Tasya termenung, mematut dirinya digenangan air di halte bus, ya hari ini salju turun lebat, dan sangat membingungkan kenapa ada genangan air di sana.
Cukup lama, dia bahkan tak berpindah sekalipun, menatap semua hal yang ada di sekitarnya dengan mata kabur, karena air matanya menghalangi pandangannya.
Semua orang juga menatapnya bingung, isakannya terdengar cukup keras, jadi dipastikan mereka tau kalau Tasya menangis.
Bus yang dia tunggu datang, mungkin dia akan menginap beberapa hari lagi di sana sampai Senja datang.
Dia tidak berhak atas apapun itu, semua adalah harta Bumi, bahkan mas kawin untuknya saja sudah Bumi jual lagi, lucu sekali.
"Sakit banget ya Allah, kalau memang bukan dia hamba ikhlas"
Bus membelah kota London, pusat kota terlampau ramai untuk melarikan diri, dia tak seharusnya berada di sini.
Seseorang naik ke dalam bus dan duduk di sebelahnya, laki-laki itu tersenyum, seakan dia sudah tau jika Tasya memang berada di sana.
"Mau makan pedas?" Tawarnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com