63 Apa kau tak mau memberikanku ciuman pertama kita?

Selama hampir satu bulan ini Said dan Tuti mencari pengalaman di sekolah itu, dan sedikit banyak mereka mendapatkan ilmu dari sana, terutama... mereka berani berdiri di depan para siswa.

Semester baru akan segera di mulai, mereka kembali lagi ke kota dimana mereka menuntut ilmu.

Hal yang sangat menggembirakan adalah, mereka mendapatkan gaji dari hasil kerja mereka selama sebulan ini, Tuti dan Said sangat gembira, ini adalah gaji pertama mereka, meski tak seberapa mereka dengan bangga memperlihatkan kepada orang tua mereka masing-masing.

Sesampai di kampus.. mereka mendapatkan pengumuman bahwa akan diadakan Study banding selama dua tahun, atau empat semester Ke Jepang, ini adalah program dari kampusnya untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikkan agar mereka dapat mengetahui bagaimana pendidikan di negara yang lebih maju.Tuti dan Said berkeinginan untuk ikut, karna nilai mereka sangat memuaskan. IP Said 3,85 . Tuti Bahkan hampir sempurna. 3, 95.

Terlebih lagi bahasa inggris mereka tidak mengecewakan.

Mereka mengikuti ujian itu, sayangnya.. saat ujian Tuti sakit, jadi dia tidak bisa fokus dalam menjawab soal-soal itu, akhirnya Tuti gagal sementara Said lolos..

Said amat kecewa, dia tidak bisa membatalkannya dan harus mengikuti program itu, hatinya amat kacau, Jepang adalah jarak yang amat jauh baginya untuk meninggalkan Tuti, sedangkan selama ini dia tidak bisa berada jauh dari gadis yang di cintainya.

Tuti juga amat sedih, dia merasa tak rela membiarkan kekasihnya ini pergi jauh darinya, tapi dia harus tetap memberikan dukungan pada Said agar pria itu tak patah semangat.

"Kau harus ikut.. ini demi nama baik kampus kita" Kata Tuti tetap tersenyum.

"Kau tak merasa sedih sama sekali? Dua tahun lho.. aku akan berada jauh darimu, bagaimana jika kau terpikat pria lain? " Kata Said.

"Harusnya aku yang menghawatirkanmu.. kau akan berada jauh di sana, banyak gadis-gadis cantik di sana, kau bisa saja terpikatkan? " Balas Tuti .

"Aku lebih menyukai wanita Indonesia jadi aku tak akan menghianatimu" Kata Said menenangkan Tuti.

"Awas saja jika kau selingkuh di sana, kita akan putus.. "Ancam Tuti.

"Aku masih di sini, dan kau sudah berfikiran macam-macam? malah pake ngancam lagi" Kata Said sewot karna Tuti merasa dirinya akan berbuat kesalahan.

"Mangkanya.. matamu jangan jelalatan di sana." Jawab Tuti.

"Kau ikhlas membiarkanku pergi atau tidak sih? " Tanya Said sedih.

"Iya.. iya.. aku percaya padamu.. aku akan menunggumu. " jawab Tuti menenangkan hati kekasihnya ini.

"Mmm.. sayang..... apa kau tak mau memberikan ku ciuman pertama kita? " Tanya Said sedikit takut. Dia mengumpulkan keberanian untuk menanyakan hal itu, karna dia takut di tabok Tuti.

"Maaf... belum saatnya.. " jawab Tuti lirih.

"Kau masih belum mencintai ku seutuhnya? " tanya Said dengan nada kecewa.

" Aku rasa.. itu bukan bukti sebuah cinta.." Jawab Tuti tertunduk. Dia hanya ingin melakukan semuanya itu dengan suaminya nanti.. meski dia sangat menginginkan Said sebagai suaminya, tapi dia berusaha agar tidak melakukan itu sebelum mereka menikah apalagi usia mereka masih belia belum nyampe 20 tahun, jika dia melakukan hal itu sekarang, dia takut akan menjadi kebiasaan, bak kata mutiara...

Ciuman pertama membuat aku takut

Ciuman ke dua membuat aku malu..

Ciuman ke tiga membuat aku ketagihan.. ,

gawat kan... (entah kata mutiara siapa dia juga nggak tau 😳)

kecuali kalau khilaf 😂😂.

" Baiklah.. aku mengerti" Jawab Said. Sebenarnya awalnya dia ragu kalau Tuti mencintainya, Tuti terlalu santai di depannya, tidak seperti gadis lain jika akan bertemu kekasihnya, kadang kala di waktu mereka pergi berdua, banyak saja hal lain yang menarik perhatian Tuti sehingga mengabaikannya.

Pernah sebulan yang lalu, ketika mereka sedang jalan, ada nenek nenek yang bertanya letak kantor pos. Tuti menunjukkan arahnya.

"Nenek dari sini.. pas nyampe pertigaan belok kiri, lurus.. ketemu simpang empat belok kanan, trus jika ketemu pertigaan lagi... belok kanan lagi.. " nenek itu malah bingung.. karna kasihan.. Tuti nganterin.. Said malah di tinggal.. nggak sadar bawa pacar. Terpaksa Said ngikut dari belakang.

Pernah juga ada ibu-ibu hamil bawa beban berat.. malah langsung di tolong, sampai naik angkot. Dia juga lupa lagi sama Said.

Dan yang paling parahnya.. ada cewek yang naksir Said, blak blakan mengatakan kalau dia suka sama Said.

"Aku suka Said.. apa kau pacarnya? " Tanya gadis itu.

"Iya.. " jawab Tuti tenang.

"Gimana kalau dia ku rebut? " Kata gadis itu lagi. Said syok mendengarnya, dan yang paling membuatnya syok adalah jawaban Tuti..

"Silahkan saja.. toh nggak ada urusannya denganku" Jawabnya Santai.

Said benar-benar merasa separuh jiwanya pergi mendengar itu semua, ternyata gadis yang amat di cintainya tak ingin mempertahankannya, dia berjalan dengan perasaan kecewa, ingin rasanya gantung diri di pohon toge.

Melihat itu.. Tuti heran dan mengikutinya.

"Kau kenapa? " tanyanya tanpa dosa, seolah - olah dia lupa dengan perkataannya tadi.

"Kau benar-benar tak mencintaiku.. lantas untuk apa kau menerimaku waktu itu? " tanyanya sedih.

"Apa maksudmu? aku tak paham.. aku sangat mencintaimu kok.. serius.. " Jawabnya Santai.

"Jika begitu, kenapa ada gadis lain yang menyukaiku dan ingin merebutku kau bilang silahkan saja nggak ada hubungan sama kamu" Tanya Said kesal.

" Ooo itu.. ya nggak ada hubungan sama aku kan? jika ada orang yang suka kamu dan ingin merebutmu.. Soalnya aku tau.. kau amat mencintaiku.. jadi.. kau nggak mungkin bisa direbut wanita lain. 😁" katanya nyengir.

"Tapi.... " kata nya lagi terputus..

"Tapi apa? "Tanya Said penasaran.

"Jika suatu saat kau ingin pergi dariku.. aku juga tak bisa memaksamu untuk tetap berada di sisiku. karna cinta yang dipaksakan tak akan berakhir bahagia. Jadi aku akan berusaha melepasmu dengan ikhlas demi kebahagiaanmu" Katanya dengan nada sedih.

Said pun merasa sedih mendengar itu.

" Aku tak akan pernah meninggalkan mu. " Katanya lagi..

"Ah.... jangan terlalu gombal.. kita masih muda.. jalan masih panjang" kata Tuti.. ekspresi ya kembali santai..

"Ya Tuhan... apa dia benar-benar mencintaiku". ratap Said.

avataravatar
Next chapter