Sebastian duduk bosan di meja kerja, terlalu banyak pekerjaan yang berantakan sejak kehadiran Viona sebagai personal asistennya. Seharusnya semua pekerjaan itu selesai lebih cepat, tapi Viona yang lambat dan tak memiliki keahlian menyajikan dokumen pun menjadi alasan utama kenapa pekerjaan Sebastian menunmpuk dan tak pernah selesai dengan cepat.
Pintu kantor Sebastian Kembali terbuka dan sosok Viona muncul dari luar. Sebastian memutar mata. Cantik, menarik dan menggemaskan. Tapi sangat lelet dalam urusan pekerjaan. Hal ini hanya akan menjadi 'pain in the ass' Sebastian.
Entah bagaimana menghentikan wanita keras kepala itu. Pekerjaannya hanya mengacaukan ini dan itu, tak ada yang benar-benar beres dari pekerjaan Sebastian selama beberapa hari terakhir.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com