Aku dan Hady berhenti di sebuah apotek di sisi jalan, aku berlari segera untuk membeli salep untuk meredakan luka robek di bagian bibir Hady yang sejak tadi terus membiru. Aku terus melihat Hady memoles salep itu pada setiap bekas luka dari pukulan yang Mark berikan padanya.
Tapi entah kenapa aku justru menangis, tiba-tiba saja air mataku mengalir dengan sendirinya. Hady menoleh ke arahku dengan terkejut. "Ada apa, Amelie? kenapa kau menangis?" tanyaya padaku dengan kebingungan.
"Maafkan aku," ucapku dengan tangisan yang kian sesenggukan di depan Hady.
"Hey, ya ampun… Aku tidak percaya kau punya sisi manja seperti ini bahkan di saat kau sudah dewasa." Hady masih tanpak panik dan kebingungan menatap wajahku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com