Samael benar-benar tidak bisa berkata-kata bukan karena dia memang berakting sekarat saja tapi itu karena orang-orang ini melupakan masalah yang paling krusial!
Mereka sudah tahu Samael sekarat, lalu mengangkatnya dari reruntuhan, memberikan antiseptik dan membawanya keatas tandu untuk dibawa ke dalam ambulan...
Tapi kapan ambulan ini akan bergerak?!
Jika Samael benar-benar terluka seperti ini, bukankah itu sama saja kalianlah yang membunuhku?!
Jangan bilang kalian akan mengatakan "Duke mati dalam perjalanan ke Rumah Sakit" atau semacamnya...
Itu kalian yang membunuhku !!!
Untungnya ini hanya akting dan Samael hanya bisa membuka sedikit kelopak matanya yang menunjukkan rasa sakit dan lelah yang kejam!
Salah seorang disana akhirnya tersadar dan segera menampar wajah dokter disana, "Brengsek! Duke sedang sekarat, cepat bawa ke rumah sakit!"
"Lakukan saja tindakan penyelematan di jalan dasar bodoh!"
"Jika Duke meninggal disini, seluruh keluargamu akan dieksekusi !!!"
Wajah semua dokter yang membantu Samael segera berubah drastis akan peringatan ini, sehingga akhirnya mereka segera membawa Samael menuju rumah sakit.
Samael dalam hati mengangguk, "Itu benar, itu benar! Siapa orang itu, akan kunaikkan gajimu bulan ini!"
Disaat yang sama ketika ambulan itu berangkat, Putri Teresa, Kapten Zult, dan Menteri Sams akhirnya tiba di lokasi.
Melihat kemunculannya, seorang pria tua segera bergegas kepadanya: "Putri! Ini, bencana!"
"Kau...katakan, berapa korbannya?! Apakah Ayah dan Adikku selamat?"
Pertanyaan ini memang normal, lagipula Raja Tua tidak bisa pergi dari Istana sedangkan Adiknya, Putri Latifa biasanya sering membantu di istana.
Dia tidak menanyakan Ratu Victoria karena dia dan Sophie sedang melakukan pertemuan di wilayah bangsawan wanita lain...
Pria tua itu memiliki wajah pucat saat mengatakan, "Yang Mulia Raja dan Putri baik-baik saja."
"Tapi yang lain parah Putri....Selain tujuh pejabat dan beberapa pelayan yang meninggal..."
"Pangeran, Pangeran Morrigan tewas dalam kejadian ini dan karena arah serangan memang ditujukan ke ruangan pribadinya..."
"Disaat yang sama, Du-Duke Samael, dia, dia..."
"Apa yang terjadi pada Duke !!!" Putri Teresa merasa ada sesuatu yang memegang hatinya sangat erat saat mendengar ini.
Dengan impulsif dia menarik kerah baju pria itu dan bertanya, "Katakan, apa yang terjadi pada Duke!"
Pria itu kesakitan karena ini, tapi dia masih mengatakan: "Duke...juga berada di lokasi Pangeran Morrigan!"
"Dia...Terluka parah! Detak jantungnya sangat lemah, beberapa tulangnya ada yang patah karena reruntuhan, kelenjar di dekat paru-paru dikatakan sobek..."
"Dia...Dia..."
Wajah Putri Teresa memucat mendengarnya dan dia langsung terhuyung mundur mendengar berita ini.
Kapten Zult menggertakkan giginya dan langsung menendang Menteri Sams disana dengan sangat kuat!
Tidak peduli apakah dia tua atau sudah rentan, inilah pelakunya!
"Lihat apa yang kau lakukan sekarang! Bagus, seluruh keluargamu akan kupastikan kueksekusi sendiri dengan tangan ini !!!–"
"Tidaaaak! Itu bukan aku! Aku tidak tahu masalah ini! Aku...Guh, Uhuk, uhuk, uhuk, uhuk..."
Kapten Zult menendang perut Menteri Sams tanpa menghiraukan alibinya!
"Kau pikir aku bodoh?! Jelas kau yang memimpin penyerangan ini!"
Putri Teresa mencoba menenangkan diri dan segera menatap pria tadi, "Dimana Duke dibawa sekarang?!"
"Royal Victoria Hospital, Rumah sakit keluarga Kerajaan...."
"Mengerti!"
"Kapten! Bawa pengkhianat besar ini ke penjara bawah tanah dan siksa sesuka hatimu! Buat orang tua ini membeberkan semuanya !!!"
Dengan perintah ini keluar, Putri Teresa langsung berbalik, menaiki sepeda motornya dan menyusul menuju Royal Victoria Hospital!
Melihat kepergiannya, Kapten Zult menarik kerah baju Menteri Sams tanpa ampun!
"Sekarang kau ada di tanganku!"
"TIDAAAAAAAAAAK—"
....
Beberapa menit kemudian di sebuah mansion mewah di wilayah bangsawan wanita.
Saat ini tengah terjadi pesta minum teh yang dihadiri oleh lusinan wanita-wanita bangsawan dengan pakaian indah dan mahal dengan berbagai aksesoris yang menyelimuti mereka.
Suasana disana pada awalnya sangatlah bahagia dan tenang terutama dengan kehadirannya Ratu Victoria, Selir Charlotte, Selir Grace, dan Duchess Sophie....
Tapi semua ini tiba-tiba berubah saat seorang pria berpakaian hitam lengkap datang dengan terburu-buru ke sisi Ratu Victoria.
"Yang Mulia Ratu! Ada berita yang harus saya sampaikan pada Anda !!!"
Kehadirannya membuat lagu pesta berhenti dan Ratu Victoria segera bertanya, "Kau menerobos pesta hanya untuk berita? Jadi berita itu pastilah sangat penting?"
"Katakanlah, apa berita yang kau bawa?"
Pria itu berlutut dengan satu kakinya, kepalanya menunduk kebawah sangat dalam dan berkata: "Istana Kerajaan telah dibombardir !!!"
"Apa?! Istana di bom?! Bagaimana kejadiannya?!"
Mendengar berita dari pria ini, Ratu Victoria yang sedang duduk di kursi mewah pesta minum teh tidak bisa tidak terkejut dan langsung berdiri!
Berita ini bahkan mengejutkan para wanita bangsawan disana, terutama Sophie.
Pria yang membawakan pesan itu menundukkan kepalanya dan berkata, "Menurut berita, Putri Teresa lah yang berhasil menukan siasat ini, namun dia terlambat selangkah."
"Putri Teresa gagal untuk menghentikan Menteri Sams yang sepertinya memiliki kerja sama dengan Pangeran Jonathan untuk mengebom istana!"
"Apa tujuannya?! Bagaimana bisa dia berhubungan dengan Pangeran Jonathan?" tanya Ratu Victoria dengan sedikit tidak percaya.
"Tujuan mereka adalah Pangeran Morrigan yang sekarang sudah dinyatakan tewas!"
"Tidak mungkin, Pangeran Morrigan tewas? Putra, putraku tewas?!....Tidak...tidak..." Selir Grace tidak bisa menahan kejutannya lagi.
Bagaimanapun, dia adalah ibu dari Pangeran Morrigan!
Pada akhirnya dia tidak bisa menahan diri untuk merasa penglihatannya menggelap sebelum akhirnya dia pingsan langsung!
Buk...
"Yang Mulia !!!"
Kerumunan wanita ini langsung membantu Selir Grace yang jatuh dari kursinya.
Di sisi lain, Ratu Victoria langsung terjatuh ke kursinya yang membuat para wanita bangsawan lain juga segera merawatnya.
Sophie di sisi lain segera bertanya, "Berapa korbannya?"
"....."
Sophie tidak bisa menahan teriakan karena dia merasa juga tidak enak saat ini, "Katakan berapa dan siapa saja korbannya !!!!"
"...Korban, sangat banyak...dan Duke Duodere yang kebetulan mengadakan pertemuan dengan Pangeran Morrigan....Juga terkena imbasnya !!!!"
"T-Tidak mungkin...Duke...Samael, bagaimana situasinya?!" Sophie bahkan merasakan ada air mata yang mengalir dari matanya
Dia tidak tahu kenapa dia tiba-tiba mengeluarkan air berharga ini, tapi dia lebih mementingkan pertanyaannya!
Pria itu hanya bisa menjawab dengan takut, "Duke, terluka sangat parah...dan sekarang, Duke sedang mengalami operasi di Royal Victoria Hospital...."
"...Ti-Tidak..."
Sophie langsung duduk tak bernyawa disana, bahkan Ratu Victoria, Selir Charlotte, dan Freya yang mendengarnya tidak bisa menahan diri untuk menggetarkan tubuh mereka!
Buk...
Suara ini mengejutkan yang lain, sebelum akhirnya mereka melihat ada satu lagi sosok yang pingsan!
"FREYA !!!–" x3