Turun dari mobil, Samael melihat bangunan hotel yang tinggi dan mewah didepannya. Baik itu dari suasana bangunan, dekorasi, ataupun penjaga pintu, hotel ini adalah bintang 5.
Meskipun bukan pertama kalinya Samael ke hotel, tapi pengalaman digiring oleh pria berjas hitam untuk memasuki hotel adalah pertama kalinya.
Saat memasuki hotel, Samael disambut oleh Interior hotel yang bernuansa emas. Meskipun kalah dari hotel seperti hotel Dolce Hanoi Golden Lake di Vietnam yang mana bernuansa emas asli baik itu dindingnya ataupun lobi penerima tamu. Hotel disini masih bisa dikatakan sebagai hotel bernuansa emas.
"Cepatlah berjalan! Tuan sudah lama menunggumu." Samael hanya bisa mengangkat bahu dan menghela nafas disini.
Berjalan beberapa menit, akhirnya Samael tiba di sebuah pintu masuk ruangan yang berlapis emas dan berlian. Sungguh mewah sekaligus norak.
'May, selalu aktivkan pembaca pikiran pada Jack di ruangan. Juga, ambil kendali semua CCTV dan cek, apakah ada orang di ruangan itu yang bersembunyi.'
"Un! May mengerti!" May segera membuka layar virtual dan mulai hacking jaringan hotel ini.
Salah satu pria berjas hitam langsung membuka pintu, dan Samael masuk ke ruangan.
"Kakak, semuanya sudah dalam kendali. Dalam ruangan, hanya ada tiga orang itu saja." Samael mengangguk.
Di tengah ruangan, terlihat satu sofa yang ditempati oleh satu pria dan dua wanita. Pria itu sangat tua, dengan keriput di wajah dan tangan, dan rambut serta janggut putih. Tapi, dia saat ini memakai sepuluh cincin yang sepertinya berharga di setiap jarinya.
Kedua wanita itu sangat cantik, meskipun tidak sampai ke tingkat Queena, Lola ataupun Tivana. Tapi, kedua wanita itu memakai pakaian yang relatif mengungkapkan seluk tubuh seksi mereka. Dan keduanya sangat centil pada pria itu.
Samael mengerutkan kening saat ini, bukannya apa, dia tidak suka dengan perempuan seperti ini. Yang melakukan apapun demi uang.
"Akhirnya kau datang." Suara itu sangat samar, tapi penuh dengan kesombongan.
"Ya." Samael maju dan secara langsung mengaktifkan aura bangsawannya.
Mata Jack langsung melebar dan tangan yang mengocok anggur marah segera berhenti. Tubuhnya yang pada awalnya bersandar malas di sofa, segera duduk tegak dan Samael bisa melihat keringat muncul di dahinya.
Samael tidak bisa menahan senyumnya dan segera berdiri tepat didepan Jack dalam jarak 6 meter.
"Jack Mcgolden, apakah ini sambutanmu padaku?" Suara Samael sangat tenang, tapi tubuh Jack sangat bergetar saat ini!
"""Sialan! Siapa anak ini?! Aura itu bukanlah aura orang biasa?! Bahkan kata-katanya, jelas dia adalah anggota bangsawan! Sialan, aku akan menghabisi orang yang memberiku informasi palsu ini!!!""""
Mendengar kata hati Jack, Samael tertawa kecil dan tidak bisa menahan cemoohan pada Jack.
"Ada apa Jack? Apa kau sudah takut hanya dengan ini? Ahh....mengecewakan....kupikir aku harus bersusah payah dalam negosiasi ini...." Jack yang mendengar ini sangat marah!
Meskipun hubungannya dengan militer bagus, tapi jika dia tiba-tiba membuat anggota bangsawan ini marah, maka statusnya akan langsung down dan semua apa yang dimiliki akan hilang !!!
Samael juga akhirnya menenangkan pikirannya. Jika dia tahu pada awalnya bahwa aura bangsawa bisa memberinya efek seperti ini, dia tidak akan ragu untuk bernegosiasi!!!
"Queena," Jack menenangkan dirinya setelah mendengar Samael mengatakan ini.
Pada akhirnya, dia tersenyum percaya diri.
"""Bangsawan ini, adalah pemula! Tidak mungkin dalam negosiasi untuk mengatakan tujuannya terlebih dahulu !!!""""
"Jadi, bangawan ini...apakah Queena adalah milikmu?"
"Menurutmu bagaimana?" Samael mengangkat alisnya dan tersenyum mengejek pada Jack.
Tapi pada kenyataannya, dia sudah berkeringat dingin di punggugnya. Kata hati Jack terdengar dan dia tahu, bahwa dia salah langkah tadi!
"Hahaha, jadi seperti itu...Aku tidak akan basa-basi lagi, serahkan Queena padaku!"
Mendengar ini, Samael menyipitkan matanya dan berkata: "Oh? Kenapa aku harus menyerahkan istriku?"
"Karena aku mengangapnya milikku! Aku tidak tahu siapa kau dan bagian bangsawan darimana kau itu, tapi! Di Amerika yang Liberal ini, selama ada status dan uang, status bangsawanmu tidak berguna!"
"Aku punya uang, statusku sangat tinggi bahkan di mata militer! Dan kau! Kau kalah semua ini dariku! Meskipun kau pemilik dari saham terbesar kedua di Warner Media, kau masih kalah dariku !!!"
Samael melihat bahwa dia sudah kalah negosiasi, jadi dia langsung berkata: "Penggelapan senjata kepada negara X pada tanggal XX, perselingkuhan dengan istru anggota gedung putih pada usiamu yang ketiga pulh lima tahun, Bekerja sama dengan mafia bawah tanah untuk penggelapan senjata yang penting bagi militer pda tangga X....masih ada banyak lagi. Jack, apa kau percaya, aku tidak takut padamu?"
Jack tidak khawatir dan tersenyum: "Hahaha, kau pikir, meskipun semua bukti itu benar, apakah pengadilan dan militer percaya pada orang tidak diketahui sepertimu?!"
'Hah....Negosiasi normal gagal! Maka cara kedua!"
"Memang tidak, tapi...." Samael menatap Jack dengan dingin dan sosoknya langsung menghilang di tempat dan muncul tepat didepan Jack dalam waktu kurang dari 0.00000000001 detik!
Samael berjongkok di meja kaca dan tangannya berada di leher Jack: "Aku bisa memaksamu untuk melepas Queena bahkan tanpa bukti ini."
Mata Jack terlihat ketakutan, dia tahu bahwa Samal bukan orang sederhana! Bertahun-tahun bekerja sama dengan militer, dia tidak pernah menjumpai orang seperti Samael ini!
Bergerak dalam kecepatan melebihi reflek mata!
"Bagaimana, masih mengingkan Queena? Kau pilih, kehidupanmu atau nafsumu?" Genggaman di leher Jack semakin kuat!
"Uhuk Uhuk....ke... hidupan!" Mendengar ini, Samael langsung melepas genggamannya.
Turun dari meja, Samael tersenyuk mengejek pada Jack: "Identitas dan kekayaanmu kuat, tapi Jack....aku bisa membunuhmu bahkan pada saat kau tidur di malam hari tanpa satupun jejak yang diketahui!!"
"Kuingatkan, kau tidak bisa lepas dari ancaman ini."
Jack menatap marah pada Samael dan dia berkata: "Bodoh! Aku tidak bisa membunuhmu, bukan berarti aku tidak bisa membunuh keluarga dan seseorang yang kau cintai!"
"Hahaha! Kau pikir aku takut? Maaf Jack, tapi semua yang kau lakukan, itu ada di bawah penglihatanku!"
"Tidak mungkin! Kau mungkin kuat, tapi untuk mengawasiku 1x24 jam itu mustahil!"
Samael tertawa lagi dan tidsk menjelaskan. Ada May disisinya, mengintai Jack 1x24 jam sangat mudah!
"Itu terserah padamu! Tapi, sebelum kau ingin menyerang keluarga dan orang yang aku sayangi, akan kupastikan, lehermu akan terpisah dari badanmu terlebih dahulu !!!!"
Samael segera mengangkat kakinya, dan segera menginjak "adik" Jack dengan keras sehingga dia menjerit kesakitan!
Dia tidak berani membunuh. Bagaimana mungkin Samael bisa membunuh dengan mudah. Dua kehidupannya adalah di masyarakat modern, dan jejak mental tidak membunuh masih bersarang di pikirannya. Jadi, Samael menghancurkan "Adik" Jack itu sudah maksimal baginya.
Adapun kedua wanita di samping Jack, mereka menjerit dan ketakutan melihat bahwa darah mengalir keluar dari arah "adik" Jack berada.
Melihat ini, Samael segera berkata pada May: "Lupakan, aku memang tidak berbakat negosiasi. May, lakukan langkah terakhir, hapus semua ingatan Jack tentangku, juga kedua wanita ini, serta para pekerja di hotel ini...Jangan lupa, para pria berjas hitam tadi harus kau hapus ingatannya. Pastikan May, hapus semua bukti keberadaanku di hotel ini, baik jejak kaki atau tangan dan juga gambarku di semua CCTV hotel."
"Tidak masalah Kakak! Saat Kakak keluar dari Hotel, semua ingatan tentang Kakak akan hilang!"
Samael tersenyum dan memandang Jack yang seperti ulat di lantai saat ini.
"Jack, kau akan kehilangan semua ingatan tentangku, bahkan tentang aku menghancurkan "adikmu"...Negosiasi ini gagal total, tapi kehidupanmu akan lebih gagal dari negosiasi ini. Sampai jumpa Jack, kita akan bertemu lagi, saat kau berada di bawah kekuasaan, Hahahaha !!!"
Samael pergi dari ruangan itu dengan kecepatan cahaya dan langsung kembali ke runah Tivana. Saat ini, semua orang di hotel, baik itu Jack, pekerja di hotel, atau dua wanita tadi, dan bahkan kelompok pria berjas tadi, mereka semua memiliki periode stagnan dan melupakan semuanya tentang Samael.