webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urban
Not enough ratings
721 Chs

Har yang Malang...

"Sayang~ Aku pulang~"

Setelah sampai di rumah, sosok Samael dengan senang hati mencari Laelia dan langsung memeluknya dari belakang.

Merasakan aroma dan kehangatan suaminya, Laelia dengan senang hati menyandarkan kepalanya: "Ahhh, akhirnya kau kembali. Kupikir kau tidak akan kembali selama seminggu."

"Haha, kau pikir siapa aku? Masalah sepele seperti itu, jika aku menghabiskan seminggu, nama Duodere akan menangis!"

"Jadi benar-benar sudah selesai?"

"Ya, pekerjaan yang paling penting telah selesai, dan pekerjaan finishing hampir selesai." Samael mengingat pilihan Lucy tadi dan menggelengkan kepalanya.

Pokoknya itu sudah bukan urusannya. Karena bagaimanapun, orang yang menjebaknya sudah membayar harga paling mahal.

Bahkan jika dia tidak mati, dia mungkin akan dipenjara....

Dan bahkan jika dia tidak mati atau dipenjara, Samael bisa meyakinkan bahwa orang itu sudah pasti akan kehilangan uang, sosial, martabatnya, statusnya, dan juga koneksinya!

Kerugian yang mereka hasilkan adalah apa yang Samael dan Har tuju sejak lama !!!

Samael kemudian berkata sambil menyeringai, "Aku akan menunggu hasil dari penanganan pekerjaan finishing terakhir, jadi sekarang aku santai~"

"Ditambah, Lucy mengumumkan bahwa hari ini adalah hari libur, besok dan lusa juga hari Sabtu dan akhir pekan, kita akhirnya punya waktu untuk bersama sepanjang hari~"

"Dan juga, sebagai bentuk permintaan maaf karena meninggalkan istriku yang hamil dua putri kami selama hampir tiga hari....Ayo pergi berbelanja bersama?"

Wajah Laelia langsung menjadi lebih cerah, dia bisa mengerti maksud Samael dan sebagai seorang wanita, dia masih menantikannya!

Tapi siapa sangka, sebuah bola lampu yang tiba-tiba muncul membuat Samael tidak senang...

Ding Dong!

Samael yakin siapa yang datang itu....jadi dia mengabaikannya!

Ding Dong! Ding Dong! Ding Dong! Ding Dong! ....

"Mmmm...." Laelia berusaha menahan tawanya, "Itu Har bukan? Cara membunyikan bel rumahnya masih sama seperti biasanya."

"Tch, orang yang tidak tahu timing." Samael mengeluh, tapi Laelia akhirnya tertawa.

Setelah mencium lembut bibir Laelia, dia melepaskannya dan berkata, "Kau berkemas dulu sana, kita akan pergi berbelanja nanti setelah aku selesai bicara dengan bola lampu ini."

Laelia mengangguk patuh, "Yah, aku juga akan pergi mandi dulu juga, karena sedikit berkeringat setelah bersih-bersih rumah sedikit~"

"Ah ?!"

Samael langsung patah hati!

Laelia ingin mandi? Sayangnya, sayang sekali!

Dia bertahan dan menggertakkan giginya sedikit sebelum menjawab, "Baiklah, kau pergi, aku akan menangani sialan itu."

Ketika Laelia berbalik, dia menunjukkan sebuah senyuman nakal. Dia hanya mengatakan bahwa dia ingin mandi dengan sengaja untuk menggoda Samael.

Ini sedikit menyenangkan di antara sepasang kekasih tahu?~

Ketika Laelia pergi ke kamar mandi di kamar tidur utama untuk mandi, Samael dengan kasar membuka pintu dengan wajah seolah Har berhutang ratusan juta dolar kepadanya!

"Oy oy oy, apa-apaan wajah itu? Seharusnya aku yang membuat wajah seperti ini oke?" kata Har dengan tidak nyaman.

Dia mendorong Samael dan masuk kedalam, sementara Samael melihat satu wanita cantik yang terlihat memusuhinya?

...Tapi kenapa wajahmu masih memerah?

Hey, menjadi tampan itu bermasalah. Bahkan wanita yang membencimu masih serakah pada tubuhmu?

Pada akhirnya ketiganya masuk dan duduk di sofa dimana Har sudah mengambil segelas air mineral dan meminumnya.

"Jadi Samael, apakah kau sudah menerima akunmu?" Har bertanya dengan nada tidak senang.

Samael dengan bodohnya bertanya: "Ehhh, apa maksudmu? Akun apa?"

"Jangan berlagak bodoh, kembalikan uangku, setengahnya juga tidak masalah."

Samael akhirnya mengingat dan berkata, "Ahhhh, itu...."

"Aku merasa tidak enak mendengar nadamu. Apakah kau.... menghabiskan semuanya ?!"

"Um, bisa dibilang begitu. Semua uang itu kembali ke perusahaanmu yang lain.....dalam bentuk saham."

Sudut wajah Har berkedut dan akhirnya berhati-hati saat bertanya, "Perusahaan apa saja, atas nama siapa, dan....berapa saja yang berhasil kau....dapatkan?"

Dengan kosong Samael melihat tangannya dan menghitung, "Cifa S.p.A. dengan 10% saham, B-P Battioni e Pagani S.p.A. dengan 12% saham, Graziano Tortona S.r.l....yang ini lumayan, aku dapat 33% saham, lalu New Holland Construction 2% saham, dan terakhir adalah Soilm Corpo 8% saham...."

"Atas nama siapa, jelas itu atas namaku!"

"Yang benar saja...."

Har menutupi wajahnya dengan tangannya, dan di sisi lain, sekretaris Har merasa tidak tahu harus menangis atau tertawa sekarang.

Hal bagusnya adalah dana mereka kembali berputar ke perusahaan mereka dan jelas tidak akan berkurang banyak, atau bahkan bisa digunakan kembali untuk merangsang angka saham mereka.

Dan hal buruknya, dengan dana mereka sendiri, saham perusahaan mereka diambil !!!

Samael dengan membusungkan dadanya bangga berkata, "Jangan khawatir, mari kita bicarakan dulu saja pembagiannya, aku baik hati~"

"....Huhhh....ini memang salahku juga. Baiklah, mari kita bagi saja hasilnya."

"Nah, itu baru saudaraku~ Jangan khawatir, aku hanya butuh sedikit "uang jajan" bagi dua putriku nantinya!"

Har dengan jijik berkata, "Uang jajan putrimu mungkin saja berjuta-juta, kan?"

"Hehe..."

Akhirnya keduanya berbincang agak lama, dan setelah beberapa menit (45 menit), Laelia akhirnya keluar dan datang ke ruang tamu.

"Sayang, apakah kau menunggu lama?"

"Ohhhh, seperti yang diharapkan dari Lia, sangat cantik~"

"Dia istriku bagaimanapun!"

Mendengar pujian dua bajingan disana, Laelia hanya biasa-biasa saja karena dia memang percaya diri dengan sosoknya.

Dia disana keluar dengan mengenakan mantel wol musim dingin Louis Vuitton, syal Louis Vuitton di lehernya, rok mini musim dingin, dan akhirnya sepatu bot Over-the-knee Stuart Weitzman yang terlihat cukup modis.

Laelia langsung berjalan ke arah Samael dan memeluk lehernya dari belakang saat bertanya, "Apakah pembicaraannya sudah selesai?"

Samael mengangguk, "Tidak buruk, kita sudah selesai. Bahkan jika belum selesai, Har akan kutendang keluar dari rumah!"

"Hei! Tunggu, kalian akan pergi? Belanja?" Har tiba-tiba bertanya.

"Bisa dibilang, tapi jangan ikuti aku, ini adalah perjalanan kita berdua saja. Jika kau bosan, ambil saja sekretaris kecil disampingmu?"

"Tuan Samael, saya tidak kecil." Sekretaris itu membusungkan dadanya dan berkata dengan tidak puas.

Samael, Har dan Laelia akhirnya tertawa, sebelum akhirnya Har menepuk-nepuk kepala sekretarisnya.

"Baiklah, kau tidak kecil."

Samael menjawab, "Nah, kalau begitu akhiri saja sekrang. Aku takut Patek Philippe Mansion akan tutup sekarang karena aku akan membelikan istriku jam tangan, dan omong-omong, aku akan membelikan jam tangan untukku sendiri."

Har tiba-tiba melihat ke sudut jam tangan Samael dan bingung: "Kau sudah memiliki jam tangan Patek bermodel Blue Starry Sky, mau beli lagi?"

"Kenapa tidak? Selain itu ada juga model 7140G-001 senilai 678.000 dolar. Kurasa Lia sangat cocok dengan itu, jadi beli saja?"

Har memberikan jempol, "Itu pilihan yang bagus."

"Lihat? Pilihanku selalu bagus." Samael seolah mengusir kucing berkata: "Nah, aku pergi dulu, kau juga pergi sana. Shush, Shuh..."

Har: ".....Sialan, salah siapa coba aku kesini hah?!"

"Salahmu?"

"Sialan!"

Melihat kedua orang ini yang bertengkar, Laelia hanya bisa tertawa lembut: "Jujur saja, Har dan suamiku seperti sisi koin yang sama. Jika bukan karena wajah, kalian itu sebenarnya hampir sama tahu?~"

"Siapa yang sama dengan siapa ?!" x2

Har: "Aku tidak sama dengannya!"

Samael: "Ya Ya! Aku lebih tampan !!!"