webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urban
Not enough ratings
721 Chs

Kemunculan Kembali

Waktu berlalu dengan cepat, dan segera waktu memasuki wilayah sore indah dengan semburat warna orange yang indah.

Pesta di istana memang sudah berlalu, tapi itu masihlah pesta kecil!

Pesta di malam hari adalah pesta sebenarnya, dan semua orang yang diundang oleh Samael jelas tahu masalah ini!

Siapa yang tidak tahu bahwa pesta besar dan mewah selalu diadakan di malam hari?

Jadi di sore hari ini, banyak toko-toko mewah yang menjual pakaian, termasuk toko-toko kecantikan sangat penuh !!!

Pesta kali ini bukan hanya pesta untuk para bangsawan dan orang-orang tinggi di Dunia, melainkan ini juga pesta mewah untuk para rakyat jelata!

Menurut hukum Inggris, ini biasanya dikatakan sebagai tiga hari perayaan pengangkatan Raja Baru, termasuk hari libur Nasional!

Bahkan pesta ini, semuanya ditanggung Kerajaan....

Koreksi, semuanya ditanggung Samael! Ekonomi Inggris masih macet karena butuhnya izin berkas di PBB untuk kembali ke Dunia !!!

Dan saat ini, Samael sedang duduk dengan Finri di pangkuannya, sementara dia masih sibuk dengan panggilan ponselnya.

"Baiklah, aku serahkan sisanya padamu Raphael."

Setelah mengatakan ini, dia mengakhiri panggilan dan menghela nafas sedikit: "Tidak kusangka, saham yang ada di tanganku sebegitu banyaknya...."

"Jika tidak ada Raphael disana, aku rasa aku memang harus fokus sepenuhnya pada pasar saham seharian penuh ini."

Disaat Samael memikirkan ini, semakin kuat pula pikirannya bahwa dia memang terlalu bergantung pada May!

Tapi dia tidak menyesal, ini namanya memanfaatkan seseorang yang sepenuhnya mengerti di bidangnya.

Jika dia bahkan tidak bisa menyerahkan hal ini, apa gunanya May?

"Kakak, Kakak! Lihat~"

Finri di pangkuannya menunjukkan mainan rubric yang saat ini sudah full satu warna saja kepada Samael dengan senyum penuh!

Samael menepuk kepalanya dan memuji adik kecilnya dengan lembut ini, sebelum akhirnya dia berkata: "Finri, sekarang dengarkan Kakak dan ikuti Freya untuk berdandan oke?"

"Kenapa?"

"Karena Finri akan menjadi putri kecil tercantik dalam pesta nanti~ Benar bukan?" Tanya Samael pada Freya yang berdiri di dekat dinding dibelakangnya.

Freya mengangguk ringan dan menjawab, "Putri Finri akan menjadi pusat perhatian nanti, dan pasti akan mendapatkan banyak pelamar kecil nantinya."

"Hahaha, bagaimanapun ini adalah adik kecil kesayanganku!"

Samael mengangkat Finri kecil lalu menurunkannya ke lantai sebelum dia memerintahkan, "Freya, kuserahkan padamu."

"Dimengerti Yang Mulia. Sekarang Putri, bisakah Anda ikut dengan saya?"

Finri mengangkat kepalanya dan segera dia mengangkat kedua tangannya ke atas yang menandakan Freya harus menggendongnya!

Freya menggendong gadis kecil itu, dan yang tidak terduga selanjutnya adalah, Finri tiba-tiba memasukkan kepalanya ke belahan besar Freya!

Iri! Samael yang ada disamping memandang Finri dengan iri!

Freya tidak mempermasalahkannya, dan dia segera pergi...

Hanya saja, tatapan jijik di matanya saat dia pergi kepada Samael samar-samar terlihat disana!

Dan ini membuat tanda centang muncul di dahi Samael!

"Apakah salah bagi laki-laki untuk iri pada hal seperti ini? Tanyakan pada seluruh laki-laki di Dunia, mereka yang normal pasti iri!"

Samael menggelengkan kepalanya dan berdiri menghadap keluar melalui jendela yang terbuka disana.

Menikmati pemandangan di luar, Samael hanya bisa berbisik: "Tanpa sadar aku sudah sampai kesini..."

"Ada apa? Kau menyesalinya?"

"Hm?" Samael berbalik dan segera dia menunjukkan senyuman ringan di wajahnya kemudian.

Dia berjalan menuju lemari anggur disana sambil berkata, "Sungguh jarang bagimu untuk kesini, ada masalah?"

"Jangan terlalu kaku, kau bocah jarang mengunjungi orang tua ini. Kau tahu? Aku sangat kesepian...."

Samael duduk sambil meletakkan anggur itu, dan wajah jijiknya jelas terpasang!

"Apakah kau masih tahu rasa kesepian Kakek? Benarkah? Kau?"

Kakek Dewa yang muncul di seberang sofa Samael ini hanya tertawa terbahak-bahak dan mengambil anggur disana.

"Memang tidak kesepian, karena bagiku, jika aku mau, apapun bisa kulakukan!"

"Oh oh, hebat...haruskah aku memujinya? Dan...oy! Jangan minum semuanya !!!!"

Sudut mulut Samael berkedut saat melihat Kakek sialan itu meminum anggur secara langsung daru botolnya!

Itu anggur mahal! Bukan bir !!!

Meskipun Samael tahu uang tidak ada artinya di depannya...tapi bisa tidak kau menjaga etiket minum?!

"Kaahhh!— Anggur ini sangat enak, kau punya lagi?!" kata Kakek Dewa setelah meminum setengah anggur disana seolah itu adalah air putih!

Samael menarik nafas dalam-dalam dan mencoba menenangkan dirinya untuk tidak impulsif!

Impuls adalah iblis, dan siapa yang tahu apa yang akan terjadi jika dia menendangnya sekarang?

"Ambil sendiri disana, tapi lebih pentingnya kau jelaskan...Kenapa kau kesini?"

Kakek Dewa mengangkat kaki kanannya ke atas kaki kirinya, dimana satu tangannya memegang botol anggur, sementara tangan lainnya menunjuk ke arah Samael...

Tidak, lebih tepat jika itu dikatakan bahwa Kakek ini menunjuk ke arah tangan Samael.

Samael melihat ke arah yang dia tunjuk, dan melihat bahwa tanda ( 0 ) di punggung tangan kanannya sekarang menjadi ( I ) !!!

Dengan mata terbelak, Samael mengangkat tangannya dan bertanya, "Kenapa permintaanku bertambah satu?"

"Apa? Kau tidak suka? Ini hadiahku untukmu atas pengangkatanmu sebagai Raja !!!"

Kakek Dewa itu mengatakan, "Sebenarnya ada dua bulan lagi sebelum jatahmu bertambah, tapi....May terus mengoceh padaku untuk mengirimmu hadiah!"

"May? Dia..."

Memikirkan May kecil itu, sudut mulut Samael tidak bisa menahan diri untuk membentuk senyuman hangat.

"Kurasa, aku memang berutang banyak padanya."

Kakek Dewa itu hanya memainkan kakinya dan berkata, "Itu jelas, jika tidak, bagaimana dia akan terus menspam pesan hadiah kepadaku, dimana dalam satu detik, dia mengirimku lebih dari seribu pesan!"

"Ini terus dia ulang selama tiga hari penuh di waktu Dunia ini! Artinya, jika 1 jam sama dengan 3.600 detik, bocah itu telah menspam pesan kepadaku sebanyak 259.200 pesan !!!!"

"...."

Samael tidak tahu harus apa, tapi yang jelas dia tidak bisa menahan diri untuk memberikan jempol pada May!

Tapi pada saat ini, Kakek Dewa menurunkan kakinya dan memajukan punggungnya kedepan dalam posisi serius!

Suasana menjadi tertekan dalam sekejap, dan bahkan Samael sendiri tidak tahan dengan ini !!!

"Bocah, aku sangat menyayangi cucu kecilku itu, kau juga termasuk... Tapi kau laki-laki, jadi maaf jika aku lebih memihak kepada May."

"....Apa yang kau inginkan?" tanya Samael hati-hati.

Kakek Dewa itu menunjukkan senyuman saat dia mengatakan, "Bukankah kau dulu berjanji di depanku pada May, bahwa kau akan memberinya tubuh?"

"Sekarang....waktunya kau membayar itu..."

Setelah memikirkan sejenak, dia menjawab: "Bukankah inangnya sudah siap? Diantara empat itu?"

Samael: "Kau?!"