Mendengar jawaban dari Helina, dua orang yang bersama Akiko segera merasakan keringat dingin di belakang punggung mereka!
Tapi mereka juga tidak bisa menyalahkan Helina...
Bahasa Jepang, itu juga salah satu bahasa yang susah dan jarang bagi orang luar untuk mempelajarinya.
Bagi mereka yang mengaku bisa berbahasa Jepang hanya dari melihat anime atau apapun dari serial TV mereka...
Maaf, mereka hanya sok!
Di sisi Helina, dia hanya mengatakan ini dengan canggung: "Kurasa, bahasa inggris, oke?"
Mengatakan dengan sedikit lembut dan pelan, Helina berencana membuat Akiko mengerti.
Akiko di sisi lain hanya terkejut sementara sebelum akhirnya dia menutup mulutnya yang terbuka saat tertawa dengan lengan bajunya.
"Ufufu~ Sungguh bodohnya diriku, lalu Kaa-sama, bagaimana sekarang?"
"Hm? Ternyata kau juga bisa Bahasa Inggris, membuatku gugup."
Helina mengulurkan tangannya dan menyapa, "Halo sayang, mmm, gadis yang cantik, namaku Helina Duodere, senang berkenalan denganmu."
Menerima jabat tangan ini, Akiko menjawab: "Perkenalan ulang, Muramasa Akiko...Perwakilan Jepang."
"Perwakilan, Jepang?"
Apakah Putri Jepang ini sudah diberikan wewenang sebesar itu saat masih di usia yang belia?
Tidak, bukankah pemerintahan Jepang dijalankan oleh Perdana Menteri? Lalu maksud Perwakilan Jepang ini, apa?
Helina memikirkan ini dalam otaknya, tapi senyuman di wajahnya masih belum luntur.
Disana dia melepas jabat tangan itu dan bertanya: "Bagaimana kalau kita masuk dan bicara disana dulu? Disini, itu agak menganggu bukan?"
Melihat sekeliling, para wartawan benar-benar serigala yang kelaparan seolah belum mendapatkan daging selama ratusan hari !!!
Akiko juga mengangguk dan dengan lembut menyerat tangan Helina meninggalkan semua yang ada disana!
Riana mengerutkan keningnya tidak senang, "Kenapa aku merasa dia seperti menganggap dia lebih tinggi dari yang lain, dan dia bahkan merebut Ibu!"
"Okaa-sama? Itu panggilan untuk ibu di Jepang bukan?"
Queena tiba-tiba membelakkan matanya, "Tidak mungkin, apakah itu anak haram Bibi?! Ouch..."
Mendapatkan cubitan di pinggang dan pelototan mata dari Riana, Queena hanya bisa tertawa canggung disana.
Pada akhirnya yang lain masuk ke ruangan, tidak, itu adalah aula lebar yang sudah dipenuhi oleh ratusan orang top dunia!
Aula itu dipenuhi oleh berbagai macam pernak-pernik yang indah dan mahal, dan di depan mereka semua...
Dua tingkat balok bata lebih tinggi dari lantai, berdiri satu kursi mewah yang mana itu adalah tahta yang memang diperintukkannsaat prosesi pengangkatan Samael!
Dan dibelakangnya, terlihat empat ksatria yang berjejer diam tanpa bergerak disana!
Dimana salah satu dari keempatnya adalah Putri, tidak...sekarang dia adalah Kapten Ksatria, Teresa
Melihat sekeliling, aula itu memang dipenuhi oleh orang-orang dengan aura kuat tak terlihat disekitar!
Pengusaha, orang-orang pemerintah penting di seluruh Dunia, Artis paling berpengaruh, Model, ilmuwan, dan bahkan seniman...
Semua yang ada disini bukanlah orang-orang biasa, kecuali uang, mereka harus punya status tinggi !!!
Tentu saja, ada juga media yang diundang secara khusus untuk bisa memasuki wilayah ini untuk mempublikasikan acara ini~
Mereka sudah siap, dan banyak peralatan canggih terpasang!
Tapi apa yang tidak mereka tahu, bahwa disekitar area ini, semuanya sudah steril dan dijaga ketat 2x24 jam sebelum hari ini berlangsung!
Bahkan sekarang, masih ada pasukan khusus yang mengintai di kegelapan agar acara bisa berlangsung dengan lancar!
Dan saat ini, Akiko yang menyeret Helina tiba-tiba mengambil dua cangkir anggur untuk dirinya dan Helina dari pelayan disana.
Mengambil itu dan bersulang ringan, keduanya menyesap ringan sebelum mereka memulai percakapan.
"Jadi Akiko...tidak, jika itu di Jepang, tidak sopan memanggil nama panggilan di awal bertemu kan? Jadi, Muramasa?"
"Tidak masalah Kaa-sama~ Panggil aku Akiko, atau apapun~" Akiko tersenyum lembut yang akan membuat siapapun yang mengetahui orang ini akan bergidik.
Tapi Helina tidak mengetahuinya dan juga membalas tersenyum, "Kalau begitu aku memanggilmu Akiko, ngomong-ngomong, kenapa kau selalu menutup matamu?"
Akiko tersenyum kaku dan menyentuh matanya dengan sedih, "Mata ini...Aku tidak bisa membukanya disini."
"Uh? Maaf, aku tidak bermaksud mengatakannya."
"Tidak, tidak masalah!~ Ufufu, aku tidak keberatan, tapi disini aku memang tidak bisa begitu saja membukanya~"
"Tentu saja kau tidak bisa membukanya, dan kuharap kau tidak akan bisa membukanya selama hidup ini."
Suara yang tiba-tiba muncul ini mengejutkan keduanya, dan itu benar-benar membuat Akiko sedikit menyimpan dendam niat membunuh dalam hatinya!
Membuka sedikit matanya, dia melihat sosok yang akan Samael benci dalam hidupnya!
Wanita yang muncul itu sangat cantik, dimana dia memakai sheer red dress yang glamour dengan side and back cut-outs milik Dundas yang sangat elegan, diman gayanya semakin dipercantik dengan sentuhan perhiasan dan clutch yang senada di pakaiannya.
Wanita ini memakai anting perak dan high heels merah yang tertutupi gaunnya, namun matanya yang sangat acuh tak acuh benar-benar berkebalikan dengan warna dress yang dia pakai!
"Chelsea, Valencia!–"
Teriakan rendah Akiko membuat Helina menyadari siapa wanita yang datang ke sisi mereka ini...
Wanita terkaya di Dunia yang bahkan mengalahkan Samael di satu bidang kekayaan dan perusahaan!
Helina kenal dia, secara Samael sering mengeluh tentang wanita ini kepadanya beberapa kali~
Dia tidak menyangka akan bertemu disini, dan itu masih wanita yang benar-benar keras...
Bagaimana mengatakannya, para wanita yang dia lihat, meski karir mereka bagus dan uang mereka juga tidak kecil...
Tapi aura mereka sangat kecil dibanding yang dikeluarkan oleh wanita didepannya ini!
Mungkin harus dikatakan, top Dunia benar-benar berbeda, kan?~~