webnovel

Balas Dendam

Waktu berlalu dengan tenang, dan Samael saat ini sedang berada di ranjang rumah sakit atas saran Chelsea agar identitasnya tidak terbuka.

Tentu saja, disampingnya terlihat sosok Alisha, Kalika, dan Wanda...serta Helina dan para wanitanya!

Siapa yang menyuruh Samael menjadi pusat perhatian publik, jadi saat kejadian ini terjadi, banyak wartawan langsung memposting berita di TV....

Terima kasih berkat itu, para wanita di rumahnya langsung cemas saat mendengar berita itu dan langsung memesan pesawat untuk datang ke New York !!!!

"Bagaimana keadaanmu?" Helina menyapu rambut Samael dengan lembut.

Melihat keprihatinan Helina, Samael hanya tertawa pahit dan berkata: "Hidupku lebih sulit daripada dunia ini....jangan khawatirkan ini."

"....Kau masih keras kepala padahal pada kondisi seperti ini! Kau tahu betapa cemasnya ibumu ini?!" Helina memelototi Samael dengan marah.

Samael hanya tertawa dan tidak menjawab.

Beberapa saat yang lalu, Helina benar-benar menangis saat melihat hal yang sudah dialami Samael.

Untungnya setelah mengetahui bahwa Samael baik-baik saja, dia sudah menjadi lebih tenang.

Adapun kenapa para dokter tidak curiga dengan kemampuan penyembuhan Samael, karena dia menyuruh May untuk mencuci otak semua dokter di rumah sakit ini!

Jadi, semua laporan yang tertulis adalah laporan palsu, dan alasan kenapa Samael sembuh sepenuhnya karena kemampuannya sendiri!

Di sisi lain, Alisha sedang dikepung oleh para wanita Samael, dan jelas dia sangat takut dengan tekanan yang dibawa oleh mereka!

"Meskipun aku benar-benar ingin menjambak rambutmu dan menampar wajahmu, tapi aku tidak mau membuat Samael lebih khawatir dan membuat keadaan menjadi lebih runyam. " Tivania mengatakan ini dengan jijik.

"Tapi...aku tidak tahu, kalau itu akan terjadi pada kami...." kata Alisha dengan takut-takut.

"Itu benar, semuanya bukanlah salah Ketua !!!! Jika kau hanya ingin menyalahkan, salahkanlah para penculik Ketua !!!!" Kalika langsung berdiri dan menatap Tivania dengan mata galak.

Tivania tidak takut dan berkata, "Lalu siapa penculik itu? Kau targetnya bukan? Jadi kau harus punya tebakan siapa itu !!!!!"

"Itu....Itu...." Kalika tidak bisa menjawab.

Melihat pertengkaran ini tidak akan berhenti dalam waktu singkat, Wanda berdiri dan melerai.

"Kalian tidak akan bisa melakukan ini terus, menurutku, jika kalianlah yang diculik, maka Samael akan melakukan hal yang sama seperti ini bukan?"

"Lalu, apakah kalian akan menyalahkan diri kalian sendiri jika itu terjadi?"

Mendengar kalimat Wanda, semua wanita disana tidak bisa menjawab karena merasa Samael akan benar-benar melakukan ini.

Adapun Alisha, dia hanya diam dan tidak bisa menjawab, karena dia benar-benar salah saat ini !!!

Bahkan air mata terlihat akan segera keluar dari matanya saat ini, dan Kalika hanya bisa menggenggam erat tangan Alisha untuk menghangatkan hatinya.

Sreet...

Di saat itu, pintu terbuka dan sosok Chelsea masuk, dan Wanda dengan cepat menuju ke sisi disampingnya.

Melihat ketegangan disana, Chelsea mendengus dingin dan berkata: "Jadi begitu...."

"Apa yang kalian lakukan benar-benar bodoh. Apakah kalian berpikir bahwa dengan menganiaya wanita itu, kalian bisa menghilangkan kejadian tadi?"

"Dasar bodoh."

Chelsea seperti biasa, sangat tanpa ampun bahkan jika itu adalah wanita yang sangat dia sukai.

Mendengar kata-kata ini, Tivania mengerutkan kening dan berkata: "Dan kau?"

"....Chelsea."

Mendengar nama itu, Tivania langsung menyipitkan matanya dan langsung mundur seribu langkah.

Melihat Tivania mundur, yang lain juga mundur....dan disini bisa dilihat dengan jelas seberapa besar pengaruh Tivania di para wanita Samael !!!!

Chelsea melirik Tivania sebentar dan mengatakan itu, lalu maju ke sosok Samael di ranjang.

"Sungguh baik hati, kau mengunjungiku?"

"Jangan terlalu percaya diri, aku hanya ingin bertanya apa yang akan kau lakukan dengannya? Kau tahu maksudku bukan?"

Samael menutup matanya dan berkata, "Bawahanku sudah menyelesaikan semuanya."

".....Begitu."

Chelsea mengangguk dan duduk disamping dengan tenang seolah tidak ada yang terjadi lagi disana.

....

Di suatu tempat.

"Hahahahaha !!!! Ini hebat !!!! Benar-benar hebat! Karena terlalu hebat hingga membuatku sangat ingin membunuhmu !!!!!!!"

Bang!

Laki-laki yang sangat kekar dengan luka di pipinya menatap sosok wanita didepannya dengan lototan mata yang sangat kejam dan haus darah !!!!

"Semuanya gagal! Bawahanku mati, dan para polisi semakin ketat dalam mengawasiku ini !!!! Dasar jalang !!!!!" teriak pria itu dengan kasar.

Wanita yang duduk di sofa itu juga terlihat sangat tidak enak dan dia juga sangat takut dengan kejadian ini !!!!

Beberapa saat yang lalu, dia meminta kerja sama dengan David untuk membunuh Alisha, yang kebetulan David merupakan salah satu pria yang pernah tidur dengannya....

Tapi siapa sangka, selain gagal membawa Alisha ke tempat ini, dia bahkan melukai Samael dan membuat David menjadi tersangka utama !!!!

Bagaimanapun, satu-satunya bukti selalu mengarah pada David, jadi wajar jika David marah saat ini !!!!!

"...Jangan memarahiku David, kita saat ini benar-benar berada di perahu yang sama...." kata wanita itu setelah menarik nafas dalam-dalam.

"Selain itu, selama aku mendapatkan semua itu, aku bisa mendanai pasukanmu disini...."

"Itu benar, itu benar....Hehehe, kalian benar-benar lucu~~"

Sebuah suara wanita yang anggun tiba-tiba terdengar di ruangan itu yang menyebabkan David mengeluarkan pistol dan langsung memasuki postur siaga !!!

"Siapa?!"

"Ini aku~~"

David langsung terkejut saat mendengar bahwa suara itu berasal dari belakang tubuhnya, dan tubuhnya langsung menegang saat dia merasakan rasa sakit yang tajam di lehernya !!!!

"Bergerak sedikit, maka lehermu akan remuk~~" suara anggun itu mengatakan ini sembari satu tangannya mencengkram erat leher David !!!!

Bang!

Di saat yang sama, pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka dengan keras, dan dari sana, muncul lima sosok wanita yang sangat cantik disana.

Tapi aura mereka sangat membuat David ketakutan, terutama rasa dingin dan niat membunuh yang kental di tubuh mereka !!!!

Setelah itu, beberapa orang masuk ke dalam dan lusinan senjata api tertodong ke depan kedua orang itu yang membuat wajah keduanya semakin pucat !!!!

"Siapa, kalian?!" tanya David kesusahan.

"Rivalmu !!!!!"

Next chapter