"Jadi ini lagu terakhir untuk Fashion Show kan?"
"Dilihat dari jadwal, memang seperti itu."
Samael yang telah duduk di kursinya mengangguk sambil mengelap wajahnya yang penuh dengan tanda lipstik disana menggunakan kain bersih.
Sisi kekacauan di ruangan saat ini masih dibersihkan oleh para pelayan yang bersiaga disana, tapi mereka semua sedikit tahu bahwa hubungan antara Raja mereka dengan para Haremnya sepertinya sudah baikan?
Mungkinkah baru-baru ini mereka berebut kekuasaan?
Semua pelayan itu memiliki lubang otak yang besar, jadi apa yang mereka pikirkan adalah, para harem bertarung untuk posisi Permaisuri!
Sungguh, otak manusia memang bagian paling misterius, jangan terlalu jauh ke titik alam semesta, tubuh manusia sendiri adalah rahasia terbesar!
Dan saat ini, Roland tiba-tiba berlutut didepan Samael dan menyerahkan kamera tadi kepadanya.
"Yang Mulia, saya telah mengerjakan perintah Anda, semoga Anda menerima hasilnya!"
"Kerja bagus, Ksatria Roland. Kembalilah ke posisimu." kata Samael dengan wajah serius.
Roland menundukkan kepalanya dan akhirnya berdiri sebelum akhirnya pergi kebelakang dengan ringan.
Teresa disampingnya hanya bisa tertawa kecil, "Bagaimana rasanya mendapatkan perintah pertama?"
"...Huh! Itu bukan urusanmu!"
Teresa juga tertawa sombong kecil pada Roland, melihatnya kempis, itu masih sangat membahagiakan!
Lagipula, dia sering dipukuli oleh Roland di tempat latihan selama ini dan itu mempengaruhi hatinya sedikit!
Suasana di sisi ini sudah sangat normal, tapi di sisi belakang panggung, terlihat sosok Ava yang memegang kerah staf disana dan mengguncangnya berkali-kali.
"Apa maksudmu dengan masalah tadi?! Bukankah itu seharusnya waktuku, kenapa malah pria tadi yang maju?!"
"T-Tungu dulu! Direktur, Direktur telah menyetujui pria tadi, kami tidak tahu apa-apa !!"
Staf yang lain membantu teman mereka dan akhirnya salah satu staf berkata dengan keras, "Ava! Jangan terlalu sombong! Jika bukan karena hubungan kerabat antara kau dan salah satu pemegang saham sponsor terbesar di acara ini, bagaimana bisa kau terpilih dalam acara ini?!"
"Apa maksudmu dengan ini !!!" Ava benar-benar marah, "Aku adalah penyanyi yang telah mencapai puncak dan akan melampaui para penyanyi wanita lainnya !!!"
"Huh! Omong kosong! Kau hanyalah FAKER! Semua lagumu, kecuali yang kau curi dan ubah di beberapa tempat, mana yang laku?!"
Staf langsung menusuk titik berat Ava dan masih meneriakkan, "Jadi aku bilang, kalau bukan karena pintu belakang, kau pasti tidak akan terpilih!"
"Semua penyanyi disini adalah orang yang memiliki bakat di masa depan atau bahkan yang sudah terkenal, lalu kau? Hanya lelucon !!!"
Staf itu dengan berani menarik temannya dari tangan Ava, lalu mereka pergi, dimana salah satu staf lainnya mengatakan: "Perhatikan etikamu, ini bukanlah rumahmu, dan kami adalah staf disini."
"Sekarang kesempatanmu hanya tersisa 2 menit, persiapkan diri dan maju ke atas panggung. Pastikan berikan penampilan terbaikmu."
"...."
Ava menggertakkan giginya dan mendengus dingin saat dia berbalik pergi dari sini.
Melihat kepergiannya, beberapa staf tadi menarik nafas tergesa-gesa, dan mereka hanya ingat perintah Direktur tadi.
[Ava memiliki perselisihan dengan Yang Mulia, semakin jauh kalian darinya, itu semakin baik]
Inilah kenapa mereka berani mengatakan hal kasar seperti tadi!
Tapi jika Samael tahu apa yang dikatakan Direktur ini, dia mungkin hanya akan menghela nafas lagi dan lagi!
Kapan dia mengatakan bahwa dirinya menargetkan Ava?!
.....
Kepergian Ava, tidak, dia tidak mungkin pergi, karena egonya lebih besar dibanding rasa malunya!
Dan sekarang, Wanda dengan sedikit kelelahan di wajahnya mendengarkan laporan bawahannya, dan akhirnya dia bisa menyantaikan tubuhnya.
"Benar saja, itu langkah bagus untuk bekerja sama dengan Samael. Dengan tingkat energi pujian tinggi ini dan tingkat penonton yang sangat luar biasa ini..."
"Perusahaan pasti akan berbahagia, dan Victoria Secret kami masih akan terjaga selama lima tahun lagi!"
Bawahan itu juga mengangguk setuju, "Kakak Wanda, pilihan kita untuk membuka pintu belakang untuk Tilina sangat benar!"
"Dengan koneksi Kakaknya, kita bisa terus melangkah dibawah terik panas ini! Ini sangat hebat, akhirnya gajiku akan dibayar selama tiga bulan ini !!!"
"Hahahaha..."
Wanda dan bawahannya tertawa mendengar lelucon ini, sampai akhirnya Wanda menggeser layar tabletnya dan berkata: "Pertunjukan terakhir, ini adalah pilihan lagu yang krusial. Meski itu bagus untuk pengiring Fashion Show, tapi kau pikir, apakah itu akan menyinggung Inggris?"
"Hal bodoh apa yang kau katakan Kakak. Ava dikenal memiliki hubungan baik dengan Ratu Inggris, mungkin lagu ini adalah untuknya?" bawahan itu menjawab dengan konyol.
"...Kau benar. Hm? Sudah dimulai?"
Melihat layar TV menunjukkan sosok wanita dengan pengiring dibelakangnya, Wanda menyandarkan punggungnya ke sofa dan berkata, "Ini adalah yang terakhir, dan ini debut pertama Putri Pertama Inggris, Tilina Duodere !!!"
Sesuai ucapan Wanda, Ava memang sudah naik ke atas panggung, dan tema warna sekarang adalah putih!
Memegang mic di tangannya, Ava langsung menyanyikan liriknya dengan judul di layar besar dibelakangnya.
[Kings & Queen]
"If all of the kings had their queens on the throne..."
(Jika para raja memiliki ratunya di atas tahta)
"We would pop champagne, and raise a toast..."
(Kita akan membuka sampanye dan bersulang)
"To all of the queens who are fighting alone..."
(Untuk semua ratu yang berjuang sendirian)
"Baby, you're not dancin' on your own.."
(Sayang, kau tak menari sendirian)
"Can't live without me, you wanna' but, you can't, no, no, no.."
(Tak dapat hidup tanpaku, walau kau ingin tapi kau tak bisa, tidak, tidak, tidak)
"Think it's funny, but honey, can't run this show on your own..."
(Berpikir ini lucu, tapi sayang, kau tak bisa menjalankan acaramu sendiri)
"I can feel my body shake, there's only so much I can take,"
(Bisa kurasakan tubuhku bergetar, bisa kutahan banyak hal)
"I'll show you how a real queen behaves, oh..."
(Akan kutunjukkan padamu bagaimana ratu yang sesungguhnya bersikap)
"No damsel in distress don't need to save me.."
(Tak ada gadis yang kesulitan, tak perlu menyelamatkanku)
"Once I start breathin' fire, you can't tame me..."
(Begitu aku mulai mengeluarkan api, kau tak bisa menjinakkanku)
"And you might think I'm weak without a sword..."
(Dan kau mungkin berpikir bahwa aku lemah tanpa adanya pedang)
"But if I had one, it'd be bigger than yours..."
(Tapi jika aku mempunyai pedang, pastinya itu akan lebih besar dari milikmu)
Samael: "Uhuk, Uhuk, sialan?! Jadi lagu ini?! Jika Ratu tidak masalah, tapi aku Raja, apakah kau ingin menyumpahiku?"