Tak banyak yang berubah, mungkin karena segala hal berjalan seperti semestinya hingga di mataku saat ini segalanya pun jadi terlihat sama seperti yang lalu. Benar-benar dalam artian segalanya masih berjalan seperti semestinya dan tak melenceng jauh dari harapan, sesekali aku tergelak ringan.
Kak Riki sedang sibuk dengan bisnis barunya bersama kak Bagas saja, mereka mungkin tak akan pulang untuk beberapa waktu ke depan. Disinilah kami saat ini, saling melempar guyonan. Dan yang aku maksudkan dengan kami adalah putraku, Sandhika yang manis sekali rupanya. Wah di saat begini dia sekilas mirip dengan bang Dimas. Cara mereka tertawa pun sama.
Akan tetapi aku nggak akan mengatakannya takut jika saja mendadak kak Riki menhadiahkan bogeman pada kakaknya sendiri. Karena meski usia kami bertambah nggak ada jaminan dimana sikap kami pun juga akan berubah. Biar aku katakan kalau … segalanya masih sama seperti hari lalu.
"Mami perlu tahu ini," ujar Dhik.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com