing-masing.Ani yang biasa mempacking barang mendekatiku,dia ingin mengambil alih apa yang sedang aku lakukan sekarang.

"Tidak usah....Sudah hampir selesai juga."kata ku kepada Ani.

Ani mengangguk.

Barang sudah selesai dipacking dan waktunya untuk diantar.Karena bahagia Aidan akan segera menikah aku mengambil alih tugas untuk mengantar paket itu langsung ke rumah Bunga Melati.Kini aku sudah mengemudikan motor menuju ke rumah Bunga Melati.

Rumah Bunga Melati tidak jauh.Aku kini sudah berada di depan pintu rumah tersebut.Motor sudah aku parkir di halaman rumahnya.Aku membunyikan bel yang ada di samping pintu.

Tak lama pintu terbuka.

Seorang pria namun seperti wanita tersenyum kepadaku.Aku yakin dia laki-laki,jakunnya masih ada.Namun dia mengenakan daster wanita berwarna biru.Rambutnya panjang sebahu.Alisnya dicukur dan dia memakai lipstik.

Aku menyerahkan paket itu kepadanya dan dia tersenyum kepadaku.

"Tunggu sebentar aku ambil uangnya,ya...."katanya.Suaranya suara pria yang dibuat semendayu mungkin laksana suara wanita.

Aku mengangguk.Dia kemudian meninggalkan aku seorang diri di depan pintu rumahnya.Aku masih tak habis pikir mengapa harus berjumpa dengan lelaki yang menyerupai wanita seperti ini.Aku paling tidak nyaman bertemu dengan makhluk seperti itu.Namun sebagai pedagang aku harus tetap profesional.Jika tahu begini tentu sudah kubiarkan Adi mengantar paket ini tadi.

Seorang lelaki melangkah mendekatiku.Bukan lelaki tadi,tapi sepertinya aku mengenalnya.Lelaki itu menunduk sehingga dia belum melihatku tapi aku melihatnya.

"Kak Aidan?"tanya ku.

Lelaki itu terkejut.Dia kemudian tidak menunduk lagi dan melihatku.Dia benar-benar Aidan si Alergi 50 cm.

"Kenapa kakak ada disini?"tanya ku.

Aidan masih berdiri terpaku di hadapanku.Dia seolah tidak menyangka aku akan berada di hadapannya saat ini.

Dan secepat kilat lelaki yang menyerupai wanita tadi hadir dan berlari memeluk Aidan dari belakang dan berbisik mesra di telinga Aidan.

"Kok lama bayarnya,sayang.....Aku jadi cemburu,nih...."kata lelaki yang menyerupai wanita itu.

Aku membeku.

Pemandangan romantis di hadapanku ini membuatku tak bisa bergerak sama sekali.

Inikah dia calon iparku?