Tita melirik Al. Memperhatikan ekspresi di wajah nya. Al terlihat tenang, bahkan terlalu tenang untuk ukuran orang yang baru saja mematahkan tulang hidung seseorang.
"Bagaimana dia bisa setenang itu setelah memukul orang hingga berdarah?" Ucap Tita dalam hati.
Dia masih memperhatikan rahang tegas milik lelaki di sampingnya itu.
"Apa kau baik-baik saja? Apa tanganmu terluka?"
Tita memberanikan diri bertanya, memecah keheningan diantara mereka yang sempat tercipta.
Tita meraih tangan Al, tatapan nya sejenak terpaku pada jemari lelaki itu. Dia mengusap jemari yang tampak baik-baik saja itu lalu meniup nya pelan.
Al memperhatikan apa yang istrinya lakukan. Seolah waktu bergerak sangat lambat. Bagaimana bulu mata lentiknya bergerak, juga mata coklat pekatnya mengerjap, juga bibir merah nya yang ranum bergerak meniupkan udara panas perlahan ke permukaan jarinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com