webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · History
Not enough ratings
119 Chs

47. Terperangkap Obsesi Nista, 8 November 1591

Udara malam di bulan November menjelang musim dingin mulai menggigit, membuat orang-orang lebih memilih tinggal di dalam rumah dan menghangatkan diri bersama keluarga sambil menikmati kudapan ringan atau semangkuk sup.

Tetapi disebuah kamar yang megah dan mewah, Lorant mengerang menahan sakit yang tidak terkira, tubuhnya seperti terbakar, meminta untuk dituntaskan hasrat yang tidak dapat ditahan. Sekuat apapun dia menolak, tubuhnya justru semakin mengejang, membuat sensasi dahaga asmara yang menyakitkan. Dalam kondisi ini, bahkan Lorant merasa yakin, dirinya mampu mencairkan es yang beku sekalipun, saking berkobarnya hawa panas membara dalam dirinya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com