webnovel

Bulan Berbunga

di sebuah gunung tinggal para mutan . seorang mutan berwajah tampan dan berbadan seksi memiliki kecepatan tinggi di banding temannya. Sarah mahasiswa kedokteran yang cantik dan pintar. ia mempelajari mutan dan berhasil membuat penemuan yang sangat berguna dalam perjalanan di laborat ia di temani mutan yang tampan . banyak kejadian yang akhirnya membawa benih benih cinta mereka tumbuh

SbellJasmine · Fantasy
Not enough ratings
13 Chs

BAB 1

Terdengar nyanyian banyak orang dari kejauhan.

Lalalalala......

Lililililili......…

Mereka semua menyanyi

Dengan lirik yang sudah diajarkan sejak kecil atau mungkin sejak kanak-kanak.

"Naik-naik kepuncak gunung

Tinggi-tinggi sekali.....

Kiri-kanan kulihat saja

Banyak pohon cemara a a a

Kiri-kanan kulihat saja banyak pohon cemara a a a"

rombongan mahasiswa jurusan kedokteran yang sedang melakukan perjalanan ke gunung. Para anak pencinta Alam universitas Mercubuana.

Siang itu cahaya matahari nampak sangat indah, seolah membelah gunung dan pepohonan yang rindang .

Melikuk likuk memang jalan menuju gunung, ini istilah saat dulu belajar di sekolah dasar adalah jalan berkelok guna mengurangi resiko kecelakaan dan mempermudah menuju puncak dengan minimal resiko,,

huftt . ! terdengar suara yg menghela nafas.

akibat jalan yang berkelok kelok membuat anggota pencinta alam mulai tidak enak badan.

"Aduuhhhhh pusinngggg mual mual" Lissa mengeluh kencang karena jalanan yang memusingkan..

"Apa mual ?? hemm ini buat kamu Sarah yg cantik" sahut Andrew yang duduk di depan kursi Sarah.

"Apa si kak Andrew,kan aku yg mual" rengek Lissa …

Andrew yg duduk di depan Lissa dan Sarah memang memiliki ketertarikan dengan Sarah. Gadis yang cenderung pendiam dan cantik. Lissa si sahabat Sarah marah karena Andrew perhatian ke Sarah.

Lissa adalah si gadis lucu dan ceria yang tak lain sahabat Sarah dari SMP .

huekk

huekkk

dari belakang bis ada yg muntah.

Dan pak sopir memberhentikan bus sebentar. Bus berhenti di kelokan yang cukhp luas .Nampak banyak pohon cemara tinggi menjulang, muncul beberapa tupai yang sedang mencari makan. Pemandangan yang spektakuler dari alam ciptaan Tuhan. Langit biru awan yang sedikit sehingga warna biru langit cukup dominan. Kesempatan turun di gunakaan Sarah buat mengambil foto .

Creekkkk ceekreeeeekkkk.

"Cantiknya.., dari sebelah sana pasti lebih cantik !" seru Sarah. sambil berjalan tanpa melihat yang di pijak

" auwww … au… aaaaaaa " teriak Sarah.

Saat sedang foto foto eh Sarah terpeleset. Namun belum sampai jatuh,

tak sengaja diselamatkan oleh bayangan hitam.

Sarah kaget!. Dia memandang sekitar…. Bingung ada apa ? seperti ada yg menyelamatkan nya.

Sarah yang masih kebingungan di sapa Lissa.

" Sarah kamu kenapa ayooo masuk." Ketika Sarah mencoba berdiri kakinya sakit sepertinya sedikit terkilir , perlu di gendong oleh Lissa. Dengan pelan Lissa memapah nya menuju bis.

Sampai di bus Andrew dan teman-teman segera membantu dan merawat Sarah di bus…

Andrew dengan cekatan." Tenang Sarah aku bawa anasthesi sprai… kamu istirahatkan dulu kakimu".

"Makasih Andrew, ini lebih baik "

Andrew di perjalanan sibuk ngobrol dan berusaha merawat Sarah. Dia melakukan apapun buat Sarah, mengambilkan makan minum sampai meniup kaki Sarah. Andrew memang tipe cowok bucin alias budak cinta.

Beberapa teman sudah teller atau Bahasa lain sudah terlalu lelah dan tidur di bus.

Tapi Sarah tidak bisa tidur dan masih memikirkan cahaya atau bayangan hitam yang tadi di lihatnya.

"Yeeeee sampai di bukit perkemahan" semua mahasiswa berteriak dan bersorai.

Spot perkemahan yang luar biasa, dengan lapangan kecil yang cocok untuk api unggun. Sebuah rumah kecil nan sederhana dari kayu. Milik penjaga guna menyiapkan kamar mandi, dan dapur alam yang sederhana. Lingkunganya bagus, kanan kiri banyak tempat yang cocok sebagai spot foto keren.

Semua berberes merapikan bawaan mereka dan memasang tenda.

Tim cowok dan cewek tomboy memasang tenda. Sarah duduk tiba-tiba seorang kakek tua, mungkin umurnya sekitar 60-an . Dia petugas perkemahan datang untuk menemui Sarah.

"Spertinya kamu sakit . bisa saya bantu.?" Kakek petugas perkemahan memijat dan mengurut kaki Sarah.

"Kalian para gadis harus berhati hati di hutan."

"Jangan pernah tinggalkan rombongan banyak hewan buas."kata kakek sambil menyeringai atau biasa di bilang senyum tapi sambil nunduk, jadi tidak ada yang lihat…

"Makasih kakek sepertinya kakiku membaik. "

Bus kembali ke kota dan akan menjemput mereka kembali setelah beberapa hari lagi. Terlihat sisa asap kehitaman dari bus yang melaju meninggalakan mereka. Kehidupan nyata di hutan telah mulai.

Yeeee mereka senang sekali . memangkas kayu, membuat api, mengambil air, membersihkan tempat tenda,

Memasak , melihat bintang. dan Bercengkrama. Seoalah mereka cuek dengan suara burung yang bernyanyi , karena mereka sangat bahagia menyambut hari pertama Champing .