Tak hanya kaki atau tangan namun seluruh tubuhku rasanya kesakitan.
Napasku pun ngos-ngosan. Bagaimana bisa mas Riki sialan itu mengajakku kemari tanpa perencanaan lebih?
Dia bilang ingin jalan-jalan pagi, katanya mau mengorek masa lalu. Namun apa ini? Aku saja yang bodoh karena mengira kami hanya akan berdua saja.
Rupanya selang beberapa saat satu antariksa sepertinya ikutan juga. Entah bagaimana bisa Ello dan Ariel bahkan sudah cengengesan dan mencoba mengajakku berbicara, sayang sekali suamiku sedikit gila makanya susah menembus dinding pertahanan itu.
Lama-lama aku memang kesal dibuatnya namun hanya bisa tersenyum lebar seolah tak terjadi apa-apa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com