"Hmmm..."
Suara geraman rendah ini membuat Samael dan May terdiam, dan benar saja Anne yang tertidur sudah terbangun.
Matanya terlihat agak kabur pada awalnya, tapi perlahan kecermelangan di matanya kembali dan langsung menatap Samael.
Segera dia mengingat apa yang terjadi, dan dia langsung terjaga sepenuhnya! Menoleh ke kiri, kanan, belakang, ke seluruh penjuru ruangan, seolah Anne ingin memastikan!
"Apakah, mimpi?"
Anne menggumamkan ini dengan nada rendah, dan menatap Samael seolah ingin meminta jawaban.
Sayangnya Samael sudah tahu dari reaksi Anne beberapa saat yang lalu, bahwa identitasnya di Dunia Bawah tidak bisa diterima olehnya. Jadi dia hanya mengelus rambutnya pelan.
"Sudah bangun? Sepertinya kau sangat kelelahan."
"Sayang, mereka?"
"Mereka? Maksudmu pesanan makanan kita? Sayangnya belum datang. Kurasa aku akan memberi bintang satu pada restoran ini sekarang!"
Melihat wajah alami Samael, Anne hanya bisa mengerutkan keningnya. Meskipun dia yakin itu bukan mimpi, tapi...dia juga tidak bisa membuktikannya!
'Sepertinya lebih baik aku menganggap semua itu mimpi.' Setelah memikirkan ini, dia mengambil nafas dalam-dalam sebelum akhirnya menghembuskannya.
Melihat ini, wajah Samael terlihat kesusahan sejenak. Dia tidak berpikir bahwa Anne tidak bisa menerima identitasnya.
Seseorang yang tahu identitasnya di Dunia Bawah tapi masih menerimanya....Itu hanya Mary, Agnes, Alisha, dan Kalika.
Mungkin karena mereka memiliki mental yang lebih kuat dibanding wanita yang lain, atau mungkin saja karena mereka sendiri sudah paham bahwa tangan mereka sudah terkotori saat masuk ke industri ini, jadi perilaku Samael tidak terlalu mengejutkan.
Jadi mereka masih bisa menerima identitasnya. Tapi untuk yang lain, sepertinya itu terlalu sulit.....
--------
Setelah bermain sebentar dengan Anne, Samael kembali pergi menuju rumah Shakira, dan tentu saja untuk kursus privat sekali lagi!
Meskipun mereka terlihat lelah, mereka masih menahannya. Terutama Bliss, dia benar-benar mencintai musik dan mencurahkan segalanya untuknya...
Bahkan Samael berencana untuk merekrutnya kebawah panjinya. Lagipula dengan pelatihannya, meski masih susah mendapatkan pijakan penyanyi bintang tiga, penyanyi bintang empat masih bisa dijangkau olehnya!
Disaat yang sama, pelatihan ini tidak seperti kemarin. Karena bagaimanapun juga, malam harinya adalah waktu semifinal dan final The Voice!
Tidak lucu jika mereka gagal tampil karena kelelahan bukan?
"Baiklah, waktunya istirahat~"
Dengan kata-kata ini, keempat orang didepan langsung menghela nafas lega. Al
Akhirnya selesai....
"Ahhh, aku lelah. Aku ingin tidur. Shakira, pelukan~~"
"....Aku ingin menampar pantatmu sekarang, tapi tanganku terlalu lemas!" Shakira yang menerima pelukan beruang dari Ariana hanya bisa mengeluh.
Di sisi lain, Gwen langsung berbaring di lantai dengan membuka kedua tangan dan kakinya lebar!
"Tanganku sakit! Pembelajaran gitar itu, terlalu hardcore! Sialan !!!"
"Itu karena kemampuan gitarmu kurang bagus, Kakak Gwen."
"Michael sayang, kau jahat~ Sebagai kompensasi, berikan lagu Nightmare padaku?" Gwen mengatakannya dengan nada manja.
Sayangnya Samael hanya memberikan tatapan kosong pada Gwen, "Jangan pikirkan, itu bayiku."
"Tch, pelit."
Melihat Gwen seperti itu, Samael melirik Bliss dan tidak bisa menahan muntahan: "Bliss bajingan! Apa maksud posemu itu?!"
Bliss yang terbaring telentang di lantai dengan pantat terangkat tinggi hanya bisa berkata: "Perutku, kram.... Ayolah, hanya posisi ini yang bisa meredakan perutku! Jika aku berbaring langsung, rasanya perutku ditarik! Itu menyakitkan !!!!"
"Hahahahaha...."
Ketiga tawa datang dari ketiga wanita, sedangkan Samael hanya bisa menutupi dahinya agak malu dengan perilaku Bliss.
"Baik, itu salahku karena memaksamu tadi. Tapi kau harus tahu, pembelajaran suaraku sangat ampuh bukan?" tanya Samael.
"....Itu tidak bisa dihindari, kemampuan suaraku memang meningkat drastis." Bliss menoleh dengan susah payah saat mengatakan itu.
Samael puas dan mengangguk, "Kakak Gwen sangat ahli dalam permainan gitar, dan tidak akan kalah jika bertanding dengan top 10 pemain gitar Dunia."
"Mentor kesayanganku juga meningkatkan kualitas suaranya, dan kemampuan duet dengan Bliss sangat seimbang sekarang. Ini berlaku untukku dan Kakak Gwen. Adapun Ariana, dia memaksimalkan lagu "7 rings"."
"Sekarang masalahnya, kalian tidak ada yang mau membayarku?"
"Tidak mungkin~"
Suara keempat orang itu membuat sudut mulut Samael bergerak. Mereka sangat lugas!
"Lupakan, tapi Bliss, jika kau bertemu denganku, kuharap itu di Final."
Bliss akhirnya serius, "Ahh, kuharap juga begitu."
...
Di sisi lain, di sebuah ruangan yang hampir sama dengan milik Shakira hanya beda tata letak, terlihat sosok Adam dengan seorang pria muda yang wajahnya terlihat agak tidak senang.
"Mentor Adam! Apa maksudmu aku akan gagal?! Kita sudah berlatih selama sebulan !!!!"
Adam agak tidak senang mendengarnya, "Sean, perbedaan kualitas suara dan kemampuan kami terlalu jauh! Kau harus paham itu."
"Kenapa? Bukan berarti yang lain akan lebih baik dariku! Aku adalah pemenang yang ditakdirkan di bidang musik sejak lahir !!!!"
Wajah Adam terlihat sangat marah, dia benar-benar ingin menampar wajah Sean ini beberapa kali!
Jika bukan karena orang tua yang ada dibelakangnya, dia pasti akan melakukannya!
Bagaimanapun, sekuat dan sepopuler apapun Adam, dia saat ini masih memiliki kontrak dengan kedua orang tua Sean yang merupakan pemimpin I-Tunes dan penyumbang terbesar acara The Voice!
Dia sudah bertahan, termasuk dalam acara semifinal dimana dia melanggar aturan dengan berlatih dengan Sean terlebih dahulu!
Tapi....Sean benar-benar tidak punya bakat!
Suaranya bagus, tapi hanya itu saja. Bahkan Blake juga mengatakan hal yang sama sebagai mentor asli Sean.
Alasan dia bisa sampai ke semifinal, itu karena dia menggunakan kekuatan uang untuk menyewa orang lain agar memvote dirinya!
Ini curang!
Sayangnya tidak ada bukti....
Adam yang melihat Sean, hanya bisa menggenggam erat kedua tangannya dan berkata: "Percayalah, kesombonganmu akan dibayar nanti. Kau akan tahu apa artinya ada langit di atas langit."
Sean hanya mendengus dan berkata, "Bodo amat, aku adalah juara pada akhirnya! Grammy, adalah milikku juga! Aku adalah pemenang dalam hidup ini !!!!"