Dengan ragu-ragu aku mengulurkan tangan lalu kami saling berpegangan tangan untuk menyusuri setiap ruangan rumah berhantu ini hingga akhirnya berhasil keluar dari ruangan.
Tampak terlihat Marco dan Yogi puas dari senyuman dan canda tawa mereka. Sementara genggaman tanganku masih erat dengannya. Aku berusaha melepaskannya dan itu membuat Yogi sadar.
"Maaf..." ucapnya padaku.
"Hem, tidak apa-apa." aku menjawabnya dengan gagap.
Jarum jam di tangan berputar begitu cepat. Hari sudah sore, Marco tampaknya sudah mulai lelah.
"Aku harus pulang," kataku padanya.
"Hem, kasihan Marco. Dia terlihat sangat lelah."
Aku tersenyum lembut menanggapinya.
"Ayo," ajak Yogi kemudian sambil menggendong Marco.
Setelah itu aku melangkah mengikutinya yang hendak keluar menuju parkiran. Dan tiba-tiba Yogi membuka pintu sebuah mobil di depannya.
Wow!
Dalam hati aku berpikir.
"Ayo, masuk!" ajak Yogi padaku setelah aku berdiri di sisinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com