Saat ini yang dimana Leila masih berdiri disamping Reina, lalu dia berbicara kepada adik sepupunya.
"Kamu menjauhlah Reina!!...dirimu hanya membuat pergerakanku jadi terhambat saja".
"Lebih baik kamu menjaga area rumah yang sudah ditandai sampai waktu pertandingan ini habis",ucap Leila dengan nada yang tegas.
"Tidak kakak!!...aku juga ingin bisa berguna untukmu jadi kumohon biarkan ikut bertarung bersamamu",ucap Reina dengan nada yang terdengar sedih.
Setelah Leila mendengar hal itu, dia lalu melirik kearah Reina dengan raut wajahnya yang menjadi kesal dan mulai membentak kearahnya.
"Sudahku bilang biarkan aku bertarung sendirian!!!....kamu hanya menjadi penghambat gerakanku saja!! ".
"Kalau kamu tetap keras kepala seperti itu aku juga harus menghentikanmu disini sekarang juga!!! ",ucap Leila sambil mengarahkan rapiernya kearah Reina.
Pada saat Leila membentaknya dengan nada yang sangat keras, Reina lalu menjadi sangat sedih sambil meneteskan banyak air mata diwajahnya.
Lalu berpindah kesisi Doni yang saat ini melihat mereka berdua sedang asik bertengkar.
Doni lalu memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kabur dengan berbalik kebelakang dan langsung berlari menuju kearah lain untuk mencari perumahan yang ada tandanya.
Setelah itu Leila mulai menyadari keberadaan dari Doni yang sudah kabur menjauhinya, dia lalu mulai mengejarnya dan meninggalkan adik sepupunya yang masih menangis.
Pada saat Doni terus berlari menuju kearah salah satu perumahan lainnya yang berada disebelah kirinya, disana akhirnya ia berhasil menemukan sebuah rumah yang memiliki tanda lingkaran.
"Ketemu juga! ",ucap Doni dalam hati sambil terus berlari dengan sekuat tenaga menuju rumah tersebut.
Tetapi pada saat Doni ingin berlari ketempat itu, lalu Leila secara tiba-tiba langsung muncul dibelakangnya dengan raut wajah Leila yang terlihat benar-benar menakutkan.
Setelah itu Leila langsung menyambar rapiernya kearah kaki kanan dari Doni yang langsung menembusnya kedalam hingga membuat Doni terjatuh.
'shrrruk',(suara dari tusukan tersebut).
Sayangnya setelah Doni terjatuh kebawah, senjata pedang cambuk yang ia pegang jadi ikut terlempar jauh.
"Arrrghhhhh!!!....pedangnya menembus kakiku!....sekarang aku harus bagaimana?! ",ucap Doni dengan wajah yang panik sambil melirik kearah Leila yang berada diatasnya.
"Mata empat!!...sayangnya aku harus menghentikanmu disini sekarang juga karena dirimu tadi!!!...adikku menjadi menangis tahu!!!.....kau benar-benar tidak akan kumaafkaaan! ",ucap Leila yang setelah itu menodongkan rapiernya kearah kepala Doni dan setelah itu dia langsung mulai menerjang serangan kearahnya.
Lalu Doni yang saat ini mengeluarkan banyak darah dikakinya tetapi ia berusaha dengan sekuat tenaga untuk bangkit dari sana.
Tetapi sayangnya kaki kanannya tidak bisa ia gerakan, dengan putus asa Doni akhirnya mulai menerima takdirnya dikalahkan oleh Leila yang saat ini akan mengenai dirinya.
'SWING'.
'TANG!.
Semua penonton yang melihatnya mulai berpikir kalau pertarungan ini sudah berakhir dengan kemenangan dari tim perompak.
Tetapi disana terlihat ekspresi wajah Leila lalu menjadi terkejut setelah melihat Frans yang tiba-tiba muncul dihadapannya.
"HEI PUTRI KAMU PIKIR AKU TETAP TERTIDUR BEGITU SAJA SAAT KAMU TADI MEMUKUL KEPALA KU HAH! ",ucap Frans yang masih memakai kacamata hitamnya dan juga memasang ekspresi wajah yang tersenyum bahagia sembari menahan serangan dari Leila menggunakan katananya.
*Baiklah kita cari tahu kenapa Frans masih bisa bertanding meskipun tadi dia pingsan dan itu sebenarnya terhitung tumbang tetapi*.
Kembali lagi pada saat Frans yang baru terbangun diruang ganti, disana dia ditemani oleh Amelia yang duduk disampingnya.
"WUAH!...HEI!....APA YANG TERJADI?! ",ucap Frans yang kebingungan sambil melirik kanan dan kiri pada saat baru terbangun.
Amelia yang duduk disebelahnya lalu mulai berbicara kepada Frans.
"Ya ampun hidupmu itu memalukan sekali ya!....tak hanya waktu itu kamu tertidur pulas pada saat pertandinganmu akan dimulai dan kali ini pun juga tak kalah memalukannya loh! ".
"Kamu yang tadi tidak ada sopan santunnya dengan dengan tuan putri dan terus menerus mengejeknya hingga dirimu dipukul olehnya sampai langsung tumbang...ya ampun kamu itu sangat memalukan sekali ya!....huhuhu!! ",ucap Amelia yang terdengar sedang menahan tawanya tetapi dia justru jadi tertawa setelah mengatakan kalimat terakhirnya.
Frans yang mendengarnya pun lalu menjadi jengkel dan berteriak kearah Amelia.
"HAH APA MAKSUDMU TADI?!....LIHATLAH AKU MASIH BAIK-BAIK SAJA WANITA KUNING SIALAN!! ",ucap Frans yang terlihat masih ada benjolan tumpuk dua diatas kepalanya.
"Panggil saja aku Amelia ya ampun!....kamu itu pintar sekali membuat orang lain marah ya!! ".
"Mungkin kali ini aku benar-benar tidak akan mengijinkan dirimu untuk ikut bertarung kembali loh.....hmmp! ",ucap Amelia yang memalingkan pandangannya kearah Frans sambil melakukan posisi kedua tangan melipat badannya.
Frans yang mendengar bahwa dia bisa ikut bertarung kembali, lalu dia menjadi bersemangat kembali.
"TUNGGU APA MAKSUDMU TADI AKU MASIH BISA BERTARUNG LAGI!? ",ucap Frans sambil melirik kearah Amelia dengan posisi kedua tangannya yang mengepal sampai naik keatas dada.
Setelah itu Amelia mulai memberitahu Frans kalau tadi dirinya telah diberitahu oleh Mareleo kalau kejadian barusan hanyalah sebuah kecelakaan dan hal tersebut tidak termasuk bagian dari dalam pertandingan karena Frans sudah berhasil menaruh kotak kardusnya.
Jadi karena itulah Frans masih di ijinkan untuk bisa bertarung kembali kedalam arena pertandingan.
Lalu setelah Frans mendengarkan penjelasan dari Amelia, dia langsung bersiap-siap mengisi perlengkapan dirinya seperti menggendong tas pengangkut dan juga membawa pedang katana yang sudah berada disampingnya.
Setelah itu dia langsung bergegas berlari menuju kedalam arena pertandingan.
Jadi kembali lagi di waktu saat ini yang dimana Frans sedang menahan serangan dari Leila.
*Disini waktu pertandingan yang tersisa hanya 53 detik*.
Setelah itu Leila langsung melanjutkan kembali serangannya dengan tanpa ampun menerjang serangan tusukan yang lebih ganas yang terus tertuju kesegala arah tubuh dari Frans.
Secara hebatnya Frans masih bisa menyaingi kecepatan dari serangan Leila dan berhasil menghindari beberapa serangannya karena beberapa serangan lainnya masih berhasil menggores wajah dan juga tubuhnya.
"WOII!....DONI!.....CEPATLAH JALAN MENUJU RUMAH ITU!!!....AKU YANG AKAN MENAHAN GORILLA YANG SEDANG MENGAMUK INI!!! ",ucap Frans yang berteriak sembari terus menghindari serangan dari Leila.
Setelah Frans meneriaki hal tersebut ,Leila lalu jadi tambah memperkuat serangannya dengan setiap terjangannya bisa membuat hembusan angin yang kencang.
"Siapa yang kau panggil aku gorilla!!!....tidak hanya si mata empat itu!!! ".
"Sekarang kau juga mengatakannya!!...kali ini aku tidak peduli dengan peraturan disini!!!....aku akan benar-benar membunuhmuuuu!! "ucap Leila sembari terus menyerang Frans tanpa henti.
Lalu berpindah kesisi Doni yang saat ini ia merangkak secara perlahan-lahan menuju kearah rumah bertanda yang sudah berada didepannya.
"Aku harus cepat kesana.....terima kasih Frans....meskipun aku tidak tahu kenapa kamu bisa di ijinkan bertarung lagi....tapi aku percayakan dia kepadamu",ucap Doni dengan nada yang sedang menahan rasa sakitnya karena darahnya masih terus mengalir.
*Disini waktu pertandingan yang tersisa hanya 30 detik*.
Lalu berpindah kembali kesisi Frans yang terus menghindari serangan beruntun dari Leila.
Pada akhirnya dia mulai ikut menyerangnya balik dengan pedang katana yang ada ditangan kanannya.
Yang dimana Frans langsung mengayunkan katana itu menuju kearah bahu dari Leila tetapi serangan itu masih bisa langsung ditangkis olehnya dan secara bersamaan, dia ikut menyerangnya balik.
Disini Frans terus berusaha untuk menyerangnya balik dan juga menepis serangan dari Leila secara bersamaan tetapi.
Sayangnya dia langsung terkena serangan telak dari Leila yang membuatnya terluka dibagian bahu dan juga Frans langsung terjatuh kebawah, di ikuti dengan katana miliknya yang terpental jauh keatas.
Meskipun Frans sudah terjatuh, Leila masih terus menghujaninya dengan serangan terjangan yang brutal dan secara hebatnya Frans masih bisa menghindari serangannya yang tanpa henti terus mencari daerah kepalanya.
"WOEI WOEI WOEI WOEI...WANITA INI SUDAH BENAR-BENAR GILA!!! ".
"DIA BENAR-BENAR INGIN MEMBUNUHKU SIALAN!!!! ",ucap Frans dengan nada yang panik dan juga ekspresi wajah yang tegang sembari terus menggulingkan badannya kesamping untuk menghindar.
Disaat itu juga Doni pada akhirnya telah mencapai rumah yang bertanda dan kini waktu yang tersisa sudah cukup sedikit.
Lalu di ikuti dengan salah satu trainer yang bernama Mereleo yang dari tadi menonton. lalu pada akhirnya dia berdiri dari kursi dan berteriak dengan mikrofon ditangannya.
"Waktu pertangan kali ini tinggal tersisa 10 detik lagi dan tim siapakah yang akan memenangkan pertandingan dironde ini?!!! ",ucap Mareleo sambil berjalan kedepan.
Setelah itu semua penonton kini tertuju pada Doni yang akan membuka kuncian pada tas pengangkutnya.
Waktu pun terus berjalan mulai dari hitungan 10 detik.
*9 detik*.
"Hiks...hiks...aku....tidak akan membiarkan mu....kesana menaruh kotak itu",ucap Reina yang masih menangis sambil berlari menuju kearah Doni.
*8 detik*.
Saat itu juga Reina mencoba menghentikan Doni dengan menggerakan benang milikya yang mengarah ketangan kanan dari Doni.
*7 detik*.
Setelah berhasil mengenai tangan Doni, lalu Reina dengan sekuat tenaga mulai menarik benang miliknya.
*6 detik*.
Kini Doni yang ditarik oleh Reina, lalu dengan sekuat tenaga ia mencoba menggerakan tangannya yang terikat untuk menuju kebelakang untuk bisa membuka kunci tas pengangkutnya.
'Cracck',(suara kunci dari tas pengangkut).
*5 detik*.
Pada akhirnya Doni berhasil membuka kunci tersebut dan mengoper Kotak kardus tersebut kearah tangan kirinya.
*4 detik*.
Lalu Doni yang memegang kotak kardus di tangan kirinya yang gemetaran karena ditarik oleh Reina, ia mulai mencoba untuk melempar kotaknya sembari menahan kekuatan tarikan dari Reina yang perlahan-lahan menyeretnya.
*3 detik*.
Doni yang terseret lalu mencoba untuk membidiknya dengan akurat kearah area lingkaran dan setelah itu ia melempar kotaknya dengan sekuat tenaga.
*2 detik*.
Pada akhirnya kotak kardus tersebut terlempar dan mulai mencapai area rumah tersebut dan akhirnya waktu pun terhenti.
*1 detik...*.
Kotak kardus tersebut akhirnya telah mencapai area lingkaran dan mendarat dengan selamat.
Semua penonton yang melihatnya pun menjadi terpatung dan setelah itu Mareleo mulai mengumumkan pemenangnya kepada para penonton.
"Tim kurir adalah pemenangnya! ",ucap Mareleo dengan nada yang tegas sambil memegang mikrofon ditangan kirinya.
Setelah itu semua penonton dan juga para trainer yang menyaksikan hal tersebut mulai bertepuk tangan dan bersorak.
Para penonton yang berada di tempat duduk peserta tes mulai berkomentar satu per satu.
"Tim kurir itu benar-benar bisa memenangkan pertandingan ini!! ".
"Tidak mungkin!!....tim dari putri Leila dan juga putri Reina bisa kalah dari mereka berdua! ".
"Huuhaa!....si kacamata itu benar-benar gila meskipun kakinya sudah berdarah tetapi dia masih bisa memaksakan dirinya untuk tetap maju kesana.....kyuu!".
"Loh?....kenapa tuan putri Leila masih tetap menyerang orang berkacamata hitam itu?...padahal pertandingan ini sudah berakhir".
*Kembali lagi kesudut pandang dari Leila dan juga Frans*.
"WOEI WOEI WOEI WOEI!....SUDAH KUBILANG HENTIKAN PERTARUNGAN KITA SUDAH BERAKHIR PUTRI GORILLA!! ",ucap Frans yang berteriak dengan nada yang cemas.
"Hah gorrila katamu?!!....ughhhhh!!.....siapa yang bilang ini sudah berakhir!!...aku bahkan belum mengakhirimu disini sekarang juga sialan!!.....matilah kau!!! ",ucap Leila yang masih terus menerus menyerang Frans.
Frans setelah itu mulai terbangun dari sana sembari berlari dari Leila.
"AHHHH TOLONG!!!....GORILLA INI MEMANG BENAR-BENAR SUDAH GILA SIAPA PUN TOLONG AKU!!....WUAAAH!!! ",ucap Frans yang berlari sekuat tenaga.~
~==========================~
[(Petit Package Time) Ponk Sensei kenapa Reina diperbolehkan menggunakan elemen padalah sudah ada peraturanya untuk tidak diperbolehkan?,"Baiklah Ponk sensei disini akan menjelaskan, Jadi sebenarnya Reina adalah seorang manusia dia tidak bisa menggunakan elemen tetapi karena dia sudah memiliki senjata jiwa jadinya dia bisa melakukan itu tetapi karena para penonton dan juga trainer yang melihat itu mereka tidak tahu dan mengiranya itu adalah keahlian senjatanya jadinya tidak ada yang melarangnya atau mendisqualifikasi nya baiklah sekian",heeeh!!....jangan-jangan dia telah menyogoknya? ].
[Bab 13 : Penentuan Terakhir Pertandingan (2) Selesai]
Total Revisi : 1 Kali