Ciuman itu terjeda karena suara dering di ponsel Risa, wanita itu segera menarik kepalanya dengan canggung, wajah keduanya bersemu merah dengan tingkah yang kikuk.
"Aku harus angkat dulu.." ujar Risa seakan membutuhkan izin dari Hoon untuk sekedar menerima panggilan masuk dari ponselnya.
Pria itu menggosok kedua telapak tangan pada permukaan paha, sekedar untuk menghilangkan grogi dan rasa yang membuat dadanya sesak oleh taman bunga.
Apa tadi? Sentuhan bibir yang hangat setelah perpisahan mereka.
Risa turun dari ranjang, dan mengambil ponselnya, gadis itu sedikit terkejut ketika membaca nama kontak yang tampil di layar ponsel nya itu.
"Dari direktur Mei.." suara Risa sedikit berbisik.
Mendengar nama direktur Mei membuat Hoon bergegas bangkit dari tepi ranjang, tanpa mengulur waktu lagi, pria itu menyambar ponsel Risa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com