webnovel

Delapan Puluh Satu

Salah satunya adalah reaksi pribadi mereka terhadap diriku dan cara pengobatanku. Kebanyakan anjing dan kucing tampaknya sama sekali tidak memendam sakit hati sedikit pun terhadapku, meskipun aku biasanya terpaksa melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai.

Tetapi ada perkecualiannya juga, dan salah satunya adalah Leo.

Saat aku bersandar di konter bar, aku teringat kepadanya.

"Tolong segelas, Shinya," bisikku.

Pelayan bar itu tersenyum lebar. "Baik, Tristin." Dia menarik tuas dan bir itu pun mengucur ke dalam gelas sambil mengeluarkan bunyi berdesis. Saat dia mengulurkan gelas itu kepadaku, busanya mengambang di permukaannya.

"Malam ini birnya tampak lumayan juga," bisikku lagi, nyaris tak terdengar.

"Lumayan? Ini bir yang bagus sekali!" sergah Shinya sambil menatap gelas yang penuh itu dengan bangga. "Aku bahkan merasa sayang menjualnya."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com