webnovel

BUKAN SALAH JODOH

BUKAN SALAH JODOH SESI -2 AKAN DI BUAT DI BUKU BARU SAJA!!! terima kasih pengertiannya.. ***** Vino CEO kaya raya yang tinggal di penthaouse. Pemilik perusahaan, mall dan hotel mewah. Dia ingin menikahi Lisa, seorang gadis yang tidak dia kenal supaya bisa mendapatkan legalitas warisan ayahnya. Lisa yang licik tak mau menikahi Vino, pria asing yang dia tak kenal. dalam bayangannya Vino adalah si tua Bangka yang tak menarik dan pecinta wanita muda. Lisa menukar dirinya dengan Vira, sepupunya yang polos. Lisa menipu Vira agar dirinya bisa lolos dari pernikahan aneh itu. Apakah Vira bisa lolos dari jerat licik Lisa? atau dia akan bahagia bersama Vino? oh.. tentu tidak.. karena Vino bukanlah pria yang manis. Dia pria dingin yang menyebalkan.

Ayun_8947 · Urban
Not enough ratings
287 Chs

Teman kampus yang aneh

Vira merebahkan diri di kursinya, gadis itu bersandar malas, dia tidak habis fikir kenapa Vino memilihkan kampus yang sama dengan pria lebay yang menghina nya tempo hari

dan sialnya lagi tuh cowok sekarang duduk persis di belakang punggung nya

Hazel mengetuk ngetuk punggung Vira pelan dengan ujung ballpoint nya

Vira menahan geram, gadis itu enggan menoleh

beberapa mata di sana memperhatikan tingkah jahil Hazel, mereka membuat obrolan kecil mengenai kedekatan kedua mahasiswa baru itu

" mereka cocok ya, yang satu sederhana yang satu woow ! " pendapat seseorang berbisik

" iya.. yang satu kalem yang satu agresif hehe.. " timpal yang lain berbisik

hellow gue bisa denger obrolan kalian kale.. gerutu hati Vira bertambah kesal

gadis itu tidak mau banyak spekulatif aneh lainnya dengan segera dia menoleh ke arah Hazel, pria itu tersenyum sok ganteng

Vira mendekatkan wajahnya, jarinya meminta Hazel mendekatkan kepala, dia ingin membisikkan sesuatu

Hazel mengerti dan menyodorkan telinganya, tak lupa pria itu menatap sekeliling dengan senyumnya, tentu kedekatan ini akan memancing berita heboh di kampus fikir Hazel senang

" lu ngapain sih, jangan sksd kita ga sedeket itu.. " ancam Vira geram

Hazel menjawab dengan senyuman, membuat Vira semakin jengkel

duhh.. pliss gue mengidamkan suasana kampus yang tenang, nyaman dan penuh konsentrasi kenapa pulak gue harus sekelas sama orang ini ! dan dia sok akrab sok baik, dia lupa sama apa yang pernah dia lakuin tempo hari.. oh hellowww... pliss deh !

" selamat pagi menjelang siang semua, perkenalkan nama saya Teo, sebagai senior yang baik, mari kita rayakan kedatangan kalian di kampus ini, ini jadwal yang sudah senior kalian persiapkan, harap semua bisa hadir.. "

Teo dan beberapa anak lainnya membagikan selembaran dengan cepat kepada setiap orang seisi kelas

pria itu menatap dengan senyum tertarik sebelah, matanya terlihat tajam dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana

Teo menatap tajam ke arah Hazel

" senang bertemu lagi ! " ucap Teo dengan senyum sinis

Hazel yang fokus pada Vira berganti menatap balik wajah sinis Teo, pria itu segera berdiri dan memasang wajah yang sangat bertolak belakang dari sebelumnya, dia tertawa sambil melengos

wajah Hazel tak kalah sinis

" oh gue kira gue salah masuk kampus.. " balas Hazel dengan nada meledek

" gue fikir ini kampus bagus, tapi ternyata sampah lolos masuk sini ! " balas Hazel tepat di depan wajah Teo

beberapa teman Teo mendekati Hazel, mereka tidak menyukai tingkah songong juniornya

Teo memberikan aba aba untuk menahan diri, pria itu hanya tersenyum melirik wajah panas Hazel

" lu harusnya tau apa itu sampah ! " balas Teo sambil kembali ke depan kelas

" baik junior semua, sampai bertemu di acara kita, senang kalian bisa bersama kami di sini.. "ucap Teo sambil berlalu bersama teman temannya

tak lupa pria itu mengangkat jari jempol dan telunjuknya ke arah Hazel, dia seperti mendodongkan pistol pada Hazel, bang !

hadeeehh... bahkan bukan cuma Hazel, senior di sini juga kekanak kanakan, apa apaan itu barusan ? tingkah mereka tidak pantas disebut sebagai mahasiswa universitas terkemuka ! Vira menggerutu heran

dada gadis itu seketika merasa panas, dia memijit dahinya, rasanya kepalanya mendadak pening

vira merogoh sesuatu dari dalam tasnya, dia menggunting menjadi beberapa bagian, gadis itu menempelkan koyo di kiri dan kanan dahinya

" damn my first ! " ujarnya lemas sambil merebahkan diri lagi

" apaan tuh yang dia tempel ? "

" apa itu sejenis alat analog ? "

" entahlah apa itu semacam sensor otak ? "

" orang kaya selalu saja mempunyai alat luar biasa ya ! "

" lihat, dia memejamkan mata pasti sedang menganalisis data di dalam otaknya.. "

" bisa jadi, apa itu semacam alat scanning data ? "

Vira semakin sakit kepala mendengar ocehan tidak masuk akal teman sekelasnya, gadis itu sepertinya akan gila

aduh pliss, gue lagi pusing boro boro mikirin data, analogistic, scanning apalah itu ! liat cowok di belakang gue yang terus terusan manggil aja bikin gue stress parah, belom lagi nanti yang di rumah

ya Tuhan.. begini amat cobaan idup ini !

**

Hazel merobek robek kertas di tangannya, matanya menerawang kosong, pria itu terlihat kesal

Vira menoleh menatap Hazel, gadis itu tidak ingin ikut campur tapi sepertinya Hazel sedang tidak dalam mood yang baik seperti tadi pagi

" hey ! uda jam makan siang, lu ga makan ? " tanya Vira

Hazel menatap Vira datar, pria itu berusaha fokus terhadap gadis di depannya tapi tetap saja matanya terlihat kosong

" lu mau makan bareng ? " tanya Hazel

Vira hendak menggeleng cepat, tapi dia sekali lagi menatap wajah nelangsa Hazel, gadis itu jadi tidak tega menolak ajakannya

" mmm... boleh " ucap Vira pelan

Hazel segera bangkit dari kursinya

" kemon ! " ajaknya cepat pada Vira, gadis itu menurut malas, sepertinya gue akan menyesal gara gara rasa iba saat ini, suara hati Vira mencoba mengingatkan

Azka dan Nico bergabung bersama mereka, dua pria itu memperkenalkan diri terlebih dahulu, mereka berlomba mengakrabi Vira

" oiya bugatti lu keren banget ! " puji Azka membuat wajah Vira heran

" itu limitead kan ! dan lu salah satu yang punya, amazing banget deh.. " Nico tak mau kalah

Hazel melirik Vira sekilas dia menangkap wajah bingung Vira

gadis itu tidak mengerti mengapa mereka jadi sok akrab dan ramah padanya

" beidewei.. lu mau maksi dimana ? " tanya Azka

pria itu menyentuh layar ponsel teranyar yang baru saja diluncurkan pekan lalu, dia sedang memilih menu menu spesial di resto langganan geng mereka

" gue ? " tanya Vira pada Azka, gadis itu tak paham arti makan siang dimana, tentu saja di cafetaria

Azka mengangguk cepat, pria itu bersiap memesan menu andalan mereka

" gue makan di cafetaria.. " ujar Vira datar

Azka dan Nico langsung melongo, mereka berenti melangkah, tak percaya dengan kalimat yang keluar dari mulut Vira

" what ! " seru Azka bingung sambil menatap Nico, temannya itu juga tak kalah heran, mereka saling bertatapan tak percaya

Vira meninggalkan Azka dan Nico di belakang sana, Hazel masih terus mengikuti langkah Vira, pria itu sedang tidak merasa senang jadi untuk kali ini dia akan menurut saja pada arah yang Vira tuju

Vira meraih makanan siap saji dan meminta dihangatkan

" kau mau apa ? " tanya Vira mendapati Hazel yang diam saja di sisinya

" terserah " jawab Hazel singkat membuat Vira heran

" ka tolong nasi bakar nya dua, teh manis anget nya dua sama es doger nya dua ya.. " pesan Vira

" apa itu ? " tanya Hazel heran dengan pesanan Vira, gadis itu mengangkat alis.

Jangan bilang doi ga tau makanan enak! Vira sempat menggeleng tak percaya oh atau,

" apa lu lagi diet sehat juga ? lu ga makan ayam ? apa lu cuma makan salad ? " tiba tiba Vira teringat dengan menu andalan Vino di rumah

Hazel menggeleng

" yaudah berarti ga papakan nasi bakar ? " Hazel menjawab dengan wajah heran pertanyaan Vira

" nasi bakar ? bukannya nasi itu di rebus ? " tanya Hazel protes

Vira menarik nafas dalam, nasi di rebus?

Azka dan Nico sedikit berlari dan bergabung lagi dengan mereka, Azka masih sibuk dengan menu di layar ponselnya

" gue sama Nico uda pesan vegie soup, mashed potatoes, borscht, dan pasta, lu mau pesen apa ? " tanya Azka pada Hazel

Hazel mengangkat bahu malas

" gue sama Hazel uda pesen nasi bakar ! " jawab Vira cepat

" what !! " kompak Nico dan Azka bingung

" gila kali nasi di bakar ? yiuuuuuuh..... "