Bella sadar tatapan terluka itu, maka demikian dia pun menyikut lengan sang kaka dan berbisik bahwa Sofia sedang menatap ke arah sini. Sang kakak itu ... dia pura-pura buta, ya?
Di keluarga besar ini lebih banyak anak gadis. Tentu banyak pula yang bersedia mengangkat tinggi-tinggi roknya di hadapan sang kakak. Padahal Dhik tak cukup kompeten, namun fakta bahwa keluarga konglomerat mana mungkin bisa ditutupi?
Menghembuskan nafas berat. Bella tak suka dengan perasaan ini, dia kasihan pada Sofia yang terjebak di tengah keluarga kandungnya sendiri. Ibunya sih baik-baik saja, namun om Bagas agak kaku orangnya. Dia memang menyayangi anaknya namun dengan cara tsundere dimana anak bayi akan berpikir kalau dia dibenci.
"Bintang ikut juga?"
Ucapan maminya gegas membuat Bella menoleh. Mendapati putri sulung om Dwi baru datang dengan kak Bintang membuat hati Bella bergemuruh. Lebih lagi ....
"Dari mana mami bisa menebak kalau dia itu kak Bintang?" tanya Bella heran.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com