Risa duduk termangu di halaman belakang. Mencelupkan kedua kakinya pada air kolam. Dinginnya air kolam tak meresahkan dirinya, tak kalah dingin dari hatinya yang terasa membeku. Kulit kaki Risa seakan mati rasa. Wajahnya pucat dan juga tampak sendu, dia masih terus meneteskan air mata dengan tatapan kosong.
Hamil, hamil, hamil..
Kata itu terus terngiang di kepalanya, membuat air matanya kian mengurai tanpa henti. Kehamilan tanpa pernikahan, kehamilan tanpa suami. Seorang bayi yang lahir tanpa peran ayah. Sulit? iya, membayangkan saja terasa sulit.
Risa terus terisak seakan membuang beban di dadanya. Berakhir, semua seperti akan berakhir. Hidupnya seperti akan berakhir, pekerjaannya juga akan berakhir.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com